DUA PULUH ENAM : Jagat Dihyan Sahadiya

1.5K 47 16
                                    

Satu bulan berlalu dengan cepat sejak malam yang dilewati ketiganya, kini Jagat dan Brisa sudah tinggal bersama di sebuah apartemen yang terletak di timur kota

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Satu bulan berlalu dengan cepat sejak malam yang dilewati ketiganya, kini Jagat dan Brisa sudah tinggal bersama di sebuah apartemen yang terletak di timur kota. 

"Lo bener mau pindah dari sini?" tanya Alastair kala Jagat mengutarakan keinginannya. 

"Iyalah, lo sama kak Yara mau nikah. Masa gue mau tetep disini?" Jagat misuh-misuh. 

"Ya, nggak apa-apa kali," ujar Ayara.

"Gue nggak mau sering-sering denger suara mainnya kalian, lagian kalau udah nikah privasinya juga bakal beda, jadi mending gue pindah aja," jelas Jagat.

"Lo udah nemu apartemen yang cocok?" tanya Alastair lagi--tiga tahun hidup bersama Jagat jelas ia mengkhawatirkan keadaan sosok yang sudah dianggap seperti adiknya itu. 

"Udah, kemarin dapet info dari Bang Riksa. Ada di timur kota, gue suka lokasi sama fasilitasnya," 

"Mau dibantu buat pindahan?" tawar Ayara.

"Nggak usah, Kak. Barang gue nggak banyak, lagian furnitur di unit baru juga lengkap," 

"Oke, kabari aja kapan pindahannya. Nanti kita tumpengan," ujar Alastair.

"Tumpengaaan, sekalian bagiin nasi kuning ke tetangga," ledek Ayara.

Dan ternyata Jagat tak sendiri tinggal di unit tersebut, setelah welcome party yang didatangi teman-temannya---seseorang datang membawa barang-barang yang cukup banyak. 

"Sorry, ya. Saya nggak sempet bantu kamu," ujar Jagat. 

"Iya, nggak apa-apa, Gat. Lagian ada petugas pindahan yang bantuin," ujar Brisa. 

Ya, sosok yang akan menemani dan tinggal bersama Jagat di unit barunya adalah Brisa. Dua minggu sebelum kepindahannya, Jagat menawarkan Brisa untuk tinggal bersamanya. Kebiasaan lelaki tersebut tinggal bersama Alastair, membuat Jagat merasa kesepian jika harus tinggal seorang diri. 

"Kamu sewain aja unitmu, Sa. Jadi nanti ada income tambahan, ide bagus kan?" ujar Jagat.

Brisa akhirnya menyetujui---baginya tinggal serumah dengan Jagat akan menjadi quality time selepas kesibukan keduanya. Anggap saja ini jadi sesi penjajakannya dengan Jagat setelah mereka menjalin kasih. 

"Sekamar nih?" tanya Brisa saat Jagat membukakan pintu kamar. 

"Kamar segede gini, sayang kalau cuma buat sendiri," Jagat tersenyum manis, ia meraih koper dan membantu Brisa membukanya. 

"Nggak usah dibukain juga, itu ada barang pribadi," Brisa panik. 

"Apaan? Bra sama underwear kamu?" tebak Jagat dengan tatapan nakalnya.

"Hish !!!"  Brisa berdecak, ia berniat untuk meraih branya namun terlebih dahulu diambil oleh tangan Jagat yang lebih cekatan. Lelaki tersebut dengan telaten merapikan baju-baju Brisa di area lemari yang sudah disiapkannya. 

Midnight Madness (Jeno,Jaehyun & Johnny) -END-Where stories live. Discover now