DUA PULUH SATU : Alastair Elio & Tara Darmawisesa

1.3K 44 11
                                    

Ayara mematikan mesin mobil dan bergegas keluar, suasana basement begitu sepi--maklum jam sudah menunjukkan pukul 22

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ayara mematikan mesin mobil dan bergegas keluar, suasana basement begitu sepi--maklum jam sudah menunjukkan pukul 22.00. Jam termalam Ayara pulang dari kantor, hari ini pekerjaannya begitu banyak--tim audit yang akan datang awal minggu depan cukup membuat kantornya kelabakan. Bahkan diluar kebiasaannya, Ayara membiarkan baterai ponselnya hingga benar-benar habis, hari ini ia lupa membawa power bank ke kantor yang biasanya ia lakukan untuk berjaga-jaga. 

Setelah memastikan mobilnya terkunci, perempuan itu melangkahkan kaki menaiki lift dan memencet lantai 8, letak dimana unitnya berada. Di lift hanya berisi dirinya dan seorang lelaki yang memakai jaket dan masker hitam. Sedari tadi lelaki tersebut menunduk dan sibuk dengan ponselnya. Tak lama, pintu lift terbuka--ternyata lelaki itu sama-sama turun di lantai yang sama dengan Ayara. 

"Mungkin penghuni baru," batinnya. 

Tepat saat Ayara memasukkan password unitnya, lelaki itu ternyata berdiri tak jauh darinya. Ayara mulai takut dan ia hendak bergegas masuk, namun tangannya ditahan lelaki tersebut.

"Kamu siapa??? Lepas !!!" pekik Ayara. 

Perlawanan Ayara tidak berbuah apa-apa, lelaki itu setengah paksa mendorongnya masuk dan menutup pintu unitnya dengan kasar. Tangan kekarnya memojokkan Ayara ke tembok dan tak lama membuka masker.

"Tara? Kenapa kamu...mmmphhhh...," belum selesai Ayara dengan kalimatnya, Tara sudah menciumnya kasar. Ia menahan tangan Ayara di kedua sisi kepala perempuan tersebut, dilumatnya bibir Ayara dengan penuh nafsu. 

"Ta..ra...," Ayara panik.

"Diem, Yar," Tara melanjutkan pagutan bibirnya yang penuh rasa ingin, ia bahkan mengigit bibir bawah Ayara hingga perempuan itu menjerit. Ia paksa perempuan itu agar sesegera mungkin bermain dengan lidahnya. 

Puas dengan bibir Ayara, Tara melanjutkannya ke leher perempuan tersebut. Mengigitnya hingga meninggalkan luka yang cukup dalam.

"Ta..ra...stop...perih !!!" seolah tak peduli jeritan Ayara, Tara masih menghisap leher perempuan tersebut hingga tertinggal jejak merah dimana-mana. Ia gendong Ayara menuju kamar perempuan itu.

Ayara bergidik, tatapan Tara begitu gelap dan menakutkan. Seperti ada sesuatu yang tengah merasukinya kini. Tanpa banyak kata, lelaki tersebut merobek kemeja dan rok yang dipakai Ayara.

"Tara !!!" Ayara berusaha bangun namun dengan sekali gerakan, lelaki itu kembali membaringkan Ayara di tempat tidur dan mengungkungnya. 

"Aku nggak suka kamu tidur sama Air, Yara !!!" tanpa ada stimulus apapun, Tara menancapkan penisnya tepat ke organ vital Ayara.

"ARGH !!!" rasa sakit luar biasa menjalar di dalam diri perempuan itu, terang saja perih karena alat vitalnya kini sama sekali kering dan langsung dimasuki milik Tara yang cukup besar.

"Tara...ngh....sakittttt !!!!" Ayara semakin meringis kala Tara menggoyangkan miliknya dengan kecepatan penuh, serangan bertubi-tubi yang sepertinya akan meninggalkan luka di area dalam. 

Midnight Madness (Jeno,Jaehyun & Johnny) -END-Where stories live. Discover now