LIMA BELAS : Alastair Elio & Tara Darmawisesa

1.7K 45 6
                                    

Dentuman suara musik yang keras sedari tadi menyapa pendengaran Ayara--malam ini ia dan Alastair sedang berada di sebuah klub malam, salah satu tempat mereka biasa melepas penat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dentuman suara musik yang keras sedari tadi menyapa pendengaran Ayara--malam ini ia dan Alastair sedang berada di sebuah klub malam, salah satu tempat mereka biasa melepas penat. Segelas cocktail tengah digenggam oleh Ayara sementara Alastair memesan vodka, Ayara sedang tak berminat untuk mabuk hari ini. 

"Tumben lo pesen cocktail," ujar Alastair sambil mencomot camilannya.

"Lagi males mabok gue," tanggap Ayara.

"Padahal tadinya..,"

"Gue juga nggak begitu mood main, Air. Kita udah terlalu sering belakangan ini,"

Alastair terdiam--entah memang Ayara tengah bad mood atau gadis itu sudah dekat masa periodnya. 

"Kalau turun, mau?" Alastair mengulurkan tangannya, biasanya mereka akan menikmati musik di dance floor.

"Lo aja, gue mau disini," Ayara menggeleng. 

Alastair memberi tanda oke, ia turun ke dance floor dan berbaur dengan pengunjung lainnya. Sejak dulu, lelaki itu memang menyukai keramaian sekaligus dance. Dan tak heran, baru 10 menit Alastair berada disana beberapa perempuan mengelilinginya. Mereka mencoba merebut perhatian lelaki Elio tersebut. 

Ayara pun sudah biasa dengan itu, dari kejauhan ia melihat Alastair sudah memagut bibir salah satu diantara mereka--yang badannya paling berisi dan menggoda. Mungkin malam ini, lelaki tersebut sedang menginginkan perempuan dengan tipe seperti itu. Tangan Alastair mendarat sempurna di pantat perempuan itu dan merematnya, semakin lama ciuman mereka semakin liar. 

Perempuan itu menghela nafas panjang, saat ia hendak beranjak ke toilet--seseorang menghampirinya.

"Long time no see, Yara," suara itu sudah lama tak Ayara dengar namun masih tersimpan rapi di ingatannya--ia menoleh, benar suara tersebut milik Tara--mantan kekasihnya semasa SMA. 

Tara si murid pintar dengan tampilannya yang nerd, Tara si juara olimpiade dan kesayangan para guru. Namun dibalik penampilan lugunya, Tara adalah lelaki pertama yang tidur dengan Ayara. Ya, bukan Alastair yang menjadi pengalaman pertamanya melainkan Tara. 

Ayara tak pernah lupa bagaimana lihainya Tara di tempat tidur, dengan hormonnya kala itu sebagai remaja---Tara memuaskan segala fantasinya. Mereka menjalin hubungan selama 1 tahun hingga akhirnya saat kenaikan kelas 12, Tara pindah sekolah dan keluar dari Jakarta. Sejak saat itu Ayara tak pernah tahu kabar dari lelaki Darmawisesa ini. 

Dan kini, Tara ada dihadapannya dengan daksa yang jauh lebih tegap. Malam ini lelaki itu begitu mempesona dengan kemeja hitam dan celana jinsnya, sebuah kacamata bertengger di hidung mancungnya. 

"Ternyata kita bisa ketemu disini, Yara," Tara mengulas senyum kecil.

Ayara terdiam, ia menatap Tara lekat. 

"Kamu kesini sama siapa?" tanyanya.

"Siapa lagi?" Ayara mengedikkan kepalanya kearah Alastair yang masih asyik dengan beberapa perempuan.

Midnight Madness (Jeno,Jaehyun & Johnny) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang