TUJUH (Guest Star) : Antariksa Cakrawala

1.8K 52 5
                                    

Suasana rumah mewah itu tampak seperti rumah kebanyakan--sepi dan tenang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Suasana rumah mewah itu tampak seperti rumah kebanyakan--sepi dan tenang. Padahal di dalamnya ada beberapa mobil yang terparkir, semakin dalam masuk ke rumah akan semakin banyak keramaian yang didapatkan. Iya, ini rumah tempat Antariksa bekerja hampir setiap malam. Di siang hari ia bekerja di perusahaan Iklan milik Cirillo, saat malam menjelang disinilah ia berada--meraih tambahan pundi-pundi uang demi kehidupannya. 

"Tumben lo kesini, Gat," Antariksa tersenyum tipis saat melihat sosok Jagat yang masuk melewati pintu utama--jika Antariksa lebih senang melayani di rumah ini maka Jagat kebalikannya. Rekannya itu lebih senang menjadikan hotel, apartemen atau bahkan keluar negeri untuk menghabiskan waktu dengan kliennya.

"Biasa laporan bulanan, ada klien malem ini Bang?" tanya Jagat.

"Iya, sebentar lagi juga bakal dateng," 

"Mommy-client?"

"Nope, seumuran gue," 

"Oke, good luck. Gue balik ya," Jagat menepuk pundak Antariksa dan berlalu meninggalkannya.

Setelah mengambil dua botol air mineral beserta gelasnya, lelaki itu naik ke lantai 2 dan melangkahkan kakinya menuju sebuah kamar. 

Lelaki itu membuka pintu kamar yang terletak paling ujung dan langsung tersambung dengan balkon belakang. Ia menyalakan televisi agar suasana kamarnya tidak terlalu sepi. 

"Mi, buatin saya americano. 2-shots ya," Antariksa menelepon Ami.

"Di kamar mana, Mas?" tanya Ami.

"Kamar biasa," Antariksa memutus sambungan teleponnya.

Sa, aku udah sampai depan rumahnya. Kamu bisa turun? 

Bilang aja ke satpam kalau kamu mau ketemu aku, nanti kamu dianter kok.

Oke, Sa. 

Ternyata minuman pesanan Antariksa datang berbarengan dengan sosok yang sudah ditunggunya sedari tadi. 

"Makasih, Mi," ujar Antariksa pada Ami. 

"Riksa, ini tempat apa?" sosok tersebut melihat keadaan sekelilingnya dengan bingung. 

"Ta, udah saatnya kamu tahu siapa aku," ujar Antariksa, ia berlutut dihadapan perempuan tersayangnya dan membiarkannya duduk di tempat tidur.

"Riksa, kamu apa-apaan?" Zetta--perempuan yang diundang Antariksa mengerenyitkan alis. Bukan, ini bukan cerita dimana Antariksa akan melamarnya, kenapa ia merasa kekasihnya ini akan mengakui dosa?

"Kamu harus tahu, kalau ini kerjaanku yang lain. Kerjaanku selain aku kerja reguler di kantor, kerjaan yang kadang bikin kamu bingung kenapa dalam beberapa malam aku suka nggak bisa dihubungi sama sekali. Atau waktu paginya kamu tanya sama aku, kenapa aku keliatan capek. Ini kerjaanku, Ta," Antariksa menunduk sambil memegang erat tangan Zetta.

Midnight Madness (Jeno,Jaehyun & Johnny) -END-Where stories live. Discover now