chapter 13

91.6K 10.1K 685
                                    

"Heickal?!" Zehan menatap kaget pada seseorang yang kini berdiri tepat di hadapannya, pandangannya tertuju pada jaz berwarna hitam yang melekat pas di tubuh Heickal dan juga mobil sport mewah yang saat ini sudah terparkir di samping mobil nya

"Hm" Heickal memperhatikan pemandangan sekitarnya kemudian memasukkan satu tangannya pada saku celana. Ia menatap tajam kepada beberapa bodyguard yang nampak melihat kearah Zehan dengan tatapan penuh nafsu

"Ngapain disini?"

"Donasi."

Zehan mengangguk kemudian berjalan masuk kedalam di susul oleh Heickal. Sebelum itu ia menyempatkan dirinya untuk menendang salah satu kaki bodyguard yang sudah membuat kaca spion mobilnya tergores

Wijaya langsung mempersilakan Heickal agar duduk di kursi yang sudah di sediakan. Sedangkan Zehan hendak masuk kedalam untuk menemui ketiga temannya namun tangannya di tahan oleh Heickal

"Apa?"

"Temenin"

"Gak."

Zehan langsung melengos pergi kedalam sambil berlari membuat Heickal mengehela nafasnya sedikit kesal.

Zehan menghampiri Ucup dan Asep yang sedang makan mie goreng di depan televisi

"Jatah gue mana?"

"Bikin sendiri noh di dapur" Asep berucap sembari sengaja mendekatkan dirinya di samping Zehan membuat aroma mie goreng yang sedang di makannya dapat tercium oleh Zehan

"Males." Zehan bersandar pada kursi yang di dudukinya kemudian menatap kearah Aksal yang baru datang dari arah dapur sambil membawa semangkok mie kuah di tangannya. Zehan memegangi perutnya yang terasa sangat lapar karena belum sempat sarapan sebelum berangkat ke panti. Tiba tiba satu buah ide jahil yang terlintas di kepalanya membuat Zehan tersenyum diam diam

"Kayaknya belum lengkap tuh kalau kaga lo kasih telur mata sapi"

Aksal menoleh kearah Zehan kemudian beralih menatap pada mie kuahnya yang masih panas. Ia mengangguk menyetujui ucapan Zehan kemudian pergi kearah dapur untuk menggoreng telur mata sapi

Begitu Aksal pergi ke dapur Zehan langsung saja menyeret mangkok mie kuah milik Aksal agar berada di hadapannya kemudian menyantapnya hingga tak tersisa. Ia tersenyum sembari menyentuh perutnya yang terasa kenyang

"Alhamdulillah rezeki"

"Rezeki pale lu awas aje ntar si Aksal ngamuk"

Zehan menoleh dengan horor kearah Ucup, Ia harus pergi sekarang sebelum Aksal kembali. Zehan berjalan keluar dengan langkah kaki yang sedikit cepat. Ia dapat melihat Wijaya dan Heickal saling bersalaman sepertinya sudah selesai membahas perihal donasi panti

"Udah selesai beh?"

Wijaya mengangguk menanggapi ucapan Zehan, Ia pamit masuk kedalam untuk meletakkan beberapa lembar kertas yang ada di genggaman tangannya

"Sana balik" Zehan mendudukkan dirinya diatas meja kemudian melipat lengan kaosnya yang panjang

"Ngusir?" Heickal berjalan mendekat kearah Zehan membuat sang empunya sedikit menggeser tubuhnya kesamping

"Nggak. Kan urusannya udah selesai, ngapain lagi disini?"

"Kangen sama lo."

Zehan dengan susah payah menahan dirinya agar tidak tersenyum di depan Heickal

Sialan gue salting.

Zehan memalingkan wajahnya kemana saja asal tidak menatap wajah Heickal, tanpa sengaja matanya menangkap sosok Aksal yang sedang berjalan kearahnya sembari menggenggam sapu lidi

Ketos Vs Badboy [TERBIT]Where stories live. Discover now