part 2

104 27 2
                                    

Setelah Yora keluar dari WC ia tak sengaja bertemu dengan Aurora dkk salah satu musuh utama Yora.

"Well gua liat Lu bully murid baru itu.." ucap Aurora.

"Bukan urusan lu mending urusin tuh babu Lu yang ikut campur Mulu.."ucap Yora langsung menabrak bahu Aurora.

"Aww..awas Lu Yora habis Lu sama gue.." Aurora yang mencoba menarik Yora.

Arsya langsung menahan Aurora agar tak berkelahi dengan Yora "Udah entar kita juga yang bakal dapat masalah.."

"Bener tuh.." diangguki oleh semuanya.

Yora yang telah menghilang dari padang mereka "awas Lu Yora.." ucap Aurora berambisi.

"Ingat pesan yang kita terima setelah masuk sekolah.." Dea bersuara.

"Bener, kini disini ada 4 kubu dan pesan misterius itu kita harus bisa buat ngalahin 3 lainnya jangan kebawa emosi karena bisa aja nanti kita yang bakal dapat hal yang tidak seharusnya kita inginkan jadi harus bisa menahan diri untuk tidak melakukan kekerasan.." jelas Nola pada Aurora agar gadis itu tak melakukan hal yang dilarang.

"Cabut.."

Setelah ucapan dari Nola mereka bubar dengan rencana lainnya karena mereka tak mungkin harus kalah dari 3 lainnya.

Berbeda dengan Yora ia yang telah tiba dikelas hanya bisa memasang wajah datar.

"Kenapa tu muka kayak triplek dropship.." ujar Bella.

"Gua ketemu sama Aurora.." dingin Yora.

"Wih mantep terus apa yang terjadi.." Vani yang mulai bersemangat.

"Gak ada.."

"Gua kirain ada hal yang harus digibahi.." ucap Vani dengan murung.

"Gibah Mulu lu Van kalo mau gibah noh sama trio kompor aja." Judes Livia.

"Gak ah mereka ngeri.." Vani langsung menggeleng.

"Udah diem gua mau tidur.." ucap Shellin.

Sore yang indah seperti biasanya tanpa ada hambatan yang ada setelah kejadian Dimana kedatangan key dan Liona lalu diikuti dengan adegan yang tak diinginkan oleh Yora dkk juga disusul dengan ucapan aneh dari Aurora dkk.

kini geng death flower tengah berada di beskem mereka yang hanya diketahui oleh mereka saja entah apa yang dibicarakan tapi itu juga bersangkutan dengan ucapan dari sahabat Aurora tadi siang.

"Gue bingung sendiri.." ucap Laura.

"Bener tuh pesan misterius itu aneh apa cuman orang iseng aja.." Rea yang juga dibuat bingung.

"Yaudah ini gimana dong kita anggap cuman orang iseng atau apa.."tutur Anes.

"Tanya dia aja dari pada bingung sendiri kita anggota inti cuman bisa ngikut apa yang diucapkan.." Shandra menujuk kerarah Vanya.

"Gue?..bentar gue tanya sama dia.." Vanya pasrah.

Mereka hanya bisa memastikan bahwa pesan itu hanya sebuah orang iseng saja tapi mereka bingung mengapa semuanya ada termasuk 3 lainnya.

Mereka hanya bisa memastikan bahwa pesan itu hanya sebuah orang iseng saja tapi mereka bingung mengapa semuanya ada termasuk 3 lainnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Gimana Van?." Tanya Laura.

"Udah kita ikuti aja dulu nanti kalo dia udah nemu kebenaran baru dia kasih arahan.." jelas Vanya.

"Oke.." kompak mereka.

Malam hari bertepatan pukul 20:02 tauran yang terjadi antara dua geng motor kini tengah berlangsung selama 3 jam yaitu antara geng monstax dan geng Atlas, acara berkelahi mereka terhenti ketika suara sirine polisi datang.

"CABUT!!.." teriak masing-masing ketua.

Dengan keadaan babak belur mereka semua bubar meninggalkan tempat tersebut.

Brak...

Suara tendangan keras dipintu rumah, Atlas yang baru saja pulang dari tauran ia tersulut emosi akibat geng monstax tersebut.

"Kenapa emosi gak capek apa tauran Mulu.." Suara gadis yang baru saja turun.

"Gimana gak emosi.." Atlas merebahkan tubuhnya di sofa.

"Gak guna emosi Mulu.." gadis itu duduk di samping Atlas.

"Bik ambil air kompres sama air minum.." ucapnya memberi perintah.

"Baik Non.."

"Ola akit.." dengan nada manja atlas berucap pada gadis itu layaknya anak kecil.

"Udah jangan bego yang salah kamu kenapa ikut tauran Mulu.." gadis itu acuh tak acuh pada Atlas.

Dengan manjanya Atlas mendusel pada gadis yang berstatus kekasihnya itu entah mengapa ia merasa nyaman pada gadis itu walau ia tau bahwa sebenarnya ia adalah adiknya sendiri.

Coba bayangkan kakak berpacaran dengan adiknya nah seperti itulah Atlas dengan adiknya entah apa yang dipikirkan oleh Atlas hingga berpacaran dengan adiknya.

"Non Yora ini kompres sama air minum.." pelayan yang tiba-tiba muncul sambil memberikan kompresan yang Yora minta.

"Duduk yang baik sini dikompres dulu.." ucap Yora.

Atlas yang tadi tengah bermanja pada Yora terbangun dan duduk dengan baik.

"Bilang kalo sakit.." Yora yang mulai mengambil kompresan.

Yora yang tengah sibuk dengan mengobati Atlas, sedangkan sang empu matanya tak pernah berpaling dari Yora.

"Dek kamu gak selingkuh kan?.." tanya Atlas.

"Gak kenapa nanya kak.." jawab Yora yang masih fokus dengan kompresan.

"Gak soalnya kamu adek kakak tapi pacaran sama kakak kenapa kamu dulu nolak dan sekarang malah mau?.." pertanyaan kedua yang dilontarkan oleh Atlas membuat Yora berhenti.

"Itu karena awalnya aneh jika adik dan kakak kandung pacaran tapi karena kakak maksa yaudah gimana dong.." ucap Yora dengan wajar main-main.

"Ck lupain gue keatas dulu.." Atlas langsung meninggalkan Yora.

"Ya.."

Terkadang ucapan Yora ada benarnya bagi Atlas kenapa Atlas tak ingin tuan putri kecilnya berpacaran dengan orang lain mengapa harus denganya lalu mengapa ia tak ingin melepaskan adiknya ia tau adiknya sudah dewasa tapi ia tak rela jika adiknya harus berpacaran dengan orang lain.

Tengah malam orang biasanya akan tidur beda dengan Liona ia masih mengingat dengan jelas kejadian tadi pagi dan saat istirahat.

"Kasihan padahal dia anak yang baik.." Liona berucap.

"Tapi kebaikannya adalah sebuah kebohongan heheh.."

"Coba kita lihat Sampai mana dia bisa dan siapa yang pantas.." ucapan ambigu Liona.

"Terkadang melihat seorang tersiksa itu menyenangkan apa lagi dia adalah keyziaa Rachel Axellyn.." Liona yang berkata dengan suara penuh ambisi.

"Kadang kasihan.."

"Pesan misterius itu selalu membuat orang bertanya mengapa dan kenapa.."

Setelah Liona berucap ia langsung menutup gordeng kamarnya.

"Gue gak bakal biarin adek gua dalam bahaya mau kecil atau besar siapa yang berani gangguin adek gue bakal tinggal nama.."ucap Atlas yang setelah selesai membersihkan dirinya.

Malam bersinarku lihat
Dari atas mereka berusaha mencari tahu
Dan mereka tengah berusaha untuk menjadi yang terbaik tanpa mereka sadari bahwa sebenarnya pemeran utama belum muncul karena ialah yang akan menjadi kunci utama

MR. WinG

Bersambung...
Cumn teka-teki saja [ siapa MR. WinG? ]

ANTAGONIS X PROTAGONIS [ Hiatus ]Where stories live. Discover now