PART 9

44 13 122
                                    

Nyusahin, sama ngerjain adalah dua hal berbeda, tetapi sama-sama ngeselin.

***

Setelah perjalanan yang lumayan melelahkan, akhirnya Nayyara sampai di rumahnya. Dengan keadaan dirinya masih berada digendongan Tama.

"Gue buatin minum dulu, lo pasti capek gendong gua sepanjang jalan," ucap Nayyara setelah tidak lagi berada digendongan Tama.

Tama hanya meresponnya dengan mengangguk, dan kemudian duduk di bangku halaman rumah Nayyara.

Tidak beberapa lama, Nayyara keluar dari rumah menuju halaman dengan membawa dua es jeruk. Untuk dirinya dan juga Tama.

"Nih, diminum dulu," ucap Nayyara mempersilahkan Tama meminum-minuman yang Ia buat.

"Makasih," balas Tama kemudian menenggak es jeruk itu hingga hampir setengah gelas.

Nayyara juga menenggak es jeruk yang ia buat sampai tandas tak tersisa, sepertinya Ia harus banyak-banyak olahraga. Agar tidak cepat merasa kelelahan saat berjalan.

"Lo mau makan dulu?" tanya Nayyara kepada Tama, karena jam ini merupakan jam makan siang.

"Gak usah, ojek online gue udah sampe," ucap Tama lalu bangkit dari duduknya, dan berpamitan kepada Nayyara.

Nayyara yang melihat Tama keluar dari gerbang rumahnya, berusaha mencerna ucapan yang Tama lontarkan kepada dirinya.

"Ojek online? Perasaan gue belom pesenin dia deh," tanya Nayyara kepada dirinya sendiri.

Setelah beberapa menit, kekesalan Nayyara memuncak setelah mengerti yang Tama ucapkan.

"TAMA! BISA-BISANYA LO BAWA HANDPHONE, TAPI BIARIN KITA JALAN BERDUA SAMPE RUMAH GUE!" teriak Nayyara sambil mngepalkan tangannya, tak habis pikir dengan apa yang Tama lakukan.

"Baru aja gue muji lo di dalem hati gue tadi, karena rela gendong-gendong gue. Dan ternyata! TAMA, NGESELIN BANGET, SIH, LO!" ucapnya lagi sambil berteriak.

Nayyara pun masuk ke dalam rumahnya dengan segala kekesalan di dalam hatinya. Benar-benar Tama menyusahkan saja! Bisa-bisanya dirinya berbohong saat ditanya membawa ponsel atau tidak.

Sesampainya Nayyara di kamar, dirinya langsung merebahkan tubuhnya yang sangat pegal dan terasa panas akibat panas-panasan sepanjang jalan.

Saat sedang beristirahat dan hampir saja memejamkan mata, bunyi dering notif dari ponselnya membuat Nayyara terbangun.

RAGA

WOI, maen kuy

Read.

Nayyara hanya membaca pesan yang Raga kirimkan kepadanya, entah lah rasanya masih ada rasa kesal atas kelakuan Raga kemarin.

RAGA

udah kenapa, sih, ngambeknya.

Gua bete Yar

Ogah! Maen aja sendiri, gue ngantuk!

Setelah membalas pesan tersebut, Nayyara langsung mematikan daya ponselnya. Karena jika tidak, Raga pasti akan terus mengirimnya pesan atau bahkan menelponnya berkali-kali.

Filhellenisme (END)Where stories live. Discover now