Who Dis?

1.8K 386 17
                                    

Sekolah Cakrawala dibuat histeris dengan kemunculan sosok baru yang membuat para murid bertanya-tanya heboh. Mereka melihat sesosok laki-laki yang tidak pernah mereka lihat selama ini. Terlebih, Ale berjalan berdampingan dengan sosok itu layaknya teman baik dan memiliki hubungan lebih dari seorang teman biasa.

"Le!" Panggil Nesa.

"Mwo?" Jawab Ale.

"Itu sia-lo!"

Nesa terpekik melihat sosok itu dari jarak dekat. Ia mengucek-ngucek matanya tidak percaya dengan apa yang dilihat oleh indera penglihatannya.

"Mata gue? Masih berfungsi dengan baik kan? Belum buta atau rabun?" Ucap Nesa memastikan.

"Lebay lo! Biasa aja kaleee!" Ejek Ale.

"Le, ini diluar ekspektasi loh! Ini kan yang lo maksud kemaren?"

"Yo'i! Gimana ide gue?"

Ale menaik turunkan alisnya melihat Nesa. Ia merangkul bahu temannya itu dan membisikkan sesuatu. "Jangan banyak tanya, Nes. Yang penting kita berhasil buat satu sekolah heboh."

"Jangankan satu sekolah, gue aja juga ikut heboh." Bisik Nesa juga.

"Terus, rencana kedua udah lo siapin?"

"Udah, Le. Target udah dikantin."

"Bagus, gak sia-sia gue izin tadi."

"Emang, lo tadi dimana?"

"Gudang belakang. Gue selundupin tuh orang dari tadi pagi."

"Bisa-bisanya lo."

"Harus gitu kalo mau buat kejutan yang meriah."

"Ini lebih dari meriah, Le!"

"Luar binasa!"

"Semangat!"

Ale dan Nesa langsung bertos ria. Mereka berdua menatap sosok itu dan tersenyum aneh. Lalu, Ale menarik tangan sosok itu dan meminta Nesa menunjukkan dimana arah yang harus mereka lewati.

Setelah sampai ditempat tujuan, Ale mengangkat dagunya tinggi dan menggandeng tangan sosok itu memasuki kantin. Tentu saja, melihat Ale membawa gandengan baru yang memiliki wajah diatas rata-rata membuat para murid terkejut.

"Ale." Gumam Juna tak percaya.

"Keren juga seleranya." Sambung Nando.

"Dia.. sama siapa?"

"Pacarnya lah!"

Juna menatap Nando dengan kesal. Ia membuang mukanya kesamping karena terlalu malas melihat Nando yang tertawa mengejeknya.

Sementara dari pojok kantin, Raka sudah menatap tajam Ale. Ia mengatur nafasnya agar tidak sesak karena dirinya mendadak sesak nafas.

"Kenapa lo, Ka?" Tanya Yogi bingung.

"Gapapa." Jawab Raka dingin.

"Yakin lo?"

"Menurut yang lo liat?"

"Agak.. gak tau deh."

Yogi mengangkat bahunya acuh setelah menjawab perkataan Raka. Ia terus melihat setiap ekspresi yang terpancar dari wajah datar teman tsundere nya itu.

Srak!

Raka berdiri dengan kasar. Ia berdiri sambil mendorong kursinya kebelakang dengan sekuat tenaga dan mengambil botol air mineralnya yang ada diatas meja. Melihat itu, Yogi dengan cepat ikut berdiri dan menahan tangan Raka yang ingin beranjak pergi.

My Ale! (Side Story Of Raka)Where stories live. Discover now