DUA PULUH DELAPAN : Jagat Dihyan Sahadiya

1.7K 42 11
                                    

Brisa mengeluarkan sebuah rokok elektronik dari saku piyamanya, rokok ini sebenarnya sudah dibelinya sejak seminggu lalu namun baru dibuka olehnya hari ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Brisa mengeluarkan sebuah rokok elektronik dari saku piyamanya, rokok ini sebenarnya sudah dibelinya sejak seminggu lalu namun baru dibuka olehnya hari ini. Perempuan itu membuka penutup lubangnya dan tak lama sudah disesapnya perlahan. Asap mulai mengepul bercampur dengan dinginnya udara Jakarta malam ini.

"Udah aku suruh berhenti ngerokok juga," Jagat muncul dan berdiri disamping Brisa dengan segelas kopi di tangannya. 

"Ini bukan rokok, Gat," kilah Brisa.

"Sama aja, cuma nggak kamu nyalain aja pake lighter. Tapi judulnya tetep rokok," 

Brisa hanya diam, ia menyesapnya beberapa kali bahkan kali ini perempuan itu dengan sengaja mengarahkan asapnya ke wajah Jagat. 

"Bri..," lelaki itu menepis asap dengan tangannya.

"Ini nggak sebau rokokmu kali, Gat," Brisa terkekeh.

"Jangan terlalu sering ya? Kalau mau buat relieve stress aja, oke?"

Brisa diam.

"Kamu masih marah sama aku karena main waktu lagi dapet? Kan aku udah minta maaf," 

"Iya, memang," sudah hampir 2 minggu kejadian itu berlalu--namun Brisa belum mau berhubungan lagi dengan Jagat. 

"Udah dong, jangan disiksa gini. Aku pengen nyentuh kamu," Jagat menaruh gelasnya dan memeluk Brisa dari belakang.

"Nanti ya, kalau aku udah selesai nyiksa kamu,"

"Sampe kapan?" nada suara Jagat terdengar begitu memelas.

"Sampai aku puas, Jagatraya," Brisa menyentil hidung mancung milik kekasihnya itu. 

Jagat berdecak, rasanya ada yang kurang selama ia tak berhubungan intim dengan Brisa--klien? jelas itu jauh berbeda karena segala tuntutan yang ada. Bagaimanapun itu pekerjaannya. 

"Gat...,"

"Hm?" Jagat mengeratkan pelukannya, ia sandarkan kepalanya di pundak perempuan tersebut.

"Mau sampai kapan kamu jalanin pekerjaan ini?" pertanyaan itu diluar dugaan Jagat, namun sudah lama dipikirkan lelaki tersebut. Kalau saja ia tak memiliki Brisa sekarang, mungkin profesi ini bisa dijalaninya selama 2-3 tahun kedepan. Tapi kini? Semuanya berbeda--ada kemungkinan masa depan yang harus Jagat pikirkan. 

"Memangnya kenapa, Bri?" tanya Jagat.

Brisa menghembuskan nafas berat, ia lepas dekapan Jagat dan berbalik menatap lelaki tersebut dengan lekat. 

"Bri, kok kamu diem?" tanya Jagat sekali lagi. 

"Orangtuaku udah tahu kalau aku udah punya pacar, mereka pengen ketemu kamu," 

"Dan kamu takut kalau mereka tanya apa pekerjaanku?" tebak Jagat. 

Brisa kembali diam.

"Bri..," Jagat menyelipkan rambut dibalik telinga Brisa.

Midnight Madness (Jeno,Jaehyun & Johnny) -END-Where stories live. Discover now