Bagian 56

3.9K 284 3
                                    

Follow instagram
@anak_klepon
@aqila.alhasan
@lutfi.syauqi
@acaan_alghifari
@ucennn_alghifari
@farhan.abdullah22
@shofia_alhasan
@jain.alhasan
@aliza_abelia

***

02.00 wib.
Aliza sedang duduk di kasur sembari memeluk bantal guling nya. Aliza terus menunggu Zayn datang dari pondok, karena sejak beberapa hari yg lalu Zayn selalu pulang malam dari pondok.

Aliza terus menangis sembari menunggu Zayn. Aliza sangat takut Zayn akan menduakan dirinya atau bisa disebut mem poligami dirinya.

Beberapa hari yg lalu Aliza sempat melihat Zayn dekat dengan salah satu ustadzah baru dipondok. Zayn terlihat sangat dekat dengan ustadzah baru itu seperti sudah memiliki hubungan yg sangat special.

"hikss..."

Aliza terus menangis tanpa henti. Aliza sangat ingin menceritakan ini pada mbak ina juga pada bundanya, akan tetapi Aliza takut dirinya saja yg salah paham.

"By... Pulang dong..." lirih Aliza disela sela isakan tangisnya.

"lija kangen baby jen yg dulu..." lanjut Aliza langsung menangis kembali.

***

Zayn tengah duduk di ruangannya sembari memainkan laptopnya. Zayn akhir akhir ini sangat banyak kerjaan, itulah alasan Zayn sering sekali pulang malam dari pondok.

"assalamualaikum..." ucap dari ustadzah baru dipondok Al-hikmah yg bernama Fira.

"waalaikumussalam"

Ustadzah Fira langsung duduk di sofa yg berada di ruangan Zayn. Zayn hanya melirik ustadzah Fira dan kembali fokus dengan kerjaannya, sungguh Zayn sangat risih dengan ustadzah Fira.

Ustadzah Fira terus memperhatikan Zayn. Ustadzah Fira juga sangat sering menggoda Zayn, terutama di depan Aliza. Ustadzah Fira memang mengetahui jika Zayn sudah beristri, akan tetapi dirinya tetap menggoda Zayn.

"nikahi saya gus..."

Zayn langsung menatap ustadzah Fira dengan tatapan tajam. Zayn tak menduga jika ustadzah Fira akan mengatakan ini pada dirinya, sungguh Zayn sudah sangat muak dengan ustadzah satu ini.

"apa maksudmu?" tanya Zayn datar.

"saya menyukai sampean gus..." jawab ustadzah Fira dengan nada menggoda.

Zayn menutup laptopnya dan menatap ustadzah Fira dengan tatapan tajam nya. Zayn menundukkan pandangannya kembali dan berusaha menahan emosinya, sungguh Zayn sangat benci hal ini.

"saya sudah beristri!"

"Tapi saya menyukai anda gus!!" bentak ustadzah Fira yg membuat Zayn darah tinggi.

"Tapi saya sangat membenci anda!"

Zayn berdiri dan menghampiri ustadzah Fira, sungguh Zayn sudah sangat lepas kendali kali ini. Dada Zayn naik turun, nafas Zayn mengebu gebu, darah Zayn sudah mendidih.

"cepat keluar dari ruangan saya" suruh Zayn dengan nada dinginnya.

"saya tak akan keluar sebelum gus menikahi saya!" tolak ustadzah Fira sedikit meninggikan suaranya.

Zayn mengambil ponselnya dan segara menelpon Jefri. Zayn tak mau berdebat dengan wanita seperti ustadzah Fira, sungguh Zayn sangat benci dengan wanita seperti ustadzah Fira.

Setelah beberapa menit menunggu, Jefri datang dengan Akbar juga mbak Ina. Ustadzah Fira yg melihat itu langsung diam ditempat, sungguh dirinya tak menduga jika Zayn menelpon Jefri.

"oh jadi begini kelakuan kamu fira!!" bentak Ina menatap tajam ustadzah Fira.

"mulai detik ini, kamu dikeluarkan dari pondok ini" ucap Jefri dengan nada dinginnya.

Ina langsung menarik tangan ustadzah Fira dan membawa ustadzah Fira keluar. Zayn tersenyum miring menatap kepergian ustadzah Fira, akhirnya dirinya bisa menyingkirkan ustadzah Fira.

Jefri menepuk bahu Zayn, Zayn menoleh ke arah Jefri. Zayn menaikkan sebelah alis nya pada Jefri, karena Jefri hanya menatap dirinya.

"temui Aliza, Aliza sedang menangis menunggu mu" suruh Jefri yg membuat Zayn terdiam.

Tanpa mengatakan apapun, Zayn langsung pergi dari ruangannya dan meninggalkan Akbar dan Jefri. Zayn berlari dan pergi ke ndalem untuk menemui istri kesayangannya yg sedang menangis dan menunggunya.

Zayn sangat khawatir dengan keadaan istrinya. Zayn memang sangat sibuk dan jarang sekali bersama Aliza. Zayn sangat merasa bersalah kali ini, sungguh Zayn ingin menghukum dirinya karena sudah membuat istrinya menangis.

Saat tiba di depan pintu kamarnya, Zayn membuka pintu kamarnya namun pintu itu terkunci. Zayn mengetuk pintu itu berkali kali, namun tidak ada yg membuka pintu sama sekali.

"shit!" umpat Zayn yg sudah kesal dan juga tak tahan menahan tangisnya.

Tanpa aba aba, Zayn langsung mendobrak pintu kamarnya dengan keras. Pintu langsung terbuka dan terlihat Aliza yg duduk di kasur dan menyembunyikan wajahnya dan lipatan tangannya.

Zayn menutup pintu kamarnya dengan kursi, karena pegangan pintu kamar Zayn langsung rusak. Zayn berlari dan menghampiri Aliza yg sedang menangis itu, sungguh hatinya hancur gara gara melihat Aliza menangis.

"sayang..." panggil Zayn lirih.

Aliza menoleh ke arah Zayn dan langsung memeluk suaminya itu sangat erat. Aliza sangat merindukan suaminya, sungguh Aliza tak akan melepaskan Aliza kali ini.

"maafin kaka yah...." lirih Zayn dengan suara yg sedikit bergetar.

"lija rindu baby jen..." rengek Aliza semakin mempererat pelukannya.

"maafin kaka yah sayang..."

Aliza melepas pelukannya dan menatap Zayn yg menangis. Aliza menangkup wajah Zayn dan memperhatikan wajah tampan Zayn yg sedang menangis itu.

"hukum kaka sayang..."

"mengapa diriku harus menghukum dirimu??" tanya Aliza dengan nada bicaranya yg sangat lembut.

"karena kaka udah membuat istri kaka menangis dan menyakiti hati kamu..." jawab Zayn dengan suara yg bergetar.

"tidak perlu By..."

"tapi kaka udah bikin kamu nangis... Kaka sangat menyesali perbuatan kaka, kaka jarang nemenin kamu, kaka jarang manjain kamu..."

"lija ga akan menghukum kaka... Lija tau kok kaka banyak kerjaan" balas Aliza sembari mengelus kepala Zayn dengan lembut.

"lija sudah mendapatkan penjelasan dari seseorang..." ucap Aliza pelan.

"hikss... Maafin kaka lija... Kaka janji ga bakal bikin kamu nangis lagi..."

"udah cup cup jangan nangis... Lija cuman kangen sama baby jen yg manja kaya dulu..."

Zayn mengerucutkan bibirnya dan tidur di kaki Aliza. Zayn mengambil tangan Aliza dan memainkan jari jemari Aliza, Zayn juga mengemut jari telunjuk Aliza.

Aliza tertawa kecil dan mengelus kepala Zayn dengan tangan kirinya, karena tangan kanannya sudah dimainkan oleh Zayn. Aliza sangat suka dengan Zayn yg manja seperti ini.

"maafin kaka yahhh" rengek Zayn seperti anak kecil.

"iya sayang... Jangan nangis yah"

"iyaaa"

Aliza tertawa dan mengusap kepala Zayn. Aliza memindahkan kepala Zayn ke bantal dan membaringkan tubuhnya, sungguh Zayn akan menjadi bayi kali ini.

Aliza menepuk nepuk kecil lengan Zayn agar Zayn tidur. Zayn akan cepat tidur, jika ditepuk tepuk kecil seperti anak kecil.

***

Tbc

Zayn Abdurrahman Al Hasan [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang