part 22

31 18 1
                                    

Setelah kejadian yang membuat gempar satu sekolah, kini Keyzia , Ryan dan tak lupa Arsya kini tengah berada diruang kepala sekolah karena membuat kekacauan yang ditimbun oleh Arsya sendiri.

"Kalian ini mau sekolah atau mau pacaran hah!.." bentak pak Doni pada mereka bertiga.

"Hiks..Key gak tau apa-apa.." ucap key dengan tangisannya.

"Bohong pak Arsya sama Ryan udah tunangan jelas-jelas Ryan menggunakan cincin yang sama seperti milik Arsya nih lihat nih.." ucap Arsya panjang lebar sembar menunjukkan cincinnya.

"Ryan apa benar itu.." ucap pak Doni pada Ryan sedangkan Arsya hanya tersenyum.

"Bohong saya tidak mempunyai tunangan apa lagi gadis gila ini.." elak Ryan tak suka.

"Apa jelas-jelas itu cincin ditangan kamu.." tunjuk pak Doni pada cincin yang persis seperti milik Arsya.

"Pak." Ucap Ryan yang langsung dipotong.

"Keluar dan jangan membuat keributan lagi kamu Key jangan menjadi orang ketiga dari hubungan orang jika itu terjadi kamu akan dikeluarkan dari sekolah ini.." ucap pak Doni yang membuat mereka semua keluar kecuali Arsya yang masih stay didalam.

Dengan isakan tangisan dari Key yang membuat Ryan iba melihat gadis itu ia pastikan membuat Arsya menyesali perbuatannya itu.

"Makasih pak kalo bukan karena bapak mungkin tunangan saya bakal punya selingkuhan.." ucap Arsya tersenyum lalu ia meninggal ruangan tersebut tanpa merasa bersalah.

"Sip rencana buat nama Key buruk selesai dengan mulus.." batin Arsya.

Kembali ke menit sebelum mereka yang telah duduk didalam ruangan kepala sekolah, Arsya yang memiliki kemampuan sulap yang ia pelajari dari kecil tentu untuk membuat rencana mulus tanpa ada yang tahu Arsya menggunakan metode sulapnya untuk memasang cincin tanpa disadari oleh siapapun karena dengan itu Ryan tidak akan sadar jika Arsya telah memasangkan cincin ditangannya tersebut.

"Gimana.." ucap Arsya pada Vona yang telah bergabung bersama geng-geng yang ada disekolah itu.

"Lumayan untuk rencana pertama.." bisik Vona yang diangguki oleh Arsya yang juga puas dengan pendapat Vona.

"Hy kenalin ya gua Arsya.." ucap Arsya tersenyum.

Mereka menjawab sapaan dan perkenalan Arsya dengan baik Untung semuanya berjalan sesuai rencana.

"Rencana yang cantik.." batin seseorang yang dari tadi memperhatikan mereka.

_∅∅_

Luna yang kini tengah berada mansion keluarganya, hari mulai malam namun Luna yang masih fokus pada TV miliknya tiba-tiba dikagetkan oleh kemunculan sang ayah.

"Night baby.." ucap sang ayah pada Luna.

"Ah Daddy.." Luna dengan tergesa-gesa memeluk sang ayah.

"Sepertinya kamu sangat merindukan Daddy.." ucap Angga ayah dari Luna.

"Heheh tentu saja Luna merindukan Daddy.." ucap Luna tersenyum.

"Sudah makan malam?.." tanya Angga.

"Belum Daddy.." ucap Luna takut-takut.

"Hm bagaimana jika kita makan diluar sambil memperkenalkan seseorang padamu?.." ajak Angga pada Luna.

"Benarkah baiklah Luna akan bersiap-siap.." ucap Luna yang bahagia saat sekian lama ayahnya yang fokus pada pekerjaan kini mau makan malam bersama dengannya walaupun itu bukan kali pertama.

Setelah beberapa menit mengemudi mobil Luna dan Angga tiba direstoran bintang Lima yang merupakan milik keluarga Vona.

"Maaf menunggu lama.." ucap Angga pada seseorang yang sepertinya akrab dengan dirinya.

ANTAGONIS X PROTAGONIS [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang