PART 12

20 5 29
                                    

Jika tak punya perasaan yang sama, jangan seolah-olah bersikap menyukai juga.

***

Dua hari telah berlalu, selama dua hari itu juga Nayyara menghabiskan hari liburnya bersama Teguh.

Tidak disangka bahwa menghabiskan waktu berdua dengan ayahnya adalah hal yang sangat ia mimpi-mimpikan dahulu, dan hal itu terjadi sekarang.

Andai mamanya berada di sini, mungkin akan terasa lengkap kebahagiaan yang Nayyara rasakan.

Apa Ayah dan Mama bisa menyatu lagi?

Itulah yang ia tanyakan di dalam hatinya beberapa hari ini, tetapi seolah semesta mengingatkannya bahwa Teguh dan juga Rianti tak bisa bersatu lagi, karena Teguh yang pasti sudah memiliki keluarga baru.

"Yah, Yara mau tanya sesuatu boleh?" tanya Nayyara membuat Teguh yang sedang menanam bunga mawar di halaman depan rumah terhenti.

"Kamu mau tanya apa sayang?" jawab Teguh membuat Nayyara terdiam sebentar.

"Apa Ayah udah menikah lagi?" pertanyaan itu lolos dari bibir mungil Nayyara.

Diam, itu yang Teguh lakukan saat ini. Diamnya Teguh menjawab pertanyaan yang Nayyara berikan.

"Oke, gak usah dijawab. Yara udah ngerti kok," sahut Nayyara tiba-tiba, membuat Teguh menggelengkan kepalanya.

"Enggak, Ayah tidak pernah menikah lagi setelah bercerai dengan Mama kamu," ucap Teguh membuat Nayyara sedikit membelalakkan matanya.

Bagaimana mungkin ayahnya tidak menikah lagi, jelas-jelas dulu ayahnya menduakan mamanya.

"Gak usah bingung gitu kali," ucap Teguh membaca raut wajah Nayyara.

"Kok bisa, bukannya dulu...." Ucapan Nayyara menggantung di udara.

"Ayah memutuskan hubungan dengan wanita itu, dan memilih hidup sendiri selama ini." Ucapan Teguh mampu membuat Nayyara terdiam.

Jadi selama ini, Ayah juga menderita hidup sendirian?

"Tapi kenapa?" heran Nayyara membuat Teguh terkekeh kecil.

"Hmm, karena apa ya? Mungkin karena Ayah masih sayang Mama kamu," goda Teguh membuat Nayyara tersenyum kecil.

Sepertinya ayahnya ini masih berharap untuk hidup bersama dengan mamanya, tapi Nayyara tidak bisa memaksakan perasaan seseorang, terlebih lagi jika mamanya sekarang sudah tidak mencintai ayahnya, mungkin.

***

Hari senin pun tiba, setelah dua hari Nayyara menghabiskan hari sabtu dan minggunya bersama ayahnya menanam bunga di halaman depan rumah.

Dirinya sekarang sedang berada di kantin bersama dengan Liora, dan tanpa adanya Raga.

"Tumben si Raga gak ngintilin kita?" tanya Liora sambil menyeruput es teh manisnya.

"Dia lagi latihan futsal untuk lomba sebulan lagi," jawab Nayyara sambil sesekali menyeruput es susu milo kesukaannya.

"Eh iya Yar," celetuk Liora yang hanya dibalas gumaman oleh Nayyara.

Filhellenisme (END)Where stories live. Discover now