part 21

29 18 3
                                    

Malam hari tepat setelah kejadian tadi siang yang membuat Zell yang ditekan untuk cepat datang ke mansion milik keluarga Vona tentu karena tekanan itu Zell dengan tergesa-gesa menuju mansion tanpa membawa baju ganti miliknya.

"Heh anak Dugong Lo jangan nekan gua gini lihat gua gak sempat bawa baju ganti.." ucap Zell yang baru saja tiba dikamar Vona.

"Weheheh maaf btw tu siapa kok gak mirip sama Sindi.." ucap Vona yang langsung teralihkan kepada gadis yang dibawa Zell.

"Oh ini bestih cakep gua yang paling bar bar and paling pinter akademik dan non akademik namanya Jamilah.." ucap Zell memperkenalkan diri dari sahabatnya itu.

"Eh Dugong gua Arsya bukan Jamilah Lo jangan ubah nama gua yang cantik pari purna jadi nama yang bego bin budu itu.." sinis Arsya yang tak terima.

"Hadeh maklum ni anak adu bacot Mulu ye Vona entar Lo bakal terbiasa." Ucap Zell benar-benar pasrah.

"Hahah iya tenang aja.." ucap Vona tertawa.

Setelah makan malam Vona dan Zell mulai membahas tentang rencana berikutnya agar semuanya sesuai dengan hasil karena rencana untuk menjadikan Ryan sebagai orang mereka gagal karena sudah didulu oleh Keyzia maka mereka membuat rencana kedua untuk mencari tahu apa tujuan Keyzia kesekolah tersebut kecuali belajar.

"Terus mau gimana Zell kalo udah gini.." ucap Vona menatap senduh kearah Zell.

"Ga punya cara lain kecuali minta bantuan sama Arsya.." ucap Zell.

"Panggil sana.." ucap Vona menyuruh.

"WOI JAMILAH.." teriak Zell menggelegar.

"Anj diem.." Arsya yang muncul dari balik pintu.

"Kenapa.." Arya sambil memakan camilan.

Mereka mulai membahas apa yang harus dilakukan besok harinya dan semuanya sepakat dengan rencana besok yaitu Arsya yang caper pada Ryan dan Zell yang akan mencari data-data milik Keyzia lalu Vona seperti biasa saja.

_∅_

Besoknya Arsya datang dengan status murid baru karena sifat yang seperti badgirl and goodgirl membuat satu sekolah terpukau oleh Arsya.

Brumm.
Brumm.

Suara motor sport hitam muncul bersama dengan motor sport putih yang membuat suara narpot mampu mengalihkan pandangan para siswa-siswi.

"Gila siapa tuh."

"Itu Vona sama seseorang.."

"Gila cegan.."

"Pengen belok.."

"Buat teman Vona belok yok"

"Fiks gua harus bisa jadi baby gula dari temannya Vona.."

Dan banyak lagi ucapan para siswi-siswi.

Vona membuka helm dan diikuti oleh Arsya yang langsung heboh karena mata dingin dan tajam mampu membius orang tersebut begitu cantik.

"Sya gua duluan Lo Taukan.." ucap Vona.

"Oke.." setelah ucapan dari Arsya Vona meninggalkan dirinya agar bertindak sendiri.

"WOW GILA PADA AKHIRNYA DIRIKU NAN CETAR INI AKAN TEBAR PESONA DISEKOLAH YANG PENUH OLEH BEBAN KELUARGA DAN BEBAN DUNIAWI.." teriak Arsya keras.

"Gila mulutnya cempreng.." sinis Alger tak percaya gadis cantik mulut cempreng tersebut.

"Untung cantik.." ucap Aksa.

"PAGIKU CERAHKU...MATAHARI BERJANDA GENDONG BEBAN HIDUPKU....DIHATI..TRALALALA.." dengan meloncat-loncat seperti anak kecil Arsya tak perduli dengan keadaan sekitarnya yang tengah memperhatikan dirinya karena bernyanyi yang membuat mereka tertawa.

ANTAGONIS X PROTAGONIS [ Hiatus ]Where stories live. Discover now