34. drama Faiz dan curhatan psikopat

12 9 0
                                    

Disebuah gedung yang terlihat usang terdapat dua gadis yang tengah berbicara serius.

"Bagaimana rencana selanjutnya sepertinya mereka sama sekali tidak berpengaruh terhadap rencana sebelumnya yang kita rancang.." ujar salah satu dari mereka dengan wajah masam.

"Cih, mereka terlihat begitu pintar kita harus buat rencana B agar kedepannya tidak ada kecurigaan.." ucap yang lainnya.

"Bukannya rencana sebelumnya ada yang berhasil.." ujar gadis 1 tersenyum miring.

"Benar gadis itu koma sampai sekarang jadi salah satu rencana kita berhasil.." ucap gadis 2 terkekeh.

"Bagaimana kalo kita...." Gadis 1 menjelaskan rencana yang akan dilakukan selanjutnya mereka nampak begitu serius dengan rencana yang akan dilancarkan esoknya.

_________
_____
__

"MALAMKU CERAHKU... BULAN KIAN MEREDUP... KU LIHAT PARA JOMBLO MASIH REBAHAN....TRALALALALALA... TRALALALALALA...." Nyanyian Faiz membuat para pejalan kaki yang mendengar tertawa karena Faiz persis seperti anak kecil yang tengah pulang menuju rumah karena sang ibu yang akan segera memberikan masakan untuknya, sungguh mengemaskan jika dilihat sekarang bukan seperti lelaki yang cool melainkan seperti anak kecil yang baru saja dibiarkan untuk berjalan-jalan.

Menampilan Faiz yang membuat dirinya semakin terlihat imut dan menggemaskan yaitu menggunakan Hoodie berwarna hijau yang menutupi tubuhnya, celana berwarna hitam, rambut yang ditutupi oleh tudung dari Hoodie miliknya tak lupa sendal Eiger dan kantong plastik yang menjadi ciri khas tersendiri darinya karena ia mengayunkan layaknya mendapatkan jajan dari sang ibu.

"Ah,.." tiba-tiba Faiz berhenti karena melihat seorang yang tengah digebuki oleh beberapa pria yang sepertinya seorang preman.

"ihh, pasti sakit.." ucap Faiz ngeri sendiri sepertinya ia tak sadar jika dirinya juga sering tauran namun karena sifat anak kecilnya tiba-tiba datang tentu ia tak sadar jika ia juga pernah berkelahi.

Tanpa rasa takut ia mendekati mereka yang tengah memukul pria yang seumuran dengannya.

Tanpa ba-bi-bu Faiz menyerang mereka layaknya dirinya sebenarnya. Tak henti-hentinya ia membuat para preman itu kocar-kacir karena takut dengan pukulan yang Faiz layangkan.

Mata Faiz dan pemuda itu bertemu bukan berarti mereka jatuh cinta melainkan mata Faiz menatap polos sedangkan si pria menatap dingin.

"Lemah amat Lo jadi cowok.." ucap Faiz membuat pria itu berdiri.

"Bukan urusan Lo.." ucapnya langsung mengambil motor dan meninggalkan Faiz tanpa mengucapkan terimakasih.

"Sombong amat dah ditolong bukannya makasih malah nyolot awas aja Lo kalo ketemu gua pelintir tu leher..." Crocos Faiz tak terima.

Disisi pria yang ditolong Faiz, ia terlihat blushing namun tetap memasang wajah datar.

"Sial mengapa ia menatapku polos, CK aku tak mungkin menyukai sesama pria oh ayolah wanita banyak mengapa saat ia menatap ke arahku membuatku begini.." gumam pria itu terlihat salting.

Saat pria itu tiba disuatu mansion terlihat seseorang pelan datang menghampiri dirinya.

"Tuan muda apakah anda membutuhkan sesuatu?.." tanya pelayan itu sopan.

"Tidak ada.."ucapnya dingin.

"Ah, baiklah tuan muda.." ucap pelayan itu lagi.

"Dimana adikku?.." tanya pria itu datar.

"Nona muda sedang bersama sahabatnya diluar tuan sebentar lagi ia akan pulang.." jelas pelayan itu yang diangguki oleh pria yang disebut tuan muda tadi.

ANTAGONIS X PROTAGONIS [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang