Bagian 42

4.2K 295 1
                                    

Bagian 42
Follow instagram

@anak_klepon
@aliza_abelia
@jain.alhasan
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan

(♡˙︶˙♡)

Satu minggu sudah Aliza berpuasa, Aliza tidak ikut berkumpul dengan keluarga yg lainnya. Keluarga dari malang sudah lima hari berada di Jogja.

Aliza hanya tidur dan menghabiskan waktunya dengan bermain ponsel dan mengaji kitab, karna para santri sudah kembali ke pondok kemarin sore.

"assalamualaikum baby Lija... " ucap Zayn membuka pintu dengan membawa beberapa jajanan untuk hidangan buka puasa Aliza.

"waalaikumsalam by... " jawab Aliza lemas.
"jangan lemes dong ini puasa terakhir, ayo setengah jam lagi buka puasa" ucap Zayn mengelus pundak Aliza.

"ihhh laperrr" rengek Aliza sembari memegang perutnya.

"jangan ngomong gitu, nih kaka beliin kamu klepon sama boba" Zayn mengeluarkan isi kantong plastik yg ia pegang tadi.

"baby ga beli juga? " tanya Aliza menatap suami tampannya itu.

"beli juga kok" jawab Zayn yg langsung mengeluarkan minumannya.

Zayn duduk disebelah Aliza dan menyalakan televisi, Zayn mengubah ubah siaran televisi nya, sampai akhirnya Zayn memutuskan untuk menonton upin ipin saja.

"kapan hari kelulusan kita?" tanya Aliza pada Zayn yg sangat fokus menonton televisi.

"emm kayanya sekitar.... Tiga hari lagi" jawab Zayn menatap Aliza sekejap.

"wihhhh bentar lagiii" girang Aliza sembari bertepuk tangan kecil.

Zayn mencubit pelan pipi Aliza, Zayn ingin sekali menciumnya tapi tahan Aliza masih puasa. Tak lama kemudian adzan berkumandang, langsung saja Aliza membaca doa dan meminum boba yg sudah dibelikan Zayn.

Selama Aliza berpuasa Zayn memang membelikan makanan untuk Aliza berbuka, dirinya akan membelikan apa saja untuk Aliza, asalakan yg diminta bukan barang haram.

Zayn ikut meminum boba nya, Aliza membuka bungkus klepon kesukaannya itu, Aliza memakan klepon itu dengan lahap.

"makasih baby udah dibeliin" ucap Aliza yg dibalas senyuman oleh Zayn.

Zayn akan terus menjaga Aliza selagi dirinya ada, Zayn tak akan membiarkan Aliza terluka sedikit pun. Zayn siap terluka demi sang pujaan hati tidak terluka.

Tok...tok... Tok..

"siapa??" tanya Aliza dari dalam.

"bunda"

Langsung saja Zayn membukakan pintu untuk mertua nya itu, ketika pintu terbuka benar saja terdapat bunda Shalehah yg sedang menenteng kantong plastik.

"silahkan masuk bund... " Zayn membukakan pintu sedikit lebar dan langsung menutupnya kembali.

Aliza mencium tangan dan telapak tangan Shalehah begitu juga dengan Zayn, Shalehah duduk di sebelah Aliza yg sedang memakan klepon. Sedangkan Zayn duduk dibelakang Aliza sembari menyisir rambut Aliza dengan jari jemarinya.

"tumben bunda kesini?" tanya Aliza sedikit memutar badannya menghadap bundanya.

"kan nanti ada tausiyah, emang kamu ga tau?" heran Shalehah pada putrinya itu.

"Aliza ga keluar sama sekali bund... Cuman keluar ngaji kitab sama sholat. Tadi aja ga ikut kumpul keluarga" ucap Zayn yg membuat Shalehah geleng geleng kepala.

"ga boleh gitu sayang... Kalo ada kumpul keluarga harus ikut... " nasehat Shalehah sembari mengusap kepala anaknya.

"iya bunda maaf... " balas Aliza mengerucutkan bibirnya dan mengedipkan matanya lucu.

"bunda hadir yah nanti pas wisuda kita berdua" peringat Zayn pada shalehah.

"iya nak in sya allah" balas Shalehah dengan senyum manisnya.

"yaudah bunda keluar dulu yah, bunda mau sholat dulu" pamit Shalehah yg langsung keluar.

"ayo kita sholat juga, sholat disini aja dimasjid udah sholat duluan" ajak Zayn menarik narik pelan tangan Aliza.

"iya ganteng" balas Aliza langsung berdiri.

Mereka berdua mengambil wudhu dan melaksanakan kewajiban mereka sebagai umat islam.

Setelah sholat isya mereka akan berkumpul di lapangan pondok, karna akan ada tausiyah yg biasa dilakukan satu minggu satu kali.

Biasanya Zayn sering disuruh Farhan untuk memberi tausiyah, tapi Zayn menolak nya karna Zayn masih belum mempunyai keberanian untuk memberi tausiyah seperti abuyanya.

Setelah sholat mereka masih membaca Al-Qur'an, seperti biasanya Zayn selalu mengajari Aliza cara membaca Al-Qur'an yg lebih benar dan sesuai dengan hukum bacaannya.

"dibaca fathah sayang bukan kasra" tegur Zayn dengan lemah lembut.

Aliza memperbaiki cara membacanya, Aliza sangat bersyukur karna mempunyai suami yg sangat paham agama dan bisa menuntun dirinya hingga ke syurga.

Aliza adalah tanggung jawab Zayn sekarang, Zayn harus bisa menjadikan Aliza wanita yg baik dan menuntun Aliza ke jalan yg benar, hingga menjadi wanita yg dirindukan syurga.

Seberat apapun cobaan dan tanggung jawab itu, Zayn akan terus berberusaha dan bersabar dalam menghadapi itu semua. Hal yg paling penting dalam menjalani dan menjadi penolong dalam melakukan segala hal adalah doa.

Doa dan usaha itu kunci nya, mereka harus sama sama dilakukan. Doa tanpa usaha bohong, usaha tanpa doa sombong.

Tak akan ada yg sulit di dalam hidup ini jika kita selalu berdoa meminta pada sang maha kuasa untuk mempermudah segala urusan dan hidup kita dunia dan akhirat.

"hentikan isakan tangis mu, bangunlah dan terus berusaha untuk mendapatkan segala apa yg kau inginkan"

-author-

"kau adalah tanggung jawabku dan aku akan siap menjadi pelindung terbaikmu"

-Zayn Abdurrahman Al-Hasan-

"dirimu adalah pelindung terbaik setelah ayah ku dan aku bangga telah mendapatkan pelindung seperti dirimu yg selalu melindungi diriku dengan sepenuh hati"

-Aliza Abelia Az-Zahra-

~♥~

Tbc

Zayn Abdurrahman Al Hasan [TAMAT] Where stories live. Discover now