TIGA : Alastair Elio

2.9K 68 2
                                    

Air, jemput dong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Air, jemput dong. 

Pesan tersebut masuk ke ponsel Alastair, ia menatapnya sejenak dan lalu beranjak dari kursinya. 

"Mau kemana, Bang?" tanya Jagat yang kembali dari dapur dengan segelas kopi di tangannya.

"Biasa, jemput," Alastair meraih jaket jins yang selalu digantungnya di hanger berwarna metalik tersebut.

"Nitip martabak keju dong, Bang," Jagat menyesap kopinya.

"Gue nggak tahu balik ke rumah atau nggak, nanti gue kabarin kalau balik," tak lama Alastair sudah berlalu dari pandangan Jagat dan keluar dari apartemen mereka.

Sejak 2 tahun lalu mereka tinggal di unit apartemen yang sama, ia dan Cirillo sudah bersahabat sejak SMA. Kala itu Alastair baru saja duduk di kelas 10, sementara Cirillo masih sering ke sekolah sebagai pembina di klub fotografi. Pertemuan itu berujung menjadi persahabatan yang erat hingga sekarang, sementara perkenalannya dengan Jagat ketika mereka sama-sama aktif di BEM. 

"Air, masih lama? Aku udah bosen nunggu nih," suara manja seorang perempuan terdengar di seberang sana.

"Iya, tunggu sebentar. Macet, 20 menit lagi aku sampai," Alastair mematikan sambungan telepon dan melepas airpodnya di dashboard

Sebulan belakangan ini--Alastair dekat dengan Priscilla, rekan model yang ia temui saat endorse sebuah produk kecantikan. Awalnya Air--biasa lelaki ini disapa nyaman dengan hubungannya namun semua berubah ketika Priscilla jelas-jelas menunjukkan ketertarikannya untuk menjalin hubungan romantis. 

Dari dulu, Alastair tak keberatan dekat dengan berbagai tipe perempuan. Mulai dari yang feminin hingga yang tomboy, ada yang rambutnya panjang indah tergerai tapi ada juga yang pendek, bentuk tubuhnya mulai dari yang kurus hingga yang semok berisi.

Kalau kata Jagat," Gue nggak tahu tipe bang Air yang gimana, susah nyariinnya,"

Alastair akan dengan senang hati menanggapi, menghabiskan waktu bersama bahkan untuk urusan ranjang kalau memang keduanya sudah cocok tak ada masalah. Namun ketika si perempuan sudah menunjukkan keinginan untuk menjadi kekasihnya, maka Alastair akan beringsut mundur selangkah demi selangkah. Mulai dari jarang membalas pesan perempuan tersebut, sulit untuk ditemui dan lalu hingga akhirnya dia menghilang bak ditelan bumi.

Tapi Priscilla--meski Alastair sudah jarang membalas pesan atau sulit ditemui, gadis itu tak menyerah. Alastair pikir ia harus cari jalan lain dan ia akan mengakhirinya hari ini. 1 jam kemudian, Alastair menjemput Priscilla di salon langganannya.

"Akhirnya kamu dateng, kita makan dulu gimana?" senyum Priscilla mengembang kala masuk ke mobil lelaki tersebut. 

"Ke burger king aja, gimana?" tawar Alastair. 

"Aku lagi diet, Air. Masa diajak ke fast food?" Priscilla merajuk.

"Kamu maunya kemana? Aku nggak bisa lama, masih ada perlu lain," Alastair menginjak pedal gasnya dalam-dalam.

Midnight Madness (Jeno,Jaehyun & Johnny) -END-Where stories live. Discover now