TIGA PULUH EMPAT : Arion Efran & Jagat Dihyan Sahadiya

1.1K 44 17
                                    

"Banyak banget kerjaan, Sa? Kamu nginep di kantor apa gimana?" Tanya Arion kala Brisa baru saja sampai rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Banyak banget kerjaan, Sa? Kamu nginep di kantor apa gimana?" Tanya Arion kala Brisa baru saja sampai rumah.

Memang semalaman perempuan itu tak pulang, pagi tadi dari unit Jagat ia memutuskan untuk langsung menuju kantor.

Brisa melepas sepatunya dan menaruhnya di rak.

"Kamu darimana sih? Aku khawatir tau," Arion sedikit kesal karena Brisa belum menjawab pertanyaannya.

"Aku nginep di unit Jagat, kemarin waktu dia jemput kemalaman jadi dia tawarin buat nginep,"

"Selarut itu kah sampai dia nggak bisa anter kamu pulang?"

"Kerjaanku baru selesai jam 9, Ar. Abis itu kita berdua makan. Kamu sendiri tahu gimana rute kesini yang selalu macet jam berapapun, jadi kurasa nginep di unit dia bukan pilihan buruk,"

Alis Arion mengerenyit, ia buntuti langkah Brisa menuju dapur. Perempuan itu sepertinya kehausan karena langsung menenggak air dingin dalam sekali teguk.

"Jadi dia masih simpen bajumu?"

Brisa menghela nafas panjang dan berbalik menatap lelaki Efran tersebut.

"Aku nggak kurang suatu apapun, Ar. See? Dia nggak nyakitin aku, kok. Percaya sama Jagat, ya? Toh kalau ada sesuatu juga, pasti aku bertindak lebih dulu buat jaga diri sendiri,"

Brisa hendak meninggalkan Arion menuju kamar, namun kalimat yang meluncur dari bibir lelaki itu sanggup menghentikan langkahnya.

"Dia udah nyakitin kamu, Sa. Dan kamu masih kasih dia kesempatan kedua?"

Kalimat itu membuat Brisa kembali menoleh kearah Arion dan menghembuskan nafas keras-keras.

"Ar, aku tahu kesalahan Jagat waktu itu fatal. Aku juga sakit hati sama perlakuannya, tapi aku rasa dia bisa dikasih kesempatan lagi. Sama aja kayak aku yang biarin kamu buat show-off perasaan kamu ke aku, kan? Nah, dia juga berhak dapat kesempatan itu. Aku yang akhirnya bakal memutuskan sama siapa dan kuharap kamu bisa hargai itu, Ar,"

"Kesempatan buat aku sama Jagat atau memang hati kamu selalu buat dia, Sa?"

Brisa memejamkan matanya, ia tak mau emosinya meledak saat ini juga.

"Ar, aku nggak mau berantem sama kamu soal ini. Kamu sama Jagat udah sepakat main fair, kan? Tepatin janji itu, Ar. Jangan selalu merasa seolah kamu jadi pihak yang tersakiti,"

"Aku nggak mau kamu sakit buat kedua kalinya, Sa,"

"Berapa kali aku bilang dari tadi? Aku belum memutuskan, jadi kamu nggak perlu khawatir berlebihan," Brisa masuk ke kamar, meninggalkan Arion yang terpaku di tempat.

Tinggal serumah dan bersahabat dengan Brisa--ternyata bukan jaminan kalau Arion akan lebih mudah mendapatkan hati perempuan tersebut.

"Apa gue mesti nyakitin lo dulu supaya dapet posisi kayak Jagat, Sa?" batin Arion.

Midnight Madness (Jeno,Jaehyun & Johnny) -END-Where stories live. Discover now