chapter 15

92K 9.3K 753
                                    

Sebuah mobil sport berwarna silver memasuki area parkiran sekolah. Pintu mobil terbuka kemudian muncullah sosok Heickal dengan setelan seragam sekolah yang selalu rapih. Ia melihat kearah jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 8 lebih

Cowok itu berdecak kesal. Ia harus terlambat datang ke sekolah karena di minta membantu menyelesaikan beberapa masalah di perusahaan milik Papanya. Heickal bukan orang yang berbakat dalam dunia bisnis sehingga harus menyandang jabatan CEO di usianya yang begitu muda. Ia hanya mempunyai sedikit ilmu untuk membantu Papanya saat kesusahan dalam menangani permasalahan di perusahaan. Itu saja

Heickal melangkahkan kakinya kearah koridor, kakinya membawanya hingga sampai di depan ruang OSIS

"Eh baru dateng?" Stacy yang baru keluar dari ruang OSIS sembari membawa beberapa tumpukan buku di tangannya menatap kearah Heickal

Heickal hanya mengangguk menjawab pertanyaan Stacy. Ia memperhatikan tumpukan buku yang sedang di bawa Stacy dengan satu alisnya yang di naikkan

"Buku apa?"

"Buku tertib siswa gue di suruh ngumpulin ke BK"

Tidak ada jawaban dari Heickal membuat Stacy menghela nafas pasrah. Sudah biasa bahwa cowok itu akan membicarakan sesuatu yang menurutnya penting saja

"Yaudah gue ke BK dulu ya, kalau boleh minta tolong nanti di dalem bilangin ke Rangga suruh jagain UKS, soalnya yang piket sekarang nggak masuk."

"Hm"

Setelah kepergian Stacy, Heickal mengulurkan tangannya hendak membuka knop pintu ruang OSIS namun tiba tiba dirinya merasa sedikit pusing akibat lupa sarapan dan tidak tidur dari semalam karena mengejar deadline tugas

Heickal berbalik badan, ia melangkahkan kakinya menuju UKS. tidak masalah jika dirinya meminta waktu istirahat setengah jam karena memang kondisi tubuhnya sedang tidak baik

Heickal membuka pintu UKS kemudian meletakkan tasnya diatas meja. Matanya memicing melihat sepasang kaki yang muncul dari balik gorden yang berada di sebelahnya, ia juga melihat ada beberapa bungkus cemilan berserakan di atas lantai

Siapa yang berani bersikap seenaknya saja di UKS? Heickal sedikit penasaran, maka dari itu tangannya terulur membuka gorden di sebelahnya.

Heickal berusaha menahan bibirnya supaya tidak tersenyum. Entah kenapa ia merasa senang melihat Zehan yang sedang tertidur di hadapannya dengan layar handphonenya yang masih menyala menampilkan video kartun bernama pororo membuat Heickal terkekeh geli. Ia mendudukkan dirinya disebelah Zehan kemudian mengusap kening anak itu, tangannya beralih menyentuh plester yang tertempel di pipi Zehan

"Aduh"

Heickal menjauhkan tangannya dari luka Zehan, ia menatap kearah Zehan yang terbangun karena ulahnya

"Tidur lagi."

Zehan menggelengkan kepalanya, ia mengubah posisinya menjadi duduk kemudian beralih menatap kearah Heickal

"Ngapain disini? Lo sakit?"

"Pusing dikit."

"Yaudah sini gantian lo yang tidur"

Zehan mematikan layar handphonenya kemudian memasukkan benda tipis itu kedalam sakunya. Ia beranjak dari kasur lalu mempersilakan Heickal agar tidur

"Hmm" Heickal berbaring di kasur yang sebelumnya di tempati Zehan. Ia dengan sengaja menarik tangan Zehan membuat sang empunya ambruk diatas tubuh Heickal, ia juga melingkarkan kedua kakinya pada tubuh Zehan membuat cowok itu tidak bisa pergi kemana mana

"Anjing! Kalau di liat orang gimana?" Zehan kaget bukan main. Pasalnya mereka berdua masih berada di area sekolah, bahaya jika sampai ada yang melihat

"Gak bakal." Heickal mencium aroma dari rambut Zehan

Ketos Vs Badboy [TERBIT]Where stories live. Discover now