print(9)

57 13 58
                                    

Pada akhirnya, yang benar akan terungkap bukan? Tak usah membalas ucapan orang yang tidak tahu apa-apa.

• • •

"Mama mau tidur, ya. Kalian lanjut aja video call-nya. Assalamualaikum," ujar Bu Tatin kepada Alana dan Abimanyu.

"Iya, Ma. Waalaikumusalam," jawab Alana.

"Waalaikumusalam, tante," jawab Abimanyu yang masih fokus dengan jalanan.

"Aku juga mau tidur, Bi. Hati-hati di jal--" Sebelum Alana mengakhiri panggilan, Abimanyu lebih dulu memotong ucapan gadis itu.

"Bentar, bentar," sanggah Abimanyu.

"Kenapa?"

Abimanyu menyuruh Alana menunggu sebentar karena dirinya akan menepi dahulu. Dia akan mengirimkan sebuah fail kepada Alana melalui WhatsApp. Beberapa menit setelah berhenti, Abimanyu mengirim sebuah fail berisi kode program.

Abimanyun
AlanaGlavira.html

Setelah menerima pesan tersebut dan membukanya, Alana tersenyum. Panggilan video masih tersematkan. Abimanyu dapat melihat ekspresi kekasihnya secara langsung saat itu. Lelaki yang masih menatap dalam Alana melalui layar ponsel, sedang menunggu respons kekasihnya.

Sebuah fail yang terbuka di browser dengan tampilan amplop biru terbuka dan kertas yang keluar sedikit. Saat diklik, kertas tersebut tergeser ke atas. Kertas yang bertuliskan, Sorry, Alana. I love u. Diakhiri dengan emot cinta.

"Berapa baris, nih, bikin ucapan sori doang?" tanya Alana dengan senyumnya yang sudah kembali seperti semula.

"Em." Abimanyu terlihat berpikir sejenak dengan bola matanya sedikit bergulir ke kiri atas. "Sekitar seratus baris lebih dikit," lanjutnya.

Alana hanya mengangguk-anggukan kepalanya. "Kurang bagus, nih, font-nya," protes Alana dengan konteks bercanda.

"Iya, lagi rusuh, sih. Itu aku nyempetin bikin dulu sebelum pulang," jawab Abimanyu dengan senyum yang sedikit canggung.

Lelaki itu selalu bisa meluluhkan hati kekasihnya. Alana memang mudah kesal, tetapi mudah pula untuk memaafkan. Dia tak habis pikir kalau Abimanyu akan membuatkannya kartu ucapan menggunakan kode program. Padahal, bisa lebih mudah dengan dia mengucapkan kata maaf secara langsung di sesi panggilan video kali ini.

Abimanyu selalu berbeda. Dia selalu punya cara untuk membujuk kekasihnya. Saat itu pun, dia sedang menuju ke kosan Alana untuk mengantarkan martabak kacang cokelat keju. Salah satu makanan favorit kekasihnya.

"Aku punya bonus karena Ana udah senyum," ujar Abimanyu seraya tersenyum.

"Bonus apa?" tanya Alana penasaran. Dia ingin tahu kejutan kecil apalagi yang ingin diberikan kekasihnya.

"Taraaa." Abimanyu menenteng keresek putih berisi kotak makanan ke depan layar ponsel. "Sekarang aku lagi on the way ke kosan kamu. Bentar lagi nyampe, kok. Tahan dulu, ya, ngantuknya."

Alana mengiyakan perkataan Abimanyu dengan senang hati. Dia menunggu kekasihnya di luar kamar. Di kosan Alana memang disediakan satu bangku yang sudah terdapat meja dan kursi seperti di kafe.

Tak lama kemudian, mobil Abimanyu sudah terparkir di depan gerbang kosan. Lelaki itu keluar dengan menenteng dua keresek martabak. Alana sempat bingung melihatnya karena satu kotak saja dia tak akan habis semalaman.

"Halo, Ana Sayang," sapa Abimanyu dengan senyum manisnya. Dia terlihat semakin tampan dengan kemeja dan celana hitam.

Alana tersenyum melihatnya. Dia menerima Abimanyu dengan bahagia. Apalagi saat melihat kekasihnya menenteng sesuatu.

HACK HEART [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang