36. Gabby aneh dan rencana baru

11 8 0
                                    

Vona yang tengah berjalan di koridor sekolah dengan wajah lesu yang ia miliki membuat beberapa siswa mundur kebelakang untuk memberikan jalan padanya karena wajah yang ia tampilkan begitu tidak ramah.

Mengapa tidak pagi ini Zell dan Devon memutuskan untuk kembali ke negara mereka dan hanya menyisakan Arsya walaupun begitu Arsya juga memutuskan untuk berhenti sekolah dengan memilih untuk mencoba lebih dekat dengan sang tunangan.

Dengan kaki yang malas dan kacau dua curut Vona yang berada diujung koridor menatap Vona aneh karena tidak biasanya Vona seperti mayat hidup.

"Kenapa tuh?.." tanya Vanya yang tiba-tiba muncul disamping mereka.

"Gak tau tuh biasanya gak kek mayat hidup deh.." ucap Endrea tak tahu.

"Lah tu apa Ra?.." tanya Hana pada Yora yang tengah memegang paper bag

"Ini titipan bang Atlas buat Gabby.." ucap Yora santai.

"Lah bukannya Abang Lo lagi Deket sama Vona.." Vanya menatap aneh.

"Gak tau tuh.." ucapnya acuh

"Biarin aja bukannya beberapa hari ini Haikal lagi Deket sama Vona.." Endrea menatap kearah Vanya dengan ekspresi santai.

"Mungkin mereka pacaran.." ucap Hana asal.

"Jangan asal ngomong.." Vanya menatap tajam kearah Hana yang hanya Hana tanggap cengengesan saja.

"Hallo guyss mat pagi para beban.." kemunculan Gabby membuat mereka yang tengah mengibah kaget, ya mengapa tidak tiba-tiba sifat random milik Gabby muncul begitu saja.

"Kaget woi.."

"Eh monyet.."

"Asu.."

"Kebiasaan sifatnya random.." ucap Vanya mengalihkan padangannya.

"Hehehe maaf para beban.." ucap Gabby tersenyum konyol.

"Kenapa tuh Vona kek mayat..." Tanya Vanya pada Gabby.

"Biasa gak ada asupan ayang.." ucap Gabby santai sambil meminum susu kotak yang ia beli tadi.

Vanya menatap jengkel kearah Gabby karena ia lebih suka sifat Gabby yang kalem ketimbang yang kocar-kacir kek cacing kepanasan.

"Eh Yora mana titipan ayang gua.." ucap Gabby tanpa dosa menampung layaknya menunggu uang jajan.

Spontan ucapan Gabby membuat mereka melongo mendengar kata tersebut.

"Nih.."yang langsung diambil oleh Gabby tanpa berucap terimakasih ia langsung meninggalkan mereka yang masih dengan wajah bertanya tersebut.

"Serius?.." Endrea spontan masih seperti berhalusinasi.

"Wah.." Hana malah ikut-ikutan.

Vanya hanya datar seperti tak perduli baginya itu tak penting sama sekali.
_________
____

"Menyebalkan..." Ucap Ryan pada Gabby.

Ya kini Ryan dan Gabby sedang berada di apartemen milik Ryan karena lelaki itu meminta Gabby untuk datang.

"Cih kau bodoh.." sinis Gabby

"Oh ayolah aku khilaf.." bujuk Ryan pada Gabby.

"Aku tak perduli kau sadar kau telah menyakiti perasaan banyak orang karena wanita itu.." sinis Gabby yang semakin terlihat begitu memiliki dendam.

"Ayolah By aku khilaf kumohon.." bujuk Ryan lagi.

"Tak tahu aku ingin pulang selamat tinggal dan..." Gabby yang menggantung omongannya yang langsung menunju kearah pintu.

"Kau akan selalu bodoh." Sambungnya yang langsung keluar dari apartemen milik Ryan tersebut tanpa mendengar suara ataupun ocehan sang empu.

"Kau tetap bodoh dan selamanya akan bodoh.." gumam Gabby.

Disisi Vona yang kini tepatnya dikamar miliknya.

"Kok gua bosan ya..." Ucap lesu sambil menatap kearah komputer yang tengah mengeskpor sebuah data.

"Alurnya kayak aneh.." ucapnya lagi

"Argh!!..kok gua malah gini sih.." lagi dan lagi sepertinya Vona sudah terlihat frustasi dengan semuanya.

"Gantung diri aja kayaknya bagus.." tiba-tiba otak Vona malah melenceng.

"Tapi dimana ya.." pikirnya lagi.

"Haa....di pohon cabe.." ucapnya langsung bangga.

"Eh.." tiba-tiba ia berhenti sejenak.

"Pohon cabekan pendek yang ada gua gak mati tapi tu pohon.." Vona yang berfikir keras.

"Argh!!..gak tau dah pusing gua.." Vona yang menjambak rambutnya sendiri karena harus terbebani dengan semuanya.

"Kayaknya gua gak perlu lama-lama deh mending langsung ke poin utamanya.." tiba-tiba ia sadar.

"Oke besok gua harus langsung poin utamanya gak mau lagi diem gua mau istirahat.."

"Ayo...semoga 2 hari ini selesai.." ucapnya bersemangat.

"Lucu..." batin seseorang.

ANTAGONIS X PROTAGONIS [ Hiatus ]Onde histórias criam vida. Descubra agora