SPECIAL (62)

6.8K 227 11
                                    

Part ini mungkin sedikit mengandung bawang dan part ini semua tokoh yang sudah bergelar almarhum dan almarhumah kembali, akan tetapi hanya di part ini saja.

Mayatnya yang pasti ada Farhan Shofia dan beberapa inti keluarga Al-hasan.

\*\*\*\*

Semua warga pondok pesantren Al-hikmah baru saja selesai melaksakan sholat subuh, juga mereka semua mulai melaksanakan kegiatan mereka pagi hari ini. Meskipun hari ini adalah hari minggu, semuanya tetap mempunyai kegiatan walau tidak terlalu banyak.

Farhan Abdullah pengasuh pondok pesantren al-hikmah generasi ke 2 dan menjadi panutan bagi anak, cucu, keluarga, hingga semua santri nya. Farhan sosok yang bijaksana dan sangat berharga kini kembali duduk bersama keluarga besarnya.

"Zayn dimana Fahdani?" tanya Farhan duduk di sofa.

"mungkin belum turun dari masjid buya" jawab Zayn, putra yang selalu Farhan andalkan.

Farhan mengangguk angguk faham dan memperhatikan suasana di rumah nya. Suanasa yang sangat tenang dan damai, juga banyak kenangan yang terukir disana. Farhan tersenyum kecil melihat Hasan dan Mahreen yang baru saja datang dari masjid.

"Mahreen ayo ngumpul bareng" ajak Farhan pada Mahreen yang hendak menaiki tangga.

"tapi buya..."

"semua nya tak perlu memasak hari ini, buya sudah menyuruh santri abdi ndalem untuk memasak" ujar Farhan dengan lembut.

Mahreen mengangguk kecil dan ke kamarnya sebentar untuk melepas mukenahnya, kemudian ia kembali lagi ke bawah dan ikut duduk bersama keluarganya. Mahreen duduk di sebelah suaminya yang sangat tampan, yaitu Hasan Al-ghifari pengasuh pondok pesantren Al-hikmah generasi ke 4.

"Fahdani tumben lama banget, biasanya balik nya awal dia" ucap Hasan menunggu kedatangan putranya.

Tak lama kemudian Fahdani dan istrinya datang. Fahdani menyuruh istrinya kekamarnya untuk membuka mukenahnya, kemudian kembali lagi. Fahdani duduk di bawah sembari memperhatikan istrinya yang awalnya adalah santri nya sendiri.

"Zeynara lahiran di Mesir atau di Indonesia Fahdani?" tanya Farhan.

"di Mesir abah" jawab Fahdani sedikit canggung.

"ga usah malu, bicaranya santai asalkan sopan" bisik Hasan di telinga anaknya.

Fahdani menoleh dan mengangguk. Fahdani sendiri memang sedikit malu untuk berbicara dengan Farhan, akan tetapi dirinya harus bisa bersikap seperti biasa asalkan sopan.

Tak lama kemudian Zeynara kembali, bersamaan dengan Aqila dan Syauqi. Zeynara duduk di sebelah suaminya, begitu juga dengan Syauqi dan Aqila. Sungguh suasana inilah yang sangat dirindukan Farhan, suasana dimana semua nya berkumpul dan mengobrol bersama.

Semua telah berkumpul, mulai dari yang paling sepuh hingga paling muda. Abi Furqon, umi Ais, abuya Sholeh dan ummah Zainab juga berada disana.

"Fahdani sama Reza kaya kembar yah" ujar Shofia menatap Fahdani yang sedang duduk dengan istrinya, sedangkan Reza duduk dengan adiknya yang terkenal ning cantik di pondok Al-hikmah setelah Zeynara.

"kembar dari mana nya umi? Jelas jelas Reza matanya lebih sipit dan pendek" ucap Fahdani yang membuat Reza tertegun.

"astaghfirullah! Sipit sipit gini masih banyak yah yang suka sama Reza" kesal Reza menatap tajam Fahdani.

"kan kamu buaya darat" balas Fahdani yang membuat mental Reza runtuh seketika.

"ihhhhhhhhh nakall!!" kesal Reza mencubit paha Fahdani.

"eh kok abah merasa yahh" ucap Farhan menatap Fahdani Reza.

Fahdani dan Reza saling bertatap tatapan dan diam, begitu juga dengan lainnya. Fahdani dan Reza tak tau kisah abah mereka yang sebenarnya, sedangkan abi Furqon dan Zayn tertawa, begitu juga dengan Shofia.

"emm emang abah buaya darat juga dulu?" tanya Reza pelan.

"ah! Kalian ga tau kisah abah kalian dulu, pasti bikin kalian menganga tak percaya nanti" ucap Zayn sembari melirik Farhan.

"ceritain dong abi..." pinta Hasan sembari mengedipkan matanya lucu.

"iya dong... Ucen pengen tauuu" timpal Husein ikut mengedipkan mata nya lucu.

"ihh jangan dong, nanti malah jadi inspirasi buat mereka" ucap Farhan memelas.

"udah intinya, abah kalian dulu sering gonta ganti cewe kaya Zaki" ujar Shofia sembari menunjuk Zaki yang sedang duduk dengan santai bersama istrinya.

"hah?! Kok Zaki ummah?" heran Zaki.

"eh bener yah apa kata ummah! Kamu tuh sebelum nikah gonta ganti cewe mulu" ucap Aqila yang membuat Zaki semakin panik karena identitas nya terbongkar.

"pantes Reza sering gonta ganti cerita cewe sama Fahdani" balas Fahdani mengingat dimana Reza seiring menceritakan wanita yang berbeda setiap harinya.

Kini tak hanya Zaki yang panik, Reza juga ikut panik gara gara Fahdani. Ayah dan anak itu sudah garuk garuk kepala dan bingung harus berklarifikasi bagaimana nanti.

Yang lainnya tertawa melihat Zaki dan Reza yang terlihat panik dan bingung. Zaki dan Reza memang sering membuat ulah di keluarga Al-hasan, entah mereka berdua ribut dan kerusuhan lainnya.

"yaa maklum lah Fahdani, ayahnya aja gonta ganti cewe apalagi anaknya" ucap Syauqi menatap gemas Reza dan Zaki.

"ihhhhhhhhh abanggggg kok di kasih tau sihh!!!!" kesal Reza mencubit paha Fahdani keras.

"astaghfirullah!! Sakit Reza monyet!"

"ya allah Reza... Mbak kan udah kasih tau jangan sering sering cubit pahanya mas Fahdani" ucap Zeynara menatap kesal Reza.

"emang kenapa mbak?" tanya Reza penasaran.

"memar tau... Kasian mas Fahdani kesakitan mulu gara gara kamu!" jawab Zeynara mulai kesal.

"ah mau memar atau engga! Bang Fahdani tetap gas poll 10 ronde!" ucap Reza sengaja mengeraskan suaranya.

"yang bener Fahdani?" tanya Farhan sedikit kaget.

"2 ronde aja abah... Nda banyak kok, eh tapi biasanya lebih sih" jawab Fahdani cengengesan.

"pantes cepet jadi" gumam Hasan menatap Fahdani.

"anak Fahdani kalo cowo namanya Farhan yah, biar sama kaya abah" ucap Farhan tiba tiba.

"harus Farhan Abdullah buya?" tanya Zayn.

"ga harus, yang penting ada Farhan nya" jawab Farhan tersenyum manis.

"semoga kelak kita kembali berkumpul bersama seperti ini lagi di surga" ucap abuya Sholeh.

"amiin..."

\*\*\*\*

Khem ada spoiler dari cerita Fahdani ygy")

Tbc

Zayn Abdurrahman Al Hasan [TAMAT] Where stories live. Discover now