29. Ryan dan Gabby?

26 15 0
                                    

Disekolah terlihat dua geng tengah berselisih akibat seorang gadis.

"Cewek Lo yang salah bangsad..* ucap Ryan emosi.

"Vona gak salah anjing, keyzia yang salah pikir pake otak.." ucap Atlas yang tak kalah emosinya.

"Sini Lo anjing..." Dengan cepat Ryan langsung memukuli Atlas dengan brutalnya.

Bugh!
Bugh!

"Apaan sih Lo.." Atlas yang mulai melawan.

"Gegara Lo cewek gua terluka.." Ryan yang mulai hilang kendali.

"Woi pidahin woi.." Hana yang mulai panik.

"Woi ngen..Pisahin cowok Lo.." ucap Endrea pada keyzia.

"Hiks..." Keyzia bukannya memisahkan mereka malah memilih menangis.

"Anjing..Pisahin woi bukan nangis.." Yora yang langsung menjambak rambut keyzia.

"Hiks..sakit.." ucapnya meringis.

"Pisahin cowok Lo dari kakak gua woi.." Yora yang mulai emosi karena keyzia semakin menangis.

Seketika semua murid berteriak histeris karena kejadian tersebut.

Vona hanya diam karena memang salah keyzia yang mengganggunya dulu.

Dua geng tersebut bukannya memisahkan ketua mereka tetapi hanya diam.

"Gua gak berani.." ucap Aksa.

"Sama gua juga yang ada kita yang bakal diamuk.." ucap Faiz.

Terlihat Endrea menatap kearah Kenzo. Kenzo merasa ditatap oleh Endrea langsung menatap tajam yang membuat Endrea menunduk.

"Gila woi pak bos kita bonyok.." teriak Aksa histeris.

"Bos kita juga anjay.." Faiz yang mulai ikut-ikutan.

"Mau terus adu jotos sampe salah-satunya mati?.." tanya seseorang yang baru saja muncul.

, Seketika suasana yang awalnya panas berubah menjadi hening bahkan Ryan dan Atlas menatap kearah sumber suara tersebut.

"Ga-Gabby?.." ucap Ryan gugup.

Ya itu Gabby baru saja tiba namun mendapatkan pemandangan yang tak ramah dimatanya, Gabby bukannya menjawab ucapan Ryan iya langsung menarik lengan Atlas untuk menjauh dari Ryan.

"Obati kakak Lo.." ucap Gabby menahan Yora yang terlihat begitu brutal memukuli keyzia, terlihat keyzia sudah penuh dengan memar bahkan terlihat seperti gembel dipinggir jalan.

"Cih awas Lo ya..." Sinis Yora pada keyzia yang sudah mengenaskan.

"Hiks..hiks.." keyzia menangis tetapi anggota monstax malah lebih memilih diam tidak membantu gadis tersebut.

Yora langsung memapah Atlas yang telah terluka parah tersebut, dengan disusul oleh geng Atlas dan beberapa orang terdekat mereka.

"Vanya bawa Vona bersama Lo.." ucap Gabby menatap kearah Vanya.

Vanya mendengar ucapan itu hanya diam ia mulai membawa Vona yang masih berdiri dikokoh tersebut tanpa berucap Vona mengikuti instruksi dari Gabby. Begitu juga yang lainnya.

"Bubar Lo pada.." ucap tegas Gabby membuat seisi sekolah langsung bubar tanpa membantah.

"Untung Lo datang.." ucap Devon.

"Iya nih untung datang Lo.." Zell yang baru tiba.

"Hmm.." ucapnya langsung menatap kearah Ryan tajam.

"Jangan pernah Lo ganggu orang gua kalo gak mau mati.." ucap Gabby yang langsung meninggalkan Ryan dan yang lainnya tanpa menunggu jawabannya.

"Gabby Lo lupa sama gua?.." batin Ryan bertanya-tanya.

"Zell Lo harus jadi milik gua.." bantin seseorang.

Suasana kembali seperti biasa karena Gabby yang untungnya langsung membubarkan dan memisahkan perkelahian tersebut sebelum ada yang tewas.

"Cih ganggu.." bantin seseorang.

Setelah kejadian tadi pagi kini Ryan tengah berada dipinggir danau yang terlihat tenang dan sejuk.

Hiks!

Suara tangisan yang tiba-tiba keluar karena rasa sakit yang mendalam.

*Kenapa nangis?.." tanya seseorang membuat Ryan menoleh kearah orang tersebut.

"Lo bodoh.." ucap Gabby yang langsung duduk disampingnya.

"Hiks..Lo yang bodoh.." tangisan Ryan langsung pecah saat Gabby muncul.

Tanpa permisi Gabby memeluk tubuh Ryan agar lelaki itu mengeluarkan semua kepedihannya selama ini.

"Hiks... Gabby...hiks..."

"Udah keluarin aja gua disini buat Lo.." ucap Gabby tersenyum sambil mengelus rambut milik Ryan.

"Kenapa Lo harus pura-pura gak kenal gua.." ucap Ryan disela-sela tangisannya.

"Gua gak mungkin kasih tahu mereka kalo gau kenal Lo, dan Lo juga harus sadar jauhkan gadis itu dia gak baik.." ucap Gabby.

"Iya gua tau hiks..tapi kenapa gua harus jauhin keyzia kenapa.." ujar Ryan tak mau

"Lo harus demi masa depan karena dengan adanya gadis itu disisi Lo bakal buat masa depan hancur.." ucap Gabby tanpa melihat kearah Ryan.

"Gabby hiks..oke kalo itu mau Lo tapi biarin gua tidur dipelukan Lo.." ucap Ryan menatap kearah Gabby.

"Hmm Lo boleh tapi Lo harus tahu dimana ada pertemuan maka akan ada perpisahan maka dari itu Ryan Lo harus lebih terbuka lagi sama orang disekitar Lo.." ucap Gabby tersenyum.

Ryan Tak menjawab ucapan Gabby tetapi hanya ada dengkuran halus dari Ryan yang terdengar oleh Gabby, gadis itu sadar jika Ryan telah tidur dipelukannya ia hanya membiarkan Ryan tidur tanpa mengusiknya karena ia tahu Ryan sudah sangat terbebani oleh kehidupannya.

"Gua berharap kedepannya Lo bakal sadar.." ucap Gabby mengelus rambut milik Ryan dengan lembut.

Apa hubungan Gabby dan Ryan sehingga Ryan begitu penurut pada Gabby.

"Pak bos.." ucap Aksa yang baru saja muncul.

"Eh.." Aksa berhenti ketika melihat Gabby dan Ryan.

"Maap buk bos heheh hilap.." ucapnya cengengesan.

"Kenapa?.." tanya Gabby.

"Anu keyzia.."ucap Aksa ragu.

"Usir.." ucap Gabby singkat.

"Asiapp, kalo soal ini mah saya setuju soalnya saya udah risih sama dia.." ucap Aksa langsung melaksanakan ucapan Gabby.

Gabby hanya menatap dingin kearah keyzia yang lumayan jauh dari tempat Gabby.

"Jalang harus dimusnahkan..." Batin Gabby.





Bersambung...
Utamakan vote setelah baca

ANTAGONIS X PROTAGONIS [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang