PART 3

71 17 152
                                    

Sesusah-susahnya coding, lebih susah lagi buat kamu jatuh cinta sama aku.

***

"Jangan lupa dikerjakan ya PR-nya, mencari pengertian VPN dan Hosting," ucap Bu Lana-guru Administrasi Sistem Jaringan.

"Baik Bu," ucap semua murid yang berada di kelas.

Bu Lana pun keluar dari kelas, karena bel sudah berbunyi sekitar dua menit yang lalu.

"Ayo Yar, ke kantin," ajak Liora seraya menaruh pulpennya di dalam tempat pensil.

"Lio, duluan aja ya, gua ke kamar mandi dulu, kebelet," sahut Nayyara, yang membuat Liora mengangguk dan pergi ke kantin lebih dulu.

Saat Nayyara hendak keluar kelas, baru saja sampai di depan pintu kelas, tiba-tiba rambut hitam legamnya, ditarik dari belakang. Yang membuat dirinya meringis.

"Woi, bangsat! Rambut gue sakit!" teriak Nayyara sambil melihat siapa yang menarik rambutnya.

"Nyenyenyenye," ledek Raga, dirinyanya lah yang menarik rambut Nayyara. Anggap saja sebagai balas dendam.

"Raga, kalo lo mau bales dendam, di pending dulu ya, gua kebelet banget anjir," ucap Nayyara sambil tersenyum paksa.

"Ih, ya udah sono. Nanti lo ngompol lagi," usir Raga sambil mendorong Nayyara pelan agar segera cepat ke kamar mandi.

"Emang sialan ya, si Raganjing," ucap Nayyara sendiri setelah dirinya di dorong keluar kelas oleh Raga.

Nayyara pun berlari karena sudah sangat tidak tahan, ngeri-ngeri kalau dia tidak cepat. Maka rok hitam selututnya akan basah. Stop! Jangan dibayangin.

Sesampainya di kamar mandi, Nayyara pun masuk di antara ketiga bilik yang juga pintunya terbuka.

Tidak beberapa lama, dirinya pun keluar dari bilik tersebut, dan merapihkan seragamnya di depan kaca yang berada di kamar mandi.

Di rasa sudah rapih, dirinya pun keluar untuk pergi menuju kantin menghampiri Liora, yang telah lebih dulu pergi ke kantin.

Namun, sialnya. Saat hendak pergi ke kantin tak sengaja Nayyara berpapasan dengan Karel.

"Yara, tunggu," ucap Karel seraya memegang tangan Nayyara.

"Kenapa, Rel?" tanya Nayyara, seraya melepaskan pelan tangannya, yang dipegang oleh Karel.

"Eh sorry, kemarin lo udah terima coklat yang gue titipin di Raga?" tanya Karel yang membuat Nayyara kaget. Pasalnya dia menolak coklat itu, tapi tidak mungkin, kan bila dirinya berkata bahwa telah menolak coklat yang diberikan Karel.

"Oh itu, iya udah, makasih ya. Lain kali gak usah repot-repot, jadi gak enak soalnya," ucap Nayyara, tidak enak hati.

Aduh, kenapa harus bohong, sih.

"Gak apa-apa santai aja, kalo gitu gue duluan ya," pamit Karel sambil tersenyum ke arah Nayyara.

Setelah Karel pergi, Nayyara langsung memukul kepalanya pelan.

"Aduh, Yara. Bodoh banget, sih, loh," ucap Nayyara kepada dirinya sendiri.

Nayyara langsung pergi menghampiri Liora yang menunggunya di kantin, tidak sampai beberapa lama dirinya pun melihat Liora yang sedang makan bakso di pojok kantin dan di sana juga ada Raga.

Filhellenisme (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora