part 15

35 21 0
                                    

"anjirt ini mah pasukan cogan.." batin Vona meronta-ronta.

"Hy.." ucap Kiel menyapa Vona yang baru masuk kedalam mobil.

Vona yang disapa hanya tersenyum manis.

Mobil belaju dengan kecepatan tinggi karena mengejar waktu dan keadaan Vona dalam keadaan berbunga-bunga.

"Hy boleh kenalan.." ucap Kiel sopan.

"A-ah boleh gua Vona.." Vona memperkenalkan diri walau gugup.

"Ouh aku Kiel.." Kiel tersenyum.

"E-eh Lo, Lo Nathan bukan.." ucap Vona yang baru sadar.

"Wah kak Nathan saling kenal.." Kiel dengan girang.

"Jangan bego gua gak kenal Lo.." ucap Nathan cuek.

"Jelas-jelas kita satu kelas..." Vona yang tak terima jika Nathan berpura-pura. Tentu Nathan mendengar itu hanya acuh.

"Sudah jangan ribut kita sampai.." ucap Grac melerai.

"Yey sekolah.." Kiel yang sudah turun duluan membuat seisi sekolah berteriak histeris karena mereka semua berwajah tampan.

"Udah mommy pergi dulu, dan kamu cantik selamat belajar.." ucap Grac melambaikan tangan.

"Iya Tante.." Vona tersenyum.

"Eh itu Vonakn.."
"Aaa..kak Vona kok bisa bareng keluarga adisha Reswara sih..."
"Adista Reswara bibit unggul semua."
"Oh itu mirip uke.."
"Cute and tampan.."

Dan banyak lagi ucapan dari siswi-siswi yang melihat tersebut.

"Kelas berapa dek.." suara Melviano.

"Anj ini suaranya.." batin Vona.

"Kelas sama kayak Nathan kak.." ucap Vona sopan.

"Owh gitu kita duluan mau ngatar Kiel.." ucap Malviano berjalan diikuti dengan yang lain.

"Ah meloyot gua pada bibit unggul semua lagi.." Vona yang nampak puas.

***

"Gimana?.." tanya Luna pada Sindi.

"Kepo amat jadi bocil.." sinis Sindi.

"Harus dong Luna kepo demi kebaikan kak Vanya.." ucap Luna bangga.

"Ck bocil kayak Lo gua tebas mati.." ucap Sindi.

"Ih entar kak Sindi dibunuh sama ayang Luna.." ucap Luna.

"Siapa yang mau sama bocil prikk kayak Lo." Ucap Luna yang mulai malas.

"Xavier.." ucap Luna bangga.

"Dih gitu doang.." ucap Sindi.

"ih sedangkan kak Sindi jomblo.." ejek Luna.

"Awas ya Lo cil.." sinis Sindi.

"Debat Mulu dah perasaan.." ucap Vanya.

"Kak Sindi mulai." Ucap Luna

"Lah kok gua cil." Sindi yang tak mau disalahkan.

"Sama aja."

Seperti yang dilihat hari ini semuanya nampak damai dan harmonis tanpa ada gangguan apapun.

Liona yang tengah duduk ditaman belakang sekolah tiba-tiba didatangi oleh seorang pria yang datang padanya sambil tersenyum manis.

"Hy sayang lama tidak bertemu.." ucap pria tersebut.

"L-lo.." Liona yang kaget.

"Kenapa kangen.." ucap pria itu duduk dan menyodorkan sebuah susu.

"Thanks.." tanpa ragu Liona mengambil susu tersebut.

"Gimana permainan yang Lo buat selama ini.." ucap pria tersebut.

"Entahlah gadis itu sepertinya akan berulah.." ucap Liona sambil meminum susu yang dibawa pria tadi.

"Kak Melviano.." sapa Kiel yang tiba-tiba muncul didepan mereka.

Ya, lelaki tersebut adalah Melviano yang sudah lama tau permainan apa yang akan terjadi dan siapa saja yang akan terlibat karena Melviano adalah ketua OSIS yang selama ini diam-diam dan berpura-pura menjadi murid biasa.

Alfa lebih tepatnya saat dipart sebelumnya ia adalah ketua OSIS tapi dia sebenarnya adalah wakil ketua OSIS yang menyamar sesuai dengan arahan dari Melviano.

"Kak lagi pacaran ya?.." tanya Kiel dengan polos.

"Kakak lagi cipokan." Ucap Melviano.

"E-eh.." Liona yang kaget.

"Wah cipokan itu apa.." tanya Kiel lagi.

Liona yang menatap tajam langsung pada Melviano karena ulahnya yang harus membuat si polos ini rusak.

"Gak kok sana kekelas kakak kamu gila.." ucap Liona.

"Owh gitu nama Kakak siapa.." Kiel yang mengangguk mengerti dan mulai bertanya pada Liona.

"Liona.." ucap Liona.

"Dia calon kakak ipar.." goda Melviano.

"Ya udah Kiel pergi dulu dada..." Ucapnya langsung pergi.

"Gila Lo Vian.." sinis Liona pada Melviano.

"Hahaha aku jujur aja kenapa kan emang bener.." ucap Melviano yang masih dengan nada menggoda.

"ih ngeselin Lo.." Liona yang langsung beranjak dari tempat.

"Lah tunggu beb ih kok ditinggalin..." Melviano yang mulai mengejar Liona yang sudah pergi itu.

Bisa disimpulkan bahwa Melviano adalah anak kelas 12 namun kemunculannya baru sekarang, Melviano dan Liona memiliki hubungan yang masih dirahasiakan karena ada kepentingan tersendiri.

***

"Kalian harus mati apapun caranya.." ucap seseorang.

"Kenapa nasibnya sangat bagus.."

"Argh...apapun caranya mereka harus mati.."

"Tskk jika masih hidup lihat saja mereka heheh.."

"Hari ini kalian boleh tertawa dan bahagia lihat waktunya nanti kalian akan menangis.."

Seseorang yang sepertinya mempunyai dendam pada orang lain entah apa yang membuatnya begitu tapi terlihat bahwa ia memang menyimpan banyak dendam.

Bersambung...

ANTAGONIS X PROTAGONIS [ Hiatus ]Where stories live. Discover now