DUA BELAS : Alastair Elio

1.6K 47 0
                                    

Hari ini hari Minggu--hari dimana Alastair dan Jagat terbebas dari aktivitas mereka, jam sudah menunjukkan pukul 09

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari ini hari Minggu--hari dimana Alastair dan Jagat terbebas dari aktivitas mereka, jam sudah menunjukkan pukul 09.00 tapi keduanya masih mengulat di tempat tidur. Semalam Jagat bermain playstation bersama Alastair sehingga tertidur di kamar sahabatnya tersebut.

"Bang...," panggil Jagat dengan suara beratnya. 

"Apa?" sahut Alastair dengan mata tertutup rapat, sinar matahari mulai menelusup diantara tirai kamarnya. 

"Lapar gue," Jagat menggulingkan badannya kearah kanan dan kiri. 

"Jangan minta morning kiss," ujar Alastair. 

"Eh anjir, nggak nyambung banget lo. Kok morning kiss, bangun Bang. Jangan ngelindur," Jagat menendang tepat di pantat Alastair. 

"Aduh, sakit dodol. Enak banget lo nendang pantat gue," Alastair mengaduh kesakitan.

"Ya, lagian. Gue bilang lapar, kenapa jadi morning kiss," Jagat misuh-misuh. 

"Gue butuh kopi, biar nyambung," Alastair menendang selimutnya, sementara Jagat meraih ponselnya. 

"Nggak ada yang booking lo hari Minggu begini, Gat. Kerja mulu lo, tipes nanti," lanjut cowok tersebut. 

"Ngecek besok, Bang. Kadang beberapa klien suka minta buat senin," Jagat menggerakan jarinya dan masuk ke aplikasi yang memang diperuntukkan khusus bagi karyawan dan talent. 

"Senin? Seriusan awal minggu? Baru juga mulai hari udah ML aja," cerocos Alastair.

"Nafsu mah nggak liat hari, Bang," Jagat mengeceknya ternyata belum ada bookingan untuknya di hari esok. 

Alastair setengah terduduk diikutin Jagat, rambut keduanya begitu berantakan dan mata mereka pun sedikit bengkak. 

"By the way, cerdas juga lo. Abis ngancem Saka, dia malah ikut kerja di Caelum," Alastair teringat cerita Jagat soal teman kampusnya beberapa hari lalu.

Jagat tertawa kecil.

"Klien pertama dia Senna, Bang. Iyalah dia minat, Senna menarik gitu dan pasti mereka saling puas. Gue yakin, Senna udah rekomenin ke member lain soal Saka," 

"Terus review dari Senna gimana?" Alastair penasaran.

"Kata dia bagus, Saka mainnya lumayan kasar tapi bisa ditoleransi. Buat ukuran newbie, rating 4 lah,"

"4 dari 5? Gila, potensial tuh. Awas kesusul, Gat," 

"Hahaha, gue sama dia beda tipe. Tapi Saka bisa jadi pilihan buat klien yang pengen rough play tapi levelnya masih dibawah Bang Ravin,"

"Si Ravin mah beneran rough, dia banyakan kliennya cici-cici kok. Biasanya cici-cici kan kinknya suka diluar nalar," 

"Jadi mau sarapan sama apa nih, Bang? Gue beneran laper nih," Jagat kembali menaruh ponselnya.

Midnight Madness (Jeno,Jaehyun & Johnny) -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang