15. Healer

871 171 15
                                    

»»----><----««

Langkahnya tertatih-tatih, masih berusaha menyelamatkan para penyihir yang tertimpa reruntuhan. Shasta berhasil menyelamatkan beberapa orang. Tubuh gadis itu lecet di sana sini. Jalannya pincang, dan surainya sudah tidak beraturan.

Sejak tadi Shasta bersembunyi mati-matian dari penyihir mengerikan itu. Untung saja ada Lady Caitlin yang membantunya untuk bersembunyi. Caitlin memang tengah menjalankan tugas meracik obat herbal untuk menjalankan bisnis ayahnya, dan obat-obat itu akan didistribusikan ke perbatasan untuk para pasukan di sana.

Caitlin juga ikut membantu menyelamatkan dan menyembuhkan beberapa penyihir yang terkena luka bakar atau yang tulangnya patah karena tertimbun reruntuhan. Shasta hanya bisa membantu mengangkat beberapa senti beton-beton besar itu dengan Mananya, dan setelah itu Caitlin yang akan menarik orang yang tertindih di bawah beton. Walau begitu, tapi itu sangat membantu.

"Ha-halo? Ada orang di sana? To-tolong, aku terjepit." Suara lirih di dekat ruangan penyembuh terdengar.

Caitlin dan Shasta bergegas menuju sumber suara. Benar saja, ada orang yang terhimpit beton dari pinggang hingga ke kaki. Lelaki itu terlihat masih sepantaran dengan Shasta, atau mungkin lebih muda.

Shasta mengarahkan tangannya pada beton besar itu. Cahaya berwarna merah muda menyelimuti telapak tangan dan beton. Perlahan beton itu mulai terangkat beberapa senti. Caitlin membantu menarik lelaki yang terhimpit itu.

Usai mengeluarkan lelaki itu dari himpitan beton, Caitlin menyembuhkan luka dan tulang kaki lelaki itu yang ternyata patah cukup parah. Cahaya biru lembut menjalar dari tubuh Caitlin ke lelaki tersebut. 5 menit kemudian lelaki itu telah kembali pulih.

"Terimakasih banyak." Lelaki itu menepuk-nepuk jubah dan pakaiannya, membersihkan debu.

"Apa yang penyihir itu lakukan pada menara?" Caitlin memutuskan bertanya. Wajar saja ia dan Shasta tidak tahu apa yang terjadi. Sejak awal penyerangan mereka bersembunyi di ruang bawah tanah, tempat tanaman herbal dan ramuan-ramuan yang telah selesai di racik disimpan.

"Ah.. Aku tidak tahu apa yang terjadi di dalam. Aku sibuk mengurus mahluk-mahluk sihir yang terus berdatangan seperti tidak ada habisnya. Tapi aku sempat melihat dua orang lelaki dengan kuda hitam mereka masuk ke dalam menara. Di dalam menara hanya ada Tuan Delvien dan penyihir itu. Setelah bertarung cukup lama, tiba-tiba saja lantai paling atas menara runtuh sampai ke bagian dasar," jelas penyihir dengan surai sebahu itu.

"Apa dua orang lelaki itu.. Yang satu rambutnya kecoklatan, terus yang satu lagi hitam?" Shasta ragu-ragu bertanya. Dugaannya mengarah pada Jayden dan Jake.

Penyihir itu mengangguk. "Ah, iya benar!"

Tanpa pikir panjang, Shasta berlari, kembali masuk ke dalam menara. Caitlin mencoba menghentikan gadis itu, tapi terlambat, Shasta sudah terlanjur masuk ke dalam menara. Caitlin menghela napas, memutuskan untuk menyusul Shasta.

"Jake! Jayden!" Shasta kalang kabut mencari kedua orang tersebut di balik reruntuhan.

"Shasta!" Caitlin meraih tangan Shasta, menghentikan gadis itu yang tengah panik mencari kesana-kemari. "Mereka baik-baik saja."

"Tau dari mana kalo mereka baik-baik saja?"

Caitlin berdecak. Ia menunjuk sudut menara yang tertutupi reruntuhan dengan matanya. "Mereka di sana."

He's the VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang