PART 30 ( END )

44 3 0
                                    

Siapapun pemeran utamanya, kamu tetap tokoh utama dalam ceritaku.

***

"Maaf, saya sudah berusaha sebisa mungkin. Namun, benturan di kepala pasien terlalu kuat, hingga pasien kekurangan banyak darah, Akibat benturan tersebut otaknya mengalami gagal fungsi yang menyebabkan pasien tidak bisa kami selamatkan," penjelasan dari sang Dokter sukses membuat mereka semua yang mendengarnya terdiam.

"Gak! Ini gak mungkin kan Dok? Bilang sama saya kalo ini bohong?" tanya Raga sambil menggenggam erat kedua bahu Dokter tersebut.

"Gak, ini gak mungkin. Lo gak mungkin ninggalin gue kayak gini Yar," lirih Liora, dirinya terduduk lemas di lantai rumah sakit yang dingin.

"Kalo gue tahu lo bakal pergi, gue akan paksa lo untuk terima cinta gue Yar," ucap Tama, dirinya menghantuk-hantukkan kepala ke arah dinding.

"Pasien akan segara dimandikan, mohon bantuannya untuk memanggil orang tua pasien," ucap Dokter tersebut, kemudia pergi meninggalkan mereka bertiga.

"Yar, kenapa lo tinggalin gue? Saat gue udah yakin sama perasaan gue sendiri? Gua sayang Yar sama lo, melebihi rasa sayang gue sama Anya," ucap Raga dirinya menatap pintu ruang operasi, berharap pintu tersebut terbuka dan menampilkan Nayyara dalam keadaan baik-baik saja.

Pintu ruang operasi terbuka, menampilkan dua orang perawat yang sedang mendorong brankar pasien.

Mereka bertiga terkesiap, melihat seseorang tersebut tertutupi kain putih.

Dibukanya kain putih itu pelan-pelan oleh Raga, dan saat wajah dibalik kain tersebut terbuka sempurna menampilkan wajah Nayyara yang pucat.

"YARA!" teriak Raga kaget, terbangun dari tidurnya. Kenapa mimpi itu begitu menyeramkan?

Sudah sebulan Nayyara pergi meninggalkan indonesia, dirinya harus dilarikan ke rumah sakit yang lebih memiliki alat medis yang lengkap, dan itu berada di malaysia.

Setelah kedatangan Bara saat di rumah sakit satu bulan yang lalu, baik Raga, Liora, Tama, maupun Anya baru mengetahui bahwa Bara adalah Kakak angkat dari Nayyara, bahkan orang yang memberikan susu milo selama ini adalah Bara, dan mereka baru mengetahui itu setelah Bara menceritakan semuanya.

Bahkan satu bulan lalu juga mereka tahu, bahwa bukan Anya lah yang mencelakai Nayyara, tetapi itu karena kesalahan cleaning service di sekolah mereka, yang meninggalkan kamar mandi dalam keadaan lantai hanya diberikan sabun. Tanpa dipel dengan benar.

Hubungan Raga dan Anya pun telah kandas sudah lebih dari tiga minggu, Anya mengakui bahwa dirinya berniat memacari Raga hanya untuk memanfaatkannya saja, itu pun atas suruhan Mamanya. Namun, saat Rossa—Ibu dari Anya didiagnosa memiliki penyakit jantung, Rossa sudah meminta maaf kepada Anya karena sudah berlaku jahat kepada Anya, anaknya sendiri.

Bahkan kini Anya dan Bara sudah resmi berpacaran selama satu minggu, dan pengobatan orang tua Anya atas bantuan dari Bara.

"Kenapa lo pergi tanpa ada kabar, Yar? Lo tahu, kan gue nunggu lo selama sebulan ini," ucap Raga sendirian sambil menatap foto dirinya dengan Yara saat awal mereka berteman.

"Gue nyesel Yar, gue baru sadar kalo gue sayang sama lo, tapi kenapa gue sadar saat lo udah pergi dari sisi gue? Lo sukses Yar bales dendam ke gue, lo sukses buat hati gue hancur kayak gini," ucapnya lagi, sambil mengusap lembut wajah Nayyara di foto tersebut.

Filhellenisme (END)Where stories live. Discover now