25. KOMA DAN HILANG INGATAN

31 18 3
                                    

Hari yang menjengkelkan bagi Aksa karena dipertemukan oleh makhluk seperti Arsya

"Eh Aksa sayang gue mana??"

"Heh gue bukan emaknya yang tau dia 24jam ye.." ucap Aksa jengekl


Aksa itu mulutnya kompor tapi jika sudah bersama dengan Arsya di suatu tempat disana ia akan merasa jengkel dan selalu emosi.

"ih lo kan temannya.." ucap Arsya marah.

"Dih mana gua tau sana jangan ganggu gua Lo Mak Erot.." sinis Aksa meninggalkan Arsya yang nampak berwajah masam karena diusir oleh Aksa.

"Hadeh lain kali kayaknya gua harus menggunakan jurus Naruto agar kalo ketemu sama tu cewek tinggal set set set aja langsung hilang pasti hidup gua aman.."Aksa dengan Ekspresi konyol jika sudah berhalu menjadi Naruto.

Arsya yang tengah kini tengah berada dipinggir jalan karena ia malas untuk kesekolah yang selalu ada saja masalah dan drama yang membosankan bagi dirinya, tanpa Arsya sadari sebuah mobil dari tadi memantu dirinya karena Arsya yang tidak melihat kiri dan kanan saat menyebrang jalan dengan cepat mobil itu melaju dan menabrak gadis itu dengan keras membuat darah membasahi tubuhnya, tak sampai situ ternyata Arsya masih sanggup berdiri dan.

Brakk..

Satu kali lagi ditabrak dengan kerasnya tubuh Arsya terpental jauh membuat dirinya hilang kesadaran dan mobil tersebut benar-benar menghilang saat melakukan kejadian keji tersebut.

Kreek..

Suara pintu terbuka menampakkan seseorang yang menggunakan baju seperti dokter, sentah yang awalnya ruang tunggu penuh dengan tangisan kini mulai berdiam dan menatap kearah dokter tersebut.

"Hiks..gimana keadaan sahabat saya dok.." Zell yang masih menangis.

"Hiks..iya gimana Arsya dok dia baik-baik aja kan hiks.." Devon bersuara karena tak dapat jawaban juga.

Suasana kembali hening sejenak dan terlihat jelas jika dokter tersebut akan bersuara.

"Dia baik-baik saja namun karena tabrakan terhebat dan darah yang keluar begitu banyak mengakibatkan nona Arsya koma.." ucap dokter tersebut yang langsung meninggalkan mereka.

Hiks.
Hiks..
Hiks..

Suara tangisan semakin mengeraskan karena harus menerima kenyataan jika Arsya koma.

"Ga-gaby gua harus cari dia.." ucap Devon yang sadar apa yang akan terjadi.

Dua hari berlalu kejadian menimpa Arsya tersebar keseluruhan warga sekolah bahkan Sampai ketelinga geng Ryan.

Tentu kejadian itu benar membuat semuanya kaget karena gadis sebaik Arsya harus koma walaupun Arsya Kedang membuat darting namun ia perduli dan baik yang membuat penghuni sekolah bersama-sama membantu berdoa agar gadis tersebut cepat sadar.

"Perasaan baru kemaren gua adu mulut sama Arsya..' ucap Aksa pelan.

"Gak gua sangka cewek kayak dia koma.." ucap Bara.

"Hm.." Ryan berdehem karena ia juga kaget akan kejadian menimpa Arsya tersebut.

Disisi Devon ia yang tengah berjalan disebuah ruangan gelap hanya ada beberapa pencahayaan lilin.

"Kenapa.." suara dari Zahra dari balik pintu yang terbuka.

"Dimana Gabby.." ucap Devon pada Zahra.

"Dia tengah tertidur mungkin nanti ia akan sadar.." jelas Zahra.

"Aku khawatir jika ia akan kenapa-kenapa.." ucap Devon dengan wajah khawatir.

"Apa yang terjadi dengan Arsya akan berdampak pada Gabby.." sambung Devon yang terlihat frustasi.

"Maksudnya?.." tanya Zahra yang tak faham.

"Maksudnya adalah Gabby memiliki dua tubuh jika salah satu tubuhnya terluka atau terancam maka akan berdampak pada tubuh kedua jadi intinya Gabby memiliki dua tubuh tapi satu jiwa ia akan bangun ditubuh satunya lalu tubuh yang lain akan tertidur..." Jelas Devon panjang lebar tanpa ada titik dan komanya saking paniknya.

"Owh Begitu aku faham masuklah aku ingin pergi dulu.." ucap Zahra meninggalkan Devon.

"Gabby Lo baik-baik aja?.." tanya Devon pelan-pelan.

Gabby yang membuka mata dan menatap kearah Devon dengan tatapan datar dan dingin yang menusuk membuat Devon menegang.

"Gua baik-baik aja..." Suara Gabby yang terdengar serak dan berat.

"Owh lalu gimana tubuh Lo.." ucap Devon lagi.

"Gua kehilangan beberapa ingatan yang berasal dari tubuh Arsya mungkin efeknya.." ucap Gabby sambil memijat kepalanya.

"Udah gua duga efeknya gak main-main hingga ingatan dari Arsya yang seharusnya penuh dengan kebenaran kini hilang.." Devon yang langsung menyimpulkan.

"Hmm gua juga tahu besok gua yang akan ganti Arsya kesekolah dan mencoba mengingat setiap kejadian dari ingatan Arsya.." ucap Gabby pada Devon.

"Thanks ya Gabby.." ucap Devon sambil memeluk Gabby hangat.

"Dah sana pergi entar bisa menimbulkan kecurigaan.." ucap Gabby pada Devon.

"Ya gua duluan.." ucap Devon meninggalkan ruangan tersebut.


Bersambung...
Bye...

ANTAGONIS X PROTAGONIS [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang