part 4

69 27 6
                                    

Ditempat yang berbeda, banyak motor yang terparkir rapi didepan sebuah gedung kosong.

Besmen para anak berandalan biasanya nongkrong di gedung tersebut.

Geng ini bernama MONSTAX Yang diketuai oleh Ryan dan anggota inti,Alger Reifansyah (Alger),Aksa Ravindra (Aksa),Affandra Amartya (Affan) ,Algha Rahardian (Algha) dan Barra Elfahreza.

Geng ini bernama MONSTAX Yang diketuai oleh Ryan dan anggota inti,Alger Reifansyah (Alger),Aksa Ravindra (Aksa),Affandra Amartya (Affan) ,Algha Rahardian (Algha) dan Barra Elfahreza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Terkadang menjadi jomblo itu enak dan tidak.." ucap Bara menatap keanggota lainnya.

Algha yang mendengar itu hanya geleng kepala karena ia tau Bara seperti apa.

"Eh buaya Lo pura-pura paling tersakiti sadar Lo itu fakboy internasional tiap hari ganti pacar.." sinis  Aksa pasalnya ia tak setuju jika ucapan Bara mengatakan bahwa ia jomblo.

"Kali-kali setuju Napa jahat amat Lo.." Bara yang tak kalah sinis.

"Ogahhh...emang gua jahat kenapa masalah buat Lo..."

"Diem jangan berisik kayak cewek aja kalian.." Alger menenangkan situasi agar mereka tak adu cek-cok lagi.

"Gua khawatir sama Laura.." tutur Aksa.

"Gua malah si Vanya.." suara Affan yang baru saja muncul.

"Bukannya mereka anak death flower?.." tanya Bara memastikan.

"Iya mereka anak death flower.." Affan mengiakan perkataan Bara.

"Wih gue denger mereka jago semua.." ucap Alger.

"Walau begitu kini mereka ada masalah kalo mau ikut campur dalam urusan tersebut takutnya anggota Atlas gak bakal diem aja Lo tau pesan yang mereka cerita dah pada bacakan yang dikirim sama Laura.." jelas Aksa pada anggota.

Mereka mengangguk mengerti dengan ucapan Aksa memang pertama kali pesan itu muncul Laura langsung memberitahukan pada Aksa.

"Lalu bagaimana cara agar mereka gak kedatangan lagi pesan itu.." Bara bertanya lagi.

"Gua juga gak tau tapi gua kayak pernah dengar cara main dari pesan tersebut, kalo teka-teki tidak dijawab maka nyawa yang akan diambil.." Affan yang mulai pusing.

"Emang Lo pernah dengar dimana?.." Algha menatap kearah Affan.

"Jadi waktu gua usia 8 tahun gua ketemu sama anak yang seusia gua yaitu cewek dia manis, awal kita kenalan gua main sama dia lalu dia bilang sama gua: Apan Aku besar nanti mau buat permainan yang peraturannya adalah teka-teki tidak dijawab dan salah maka nyawa yang akan diambil bukankah itu menyenangkan..,cuman itu yang gua ingat tapi gak tau gua lupa siapa gadis itu.." jelas Affan pada semuanya.

"Anjirt masih kecil dah bercita-cita jadi psikopat.." Bara yang ngeri sendiri.

"Kalo begitu kita harus cari tahu alur permainan yang dibuat agar mereka gak ada yang kehilangannya nyawanya.." Ryan yang tiba-tiba bersuara.

"Benar kita harus cari tahu alur cerita dulu kalo memang itu lebih baik..." Alger menyetujui ucapan Ryan.

Anggota monstax semuanya mulai bertindak untuk wanita yang ia lindungi walau mereka tau jika wanita tersebut ada kaitan dengan musuh mereka.

Keesokan paginya kabar yang menggemparkan seisi sekolah yaitu sebuah mayat wanita yang tergantung di gedung atap sekolah dalam keadaan terikat dibagian leher dan penuh luka tusukan.

Ramai sudah area sekolah penuh dengan mobil ambulance dan polisi yang berusaha mencari tahu dalang pembunuh.

Yora dkk yang baru saja muncul terkejut dengan apa yang mereka lihat.

"Yora i-itu ma-mayat salah satu teman Aurora.." ucap  Vona pada  Yora.

"Gua kira teka-teki itu diselesaikan ternyata kita salah.." ucap Hana yang masih belum percaya dengan apa yang dia lihat.

Mereka semua langsung menyesal bahwa jika saja mereka tidak lalai mungkin tidak ada korban.

"PUAS HAH!..PUAS LO SEMUA.." teriak Aurora pada mereka.

Kini posisi mereka sedang berada dibelakang sekolah setelah kejadian tadi.

"PUAS LO...!..LIAT NYAWA TEMAN GUA YANG HARUS MELAYANG KENAPA GAK KALIAN.." teriak Aurora pada mereka

"LO BEGO ATAU GIMANA KITA DISINI JUGA KORBAN ANJ ITU JUGA SALAH LO YANG EGOIS GAK MAU KERJASAMA DARI AWAL JANGAN LUPA ITU.." Vona yang tak kalah berteriak.

Semuanya kembali hening karena ucapan Vona, Aurora juga terdiam ia baru sadar jika itu bukan main-main.

"Udah lebih baik kita harus cari cara agar gak ada korban lagi.." Cheryl menenangkan keadaan yang tegang.

"Gua yakin dari awal semua ini adalah jebakan agar kita semua mati tapi memang kita buat salah apa.." Hana menatap kesemuanya.

"Benar yang Lo katakan mungkin ini adalah jebakan lebih baik kita tenang dulu..." Ucap Vanya.

Tring...

Pesan baru pun masuk kembali.

"ANJIRT NI ORANG ENAK BANGET MASALAH INI AJA BELUM MASIH MAU KASIH MASALAH.." Vona emosi.

"Gila.." Endrea saat melihat pesan.

Semuanya terdiam dan saling menatap satu sama lain.

Pesan:

TEMPAT ITU ADALAH TEMPAT YANG AMAN
TEMPAT ITU TIDAK AKAN DISINGGAHI OLEH SIAPAPUN
TEMPAT ITU MEMILIKI SUASANA YANG SUNYI DAN DAMAI TETAPI BANYAK  MENYIMPAN SESUATU
APA TEMPAT TERSEBUT....

"Argh... teka-teki apa lagi woi ini makin pusing.." ucap Livia.

"Gua takut.." Ucap Cheryl.

"Dia kira nyawa djanggap mainan.." tutur Vanya.

"Sebentar ini dia gak kasih waktu jadi artinya kita punya waktu yang lama..." Hana menatap kesemuanya.

"Akhirnya.." ucap mereka kompak.

Pada akhirnya mereka mulai berusaha untuk mencari tahu jawaban tersebut karena waktu juga tidak dibatas artinya mereka punya banyak waktu untuk menjawab semuanya.

Akan ada akhir dari sebuah masalah
Sebesar apapun itu jangan pernah menyerah
Jika menyerah bunuh diri saja agar tidak menyusahkan.

_Vona_

DIA DISEKITAR MEREKA
DIA AKAN SELALU MENJADI MATA YANG AKAN MENGAWASI MEREKA TETAPI MEREKA TIDAK MENYADARI BAHWA MEREKA DIAWASI OLEH DIA.
TOKOH UTAMA AKAN MUNCUL TETAPI MEREKA MASIH BELUM BISA MEMECAHKAN TEKA-TEKI YANG DIRANGKAI JADI KECIL.

_MR.WinG_

ANTAGONIS X PROTAGONIS [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang