PART 27

24 3 0
                                    

Bahkan tentang perasaanku sendiri, orang lain yang lebih mengetahuinya.

***

Akibat hujan-hujanan kemarin, Nayyara mengalami demam serta flu. Dirinya juga akhir-akhir ini susah untuk tidur karena memikirkan beberapa hal.

Kemarin Raga datang ke rumahnya untuk memberikan bingkisan yang Kania berikan kepada Nayyara, karena kemarin Nayyara lari tanpa membawa bingkisan tersebut.

Hubungan Nayyara memang sedang tidak baik-baik saja dengan Raga, bahkan dirinya saja lupa kapan terakhir kali berhubungan di sosial media dengan Raga.

Hari ini adalah hari sabtu, yang di mana memang hari libur di sekolahnya, dirinya juga sudah mengabari Liora, bahwa Dirinya sedang tidak enak badan.

Tok-tok.

"Yar, gue masuk ya," izin Bara sambil mengetuk pintu kamar Nayyara.

"Masuk aja Kak," balas Nayyara sedikit berteriak.

Bara masuk ke dalam kamar Nayyara dengan membawa nampan berisi bubur ayam dan air putih hangat.

Jika saat seseorang sakit tidaj menyukai bubur, berbeda dengan dirinya. Nayyara sangat menyukai bubur.

"Makan dulu. Ayah sama Mama lagi keluar ada urusan kerjaan yang gak bisa ditinggal, makannya gue yang jagain lo," jelas Bara membuat Nayyara mengangguk.

Nayyara mulai menyuapkan satu sendok bubur ke dalam mulutnya secara perlahan.

"Kata Mama, lo kemarin pulang basah kuyup. Emang lo hujan-hujanan?" tanya Bara, pasalnya Nayyara pulang menggunakan taksi online, tetapi pakaiannya basah kuyup. Yang menyebabkan dirinya demam seperti sekarang.

"Oh itu, gue lupa bawa payung, pas lagi mau nyamperin taksi online di depan gerbang sekolah," jawab Nayyara, tanpa menatap Bara.

"Bohong, lo pasti bohong. Gak mungkin cuma ke depan sekolah aja lo sampe basah kuyup sekujur tubuh," ucap Bara membuat Nayyara menghela napasnya berat.

"Jelas-jelas lo ada tugas kelompok di rumah Raga," ucap Bara membuat Nayyara ketahuan berbohong.

Dirinya hanya diam, Nayyara hanya pernah sekali curhat tentang masalahnya dengan Raga kepada Bara.

"Ada hubungannya sama Raga lagi?" tanya Bara,sambil mengelus rambut sebahu Nayyara.

Nayyara menoleh menatap Bara, ditaruhnya mangkok bubur tersebut di nakas.

"Apa iya, gue punya perasaan buat Raga ya, Kak? Menurut lo gue ke Raga kayak gimana?" tanya Nayyara membuat Bara nampak berpikir sejenak.

"Kan, lo yang punya perasaan, masa lo gak tahu?" tanya Bara, membuat Nayyara menunduk menatap selimut yang saat ini dirinya kenakan.

"Semenjak perceraian Ayah sama Mamah, gue gak tertarik buat jatuh cinta, Kak. Bahkan saat ada laki-laki yang dengan jelas nunjukkin perasaannya ke gue, gua gak ada ketertarikan sama sekali," jelas Nayyara, sambil menatap Bara sendu.

"Tapi beda saat gue sama Raga. gue ngerasa nyaman, gue ngerasa Raga ngertiin gue selama ini. Bahkan Raga cowok paling deket sama gue," jelas Nayyara membuat Bara mengangguk.

Filhellenisme (END)Where stories live. Discover now