PART 28

20 2 0
                                    

Kita di bumi yang sama. Namun, di bawah takdir yang berbeda.

***

Hari ini adalah hari minggu, Nayyara sedang menjemur badannya di balkon, karena matahari pagi bagus untuk kesehatan.

Dirinya juga sudah merasa lebih enak badan, bahkan dirinya sudah mampu untuk berdiri dan berjalan, walaupun masih sedikit pusing.

Raga kemarin malam menghubunginya, dan bahkan memberikan banyak pesan kepada Nayyara. Namun, karena teringat ucapan Bara kepadanya, dirinya lantas mengangkat telepon dari Raga.

Raga meminta maaf kepadanya untuk kejadian lalu, terutama soal perkataannya kepada Nayyara, dirinya sadar jika perkataannya menyakiti perasaan sahabatnya itu.

Nayyara pun meminta maaf kembali kepada Raga atas sikapnya yang akhir-akhir ini membuat pertemanannya dengan Raga menjadi lebih buruk.

"Halo Yar," sapa Raga lewat panggilan telepon.

"Iya," balas Nayyara singkat.

"Yar, gue mau ke rumah ya?" izin Raga kepadanya.

"Ngapain?" tanya Nayyara.

"Ada sesuatu yang gue mau omongin, penting," jawab Raga.

"Gak bisa, Ga. Gue lagi di luar, lo ngomong aja langsung," ucap Nayyara berbohong, jelas saja dirinya berada di rumah. Hanya saja Nayyara tidak ingin Raga tahu bahwa dirinya sedang tidak enak badan.

"Gue tau kata maaf gak akan ngehilangin rasa sakit lo, tapi gue bener-bener minta maaf Yar, perkataan gue kemarin nyakitin lo, dan gue sadar itu. Gue tahu lo bosen sama kata maaf yang selalu gue lontarkan sama lo, tapi gue harap hubungan pertemanan kita tetap membaik," jelas Raga membuat Nayyara terdiam.

"Gue tahu kemarin gue juga salah, kemarin kita lagi sama-sama emosi aja kok, Ga. Gue juga udah lupain kejadian itu, maafin gue juga ya," balas Nayyara membuat Raga tersenyum senang di balik telepon tersebut.

Filhellenisme (END)Where stories live. Discover now