print(24)

50 10 51
                                    

Memang benar, kalau sudah tidak nyaman, jangan dipaksakan.

• • •

• • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • •

Di ruangan yang dominan putih, seorang perempuan tengah serius mengerjakan sesuatu. Dia sedang membuka komputer yang masih terkunci. Tampaknya, dia sedang buru-buru. Apalagi, hari sudah gelap.

"Kok, salah mulu, sih," ujar perempuan itu yang kesulitan membuka kunci komputer di hadapannya.

***

Pukul 07.30, Alana sudah berada di kantor. Ada beberapa hal yang belum selesai dikerjakannya semalam. Pekerjaannya semakin banyak. Mungkin, hal itu pula yang membuat Bu Ulfah saat itu mengundurkan diri. Terlebih, dia sudah menikah dan memiliki anak.

"Jadi kepikiran Bu Ulfah, deh. Dia lagi ngapain, ya," ujar Alana bermonolog.

Gadis yang rambutnya diuraikan itu langsung membuka gawainya. Dia membuka aplikasi pengirim pesan. Dia sedang menghubungi seseorang.

Alana
[ Assalamu'alaikum, Bu ]
[ Bu Ulfah lagi sibuk enggak, ya? ]
[ Alana pengen nelepon, deh ]

Bu Ulfah
[ Wa'alaikumussalam, Na ]
[ Telepon aja ]

Dengan senang hati Alana menelepon Bu Ulfah. Gadis itu tak tanggung-tanggung. Dia menyematkan panggilan video.

Tak lama pula, wanita itu menjawab panggilan Alana. Bu Ulfah sudah memamerkan senyumnya saat itu. Dia pun langsung menyapa Alana.

"Alhamdulillah, kalau kamu sehat, Na," ujar Bu Ulfah. "Tapi, mental masih aman, kan?" tanyanya lagi membuat Alana tertawa mendengarnya.

"Kayaknya, sih, sedikit terganggu, ya, Bu." Gadis itu masih menyisakan tawanya saat menjawab. Dia pun menyandarkan gawainya di tas agar bisa sambil bekerja.

"Ya, berusaha tetep waras aja, ya, Na."

"Kalau itu, udah pasti, Bu." Mata Alana memang fokus ke komputer, tetapi mulutnya masih bisa menjawab Bu Ulfah.

"Ibu sambil nyuci piring juga, deh, di dapur," ujar Bu Ulfah yang juga menyandarkan gawainya entah di mana.

Mereka kembali berbincang layaknya teman yang sudah lama tak berjumpa. Sesekali, keduanya saling melempar tawa karena cerita-cerita konyol. Namun, Alana lebih banyak bercerita dengan serius perihal situasi pekerjaannya saat ini.

"Kamu harus banyak-banyak sabar aja, Na. Dunia kerja emang gitu. Tapi, Ibu saranin kalau kamu udah enggak nyaman di tempat kerja, lebih baik cari lagi yang lebih nyaman. Apalagi kamu masih muda. Masih bisa cari banyak pengalaman."

HACK HEART [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang