MOS Hari Kedua

4.7K 658 43
                                    

Ale melototkan matanya dibarisan, ketika melihat senior yang menyembur dirinya kemarin saat melewati kumpulan anggota OSIS. Ia dan kelompoknya berjalan ke lapangan untuk mengikuti MOS hari kedua.

"Itu yang katanya kemarin kesurupan ya?"

"Alah, paling juga cuma caper."

"Hush! Gak boleh gitu."

"Sok jago!"

"Sok cantik!"

"Kenapa sih, harus satu angkatan sama dia."

"Diam, dia lihatin kita."

Ale memutar kedua bola matanya mendengar bisikan-bisik teman MOS nya itu. Ia memilih acuh dan berjalan santai tanpa merasa terganggu sedikitpun.

"Le." Panggil Nesa.

"Mwo?" Jawab Ale.

"Lo gapapa?"

"Kenapa emangnya?"

"Itu, anak-anak pada ngomongin lo."

"Biarin aja. Kebiasaan netijen kalau punya mulut dipakai hanya untuk dua fungsi."

"Hah? Kok bisa? Dipakai untuk apa emangnya, Le?"

"Dipakai untuk makan sama dipakai untuk ghibahin orang lain."

Nesa langsung tertawa mendengar perkataan Ale. Ia merasa tidak salah pilih teman saat bertemu dan berkenalan dengan Ale.

"Ada-ada aja lo." Ucap Nesa.

"Emang bener kan? Meskipun gak semua netijen seperti itu." Jawab Ale.

Ale dan Nesa tidak berbicara lagi. Mereka diam ketika melihat Ketua OSIS sudah berdiri didepan para murid baru sambil memegang mic.

"Selamat pagi, Adik-adik." Ucap Ketua OSIS.

"SELAMAT PAGI, KAK!" Jawab seluruh murid baru.

"Semangat sekali ya, kalian pagi ini. Baiklah, kakak akan memberi tahu acara kita untuk MOS dihari kedua ini. Khusus untuk hari ini, kita akan melakukan LBB sesuai dengan susunan yang telah kita buat. Ada yang tahu apa itu LBB?"

"TIDAK!/TAU!"

Para murid dan seluruh anggota OSIS terdiam ketika mendengar satu suara yang menyerukan kata yang berbeda sendiri dengan lantang. Juna, sang Ketua OSIS langsung tersenyum mendengar jawaban yang berbeda sendiri itu. "Siapa tadi yang bilang tau? Silahkan maju kedepan."

Ale berdecak mendengar itu. Ia sangat menyesal karena spontan mengatakan tahu. Kalau tahu begini, bagus ia bilang tidak tahu saja mengikuti murid yang lain.

"Le." Bisik Nesa.

"Hm?" Jawab Ale.

"Maju sana."

"Mager."

Merasa tidak ada yang maju. Salah satu siswa mendorong tubuh Ale hingga keluar dari barisan. Ia tersenyum manja dengan gaya kemayunya.

"Lo-"

"Kamu! Silahkan maju kedepan!" Teriak salah satu anggota OSIS.

Ale berdecak kesal karena sudah ketahuan. Dengan berat hati, ia berjalan kedepan dengan malas-malasan.

Juna langsung mengangkat mic nya. Ia tersenyum kecil ketika melihat seorang gadis yang terlihat sangat kesal dan malas berhadapan dengannya.

"Sebutkan kepanjangan dari LBB yang saya tanyakan tadi." Ucap Juna dan memberikan mic nya ke Ale.

My Ale! (Side Story Of Raka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang