part 18

29 19 5
                                    

Pagi ini Vona yang telah siap kesekolah yang awalnya membuatnya tidak mau tapi karena berfikir keras lagi ia memilih untuk bersekolah di sana demi menyelamatkan nyawa dari sahabatnya dan orang-orang yang ia sayangi termasuk Haikal sendiri.

"Morning Daddy.." ucap Vona yang baru saja turun dari lantai atas dengan menggunakan lift pribadi miliknya.

"Morning too baby.." ucap sang ayah yang dari tadi sudah stay dimeja makan.

Vona duduk tepat didepan sang ayah " dad Vona bawa motor aja ya.." ucap Vona yang sambil mengoleskan madu dirotinya.

"Why?.." ucap sang ayah menatap kearah sang putri.

"Biar seger.." ucap Vona beralasan.

"Hmm Minggu depan kakak sepupumu akan masuk kesana juga bersama dengan sahabatnya.." ucap sang ayah pada Vona dengan tersenyum.

"T-tunggu maksudnya?.." ucap Vona memastikan.

"Ya sepupumu Grizelle bersama sahabatnya akan masuk kesekolah tersebut agar bisa menjaga kamu.." ucap sang ayah pada Vona dengan serius.

"Ah baik Daddy.." ucap Vona menyetujui ucapan

Vona melaju dengan kecepatan tinggi saat setelah ia keluar dari area mansion keluarganya.

"Artinya tadi malam itu berhasil dan mulai berjalan tidak sesuai dengan penglihatan saat pertama gua lihat, jika Zell datang itu sama aja plot perlahan-lahan mulai hancur karena Zell yang seharusnya datang setelah 3 bulan gua masuk sekolah.." batin Vona bersemangat.

"Ayo kita hancurkan semuanya.." ucap Vona tersenyum kemenangan.

Motor sport putih milik Vona berhenti tepat didepan Hana dan Endrea yang dari tadi tengah menunggu dirinya diparkiran.

"Morning beban.." ucap Hana tersenyum.

"Too.." Vona membuka helm miliknya.

"Yok kelas kita gemparkan warga sekolah yang gak berguna ini.." ucap Hana bersemangat.

"Bukan temen gua kayaknya.." tutur Endrea.

"Yukk.." ucap Vona yang mengikuti langkah mereka.

Tidak disadari oleh mereka bahwa mereka telah menjadi pusat perhatian dari siswa-siswi sekolah itu termasuk Atlas yang dari tadi melihat tinggal laku gadisnya tadi malam.

"Pak bos itu bukannya Bu bos.." ucap Faiz memastikan.

"Hmm.." Atlas hanya berdehem.

"Anjay cegan gak tuh.." ucap Faiz lagi.

"Huh edan berdamage.." ucap Arsalan.

"Yok kelas.." ucap Atlas memberikan arahan.

Vona yang berjalan bersama dua curut kini terhanyut dalam canda dan tawa dari mereka berdua.

"Heh pasti Lo jomblo.." ucap Hana.

"Iya.." ucap Vona tersenyum.

"Udah diem Lo Hana dasar anak salah pergaulan.." ucap Endrea pada Hana.

"Iss Endrea gak bisa diajak kompromi.." sinis Hana.

"Ye.."

"Hahaha.." Vona hanya tertawa melihat tingkah mereka berdua.

Vona yang tak sengaja melihat Yora yang tengah bercanda dengan gengnya tanpa permisi mata mereka berdua bertemu.

Tentu Vona kaget tapi Yora yang merasa ditatap ia tersenyum manis kearah Vona.

"Hy.." Yora melambaikan tangan kearah mereka.

Tentu Hana dan Endrea berjalan mendekat kearah mereka sambil menggandeng tangan milik Vona.

"Woi guys kenalin ini Vona murid baru disini.." ucap Hana bersemangat.

"Hy Vona gua Yora.." ucap Yora memperkenalkan diri.

"Hy gua Vanya.." ucap Vanya.

"Gua Vona.." Vona tersenyum kikuk.

"Udah-udah entar Vona jantungan gegara kalian."ucap Hana bercanda.

"Bye kita mau kekelas.." Hana langsung menarik tangan Vona.

"Kita duluan ya.." ucap Vona berpamitan.

Mereka tersenyum manis pada Vona.

"Dia lucu ya.." Yora berucap.

"Ya.." dingin Vanya..

"Entar malam balapan liar lagi.." Aurel berucap.

"Sipp.." mereka kompak.

Diwaktu yang sama Vona yang tengah diajak ke kantin bukannya kekelas malah kekantin oleh dua curut tercintanya.

"Mau makan apa.." tanya Endrea.

"Gua yang biasa.." ucap Hana.

"Lo mau apa Vona.." tanya Endrea.

"Samain aja.." ucap Vona.

Setelah hari ini berlalu dengan banyak canda dan tawa dari Vona yang sudah mulai terbiasa dengan keadaan sekitarnya kini Vona yang tengah berada dimeja belajar dengan layar komputer yang menyala dengan menayangkan banyak situs-situs web yang sedang ia pantau.

"Kalo semua sudah mulai begini gua harus nyari Tante Garcia karena dengan bantuan dia akan lebih mudah.." ucap Vona sambil mengetik di komputer miliknya itu.

"Semoga dia mau karena ini adalah pertemuan pertama gua sama dia saat ini.." ucap Vona tersenyum.

Dengan bermodal layar komputer miliknya Vona berhasil melacak keberadaan tempat tinggal milik Gracia adisha Reswara yang dari tadi ia ingin sekali memastikan bahwa Gracia memang masih ada.

"Semuanya akan dimulai dari besok dan gua harus hancurkan tu cewek pembuatan permainan itu dalam waktu dekat biar gak ada yang tewas lagi gua gak mau itu terulang lagi" ucap Vona serius menatap kelayar komputer.

Tring..

"Cik siapa lagi sih malam-malam gini.." ucap Vona membuka hp miliknya.

H*****
Hy..

Vona Jamet
Sapa jangan ganggu Lo Jamet.

H*****
Gua tau siapa Lo dan gua tau tujuan Lo

Vona Jamet
Apa maksudnya.

H*****
Gua tahu Lo bisa lihat masa depan

Vona Jamet
Siapa Lo anj

H*****
Nanti Lo bakal tahu siapa gua
Dan gua gak bakal lepasin Lo untuk kedua
Kalian

Vona Jamet
Maksud Lo apa gak lepasin kedua kali woi!

H*****
Nanti Lo bakal tahu

Vona Jamet
Lo siapa.

H*****
.....

Brakk...

"Siapa sih dia.." ucap Vona yang geram.

"Gua harus cari tahu orang ini dulu agar rencananya gak berantakan setelah itu baru gua lanjut sama rencana berikutnya.." ucap Vona menggempalkan tangan kuat.

Diwaktu yang sama seseorang yang tengah tersenyum saat ini.

"Hmm Lo cuman milik gua.." ucap orang tersebut.

Bersambung....

ANTAGONIS X PROTAGONIS [ Hiatus ]Where stories live. Discover now