part 13

47 20 10
                                    

Hari dimana tepatnya hari yang ditunggu-tunggu atau lebih tepatnya pemusnahan massal tersebut.

Nampak satu sekolah sudah siapa dengan aksi kali ini karena Luna sudah memberi tahu beberapa hari yang lalu bahwa akan ada pembantaian massal tersebut.

"Kak Xavier beliin Luna susu stroberi.." ucap Luna pada Xavier.

Xavier yang menatap dengan tatapan dingin "beli sendiri." Ucapnya datar.

"Is.." Luna memanyunkan bibirnya.

"Eh...Kak Vona.." Ucap Luna yang membuat mereka menatap kearah Vona yang tengah berjalan mendekati mereka.

"Hy kangen gua gak.." Ucap Vona dengan tersenyum manis.

"Vona!.." teriak mereka yang langsung memeluk Vona.

"Udah jangan peluk ini aku mau ngenalin sepupu aku sama sahabatnya.." jelas Vona.

"Lah siapa?.." tanya Vanya.

"Hy gua Zell sepupu Vona dan ini Sindi.." ucap Zell memperkenalkan dirinya.

Deg...

Sindi dan Vanya saling menatap satu sama lain

"Hy gua Endrea.."

Setelah memperkenalkan satu persatu dengan tatapan yang membagongkan.

Sindi menatap kearah Vanya yang nampak diam saja tentu Sindi terkekeh melihat Vanya yang diam saat kemunculannya kembali.

***

Anggota Xavier kini tengah duduk di taman dekat kantin.

"Beban.." sahut Vona yang berjalan mendekati anggota Atlas yang sepertinya tengah bergabung dengan anggota Xavier.

"Eh si curut manggil siapa?.." tanya Faiz.

"Paling manggil Haikal tu anak bulol Haikal." Ucap Jay.

"Beb kangen gak.." tanya Vona pada Haikal.

"Gak Lo buat pemandangan suram.." ucap Haikal enteng.

"Gitu amat dah entar hilang Lo jadi sad.." Arsalan

"Kamu ganteng banget sih kan aku-nya jelek, gimana nanti kamu direbutin cwek cantik.." ucap Vona lesu pada Haikal.

"Lah bukan urusan elu Jamilah kalo gua direbutin kok lu yang repot.." sinis Haikal pada Vona

Sedangkan teman-temannya hanya tertawa karena mereka tahu bahwa Vona begitu bucin pada Haikal yang bahkan tak pernah menganggap keberadaan Vona.

Entah kenapa Vona bisa suka pada Haikal yang julid tingkat nasional ini.

Lalu tanpa ragu Vona memeluk tubuh Haikal berharap lelaki tersebut membalas pelukan namun dengan keras Haikal mendorong tubuh Vona dan menatap marah kearahnya.

"Lo murahan banget jadi cewek Lo tau gua benci dipeluk hah.." bentak Haikal pada Vona.

"Hehe..kan cuman mau meluk Beb aja dan juga aku murahan cuman sama kamu.." ucap Vona yang masih bisa tersenyum.

"Gua kasih tau Lo ya!..gua risih sama Lo dan Lo itu jalang, murahan , bodoh dan lon*.." ucapan Haikal mampu membuat Vona tak bergeming.

"Kal..ingat kata gua Hargailah orang yang benar-benar mencintaimu, dia berkorban bukan untuk mengemis cinta. Tapi dia ingin menunjukkan betapa berharganya kamu di hati nya dan suatu saat nanti kamu akan mengerti apa itu perjuangan dan apa itu perpisahan jika suatu saat nanti aku pergi aku harap kamu menemukan cantik yang lebih baik , Vona yang kamu kenal ini mungkin tidak akan ada lagi.." Setelah berucap seperti itu Vona meninggalkan Haikal dengan tatapan yang sulit diartikan.

ANTAGONIS X PROTAGONIS [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang