part 8

43 22 1
                                    

Hari seperti biasanya semuanya berjalan dengan baik para murid dengan kegiatan masing-masing lalu para orang tua yang bekerja untuk keluarga dan anaknya.

Kini tepat tanggal 11 Mei 2022 dimana hari yang mungkin seperti biasa namun jika diperhatikan lebih teliti hari ini adalah dimana tokoh utama muncul tanpa ada yang tau.

Diandra Safaluna memasuki area sekolah seperti murid pada umumnya ia berjalan dengan riang walau begitu banyak mata tertuju padanya bukan karena perihal dirinya yang riang tapi wajahnya yang begitu cantik dan terlihat polos lugu.

Luna berjalan menuju kelas yang berada dilantai dua tepat dengan kelas milik Keyzia memang umur mereka sama hanya saja Luna yang baru pindah jadi mereka berfikir bahwa Luna berada dikelas 11 namun salah ternyata Luna adalah adik kelas yang begitu cantik.

Setelah kemunculan Luna banyak gosib yang beredar bahwa Luna begitu ramah  dan tak lupa banyak yang menyukai Luna namun tidak dengan seseorang yang mereka tak sadari.

Dikelas 11 tepatnya dikelas para Yora dan lainnya.

"Eh udah dengar ada murid baru.." ucap Bella pada sahabat.

"Gua udah denger tapi belum lihat.." ucap Vani.

Tring...

Pesan baru tiba-tiba muncul.

TIDAK USAH MENJAWAB PERTANYAAN YANG PERNAH SAYA BERIKAN CUKUP CARI TAHU SIAPA PENJAHAT SEBENARNYA JIKA KALIAN MAMPU MAKA PERMAINAN INI AKAN BERAKHIR.

mereka semua yang mendapatkan pesan spontan bahagia karena pada akhirnya akan ada jalan keluar dari game yang membuat nyawa taruhannya.

Ya pada akhirnya mereka kembali sadar karena beberapa hari terakhir mereka melupakan pesan tersebut namun untungnya tidak ada yang terjadi bahkan nyawa.

Vanya dan geng nya tengah bersantai di koridor sekolah karena memang mereka suka nongkrong dibawah tangga yang menuju lantai atas.

"Hy, lama gak ketemu.." Suara yang familiar ditelinga Vanya tidak dengan sahabatnya yang merasa asing.

Saat Vanya menoleh kearah sumber suara ia terkejut karena yang ia lihat adalah Sindi yang selama ini ia tunggu.

"Kenapa bengong gak kangen sama aku?." Tanya Sindi yang tau jika Vanya masih tak percaya jika Sindi yang muncul sendiri.

Brukk.

Vanya memeluk Sindi dengan erat seperti rasa rindu yang ia pendam dari dulu.

Suara yang memanggil nama Vanya terus menerus awalnya terasa samar namun terdengar jelas saat Tubuh Vanya didorong menjauh.

"Vanya sadar bego ini gua Lo kalo mau meluk liat kondisi dulu badan gua sakit.." ucap Vona yang merasa aneh dengan ulah Vanya padanya.

"L-lo apa jang-.." ucapan Vanya terpotong.

"Iya gua baru muncul Lo tiba-tiba meluk kagak jelas bahkan sahabat Lo juga liat Lo kenapa sih Vanya ngigo mulu dah entar kesambet.." jelas Vona pada Vanya yang masih diam.

Tanpa menjawab Vanya meninggalkan mereka semua dalam keadaan hati kacau karena ia berfikir jika sepupunya itu akan muncul ternyata itu hanya hayalan ia semata karena rasa rindu tapi karena sifat egoisnya ia mengurungkan niatnya itu.

Luna yang tengah berjalan tak sengaja menabrak Vanya, spontan Vanya langsung memegang pinggang Luna agar tak jatuh, padangan itu disaksikan oleh siswa yang berada disana bukannya merasa malu tapi Luna malah malu.

"Ah, kakak yang memiliki wajah cantik dan tampan apakah ini pertanda Luna belok.." batin Luna yang ngelantur.

"Lo gakpapa?.." suara Vanya membuyarkan Luna yang berhalusinasi jika Vanya adalah lelaki.

ANTAGONIS X PROTAGONIS [ Hiatus ]Where stories live. Discover now