Hari Bersejarah

2.7K 462 19
                                    

Ratu tersenyum sumringah saat melihat pintu rumah yang pagi ini keluarganya datangi. Ia melompat-lompat kegirangan karena akan bertemu dengan pemilik rumah yang belum membukakan pintunya.

"Lama banget!" Kesal Ratu.

"Sabar sayang." Ucap Widya.

Ratu cemberut mendengar perkataan Widya. Ia memainkan ujung sepatunya untuk mengusir rasa bosan karena belum melihat si pemilik rumah membukakan pintu.

Cklek!

Pintu rumah terbuka. Disana, seorang pria paruh baya yang masih mengenakan piyama tidur sedang mengucek-ngucek matanya.

"Oi, Bro! Se-"

Blam!

Adit menutup kembali pintu rumahnya saat Azka hendak mendekatinya. Ia berdiri didepan pintu yang sudah tertutup sambil berkacak pinggang.

"Mengganggu ketenangan pagi." Teriak Adit.

Mendengar itu, Azka menjadi kesal. Ia memukul-mukul pintu rumah adit dan ikut berteriak seperti si pemilik rumah. "Aditing! Buka! Orang ganteng mau masuk!"

Widya menghela nafas melihat kelakuan suaminya dan Adit. Ia menepuk pundak suaminya dengan lembut dan membisikkan sesuatu.

"Pa, udah. Malu diliatin Aka dan Ara." Bisik Widya.

"Tapi Ma-"

"Tuh, liat."

Azka menoleh kebelakang dan melihat kedua buah hatinya yang sedang menatapnya dengan berbagai macam pandangan. Ia melirik Raka yang saat ini sudah menatapnya dengan tatapan aneh. Sedangkan Ratu, ia menatap Azka dengan tatapan yang sangat menjengkelkan.

"Papa coba minggir dulu." Ucap Ratu.

"Enggak, ini Bapak-bapak prik harus dikasih materi dulu biar otaknya bener." Tolak Azka.

"Minggir dulu, Pa."

"Enggak, Ra."

"Ih! Minggir dulu!"

"Enggak mau!"

Raka menghela nafas lelah melihat Azka dan Ratu berdebat didepan pintu. Ia mengembuskan nafasnya dan hanya diam melihat kelakuan bapak dan anak itu yang kini sudah saling melempar tatapan lasernya.

"Papa mau masuk kan?!" Tanya Ratu.

"Mau!" Jawab Azka.

"Ara tau caranya!"

Widya mengerutkan keningnya mendengar perkataan Ratu. Ia mendekati anak perempuannya dan mengelus puncak kepalanya. "Gimana caranya sayang?"

Ratu tertawa misterius mendengar pertanyaan Widya. Ia secara perlahan menoleh kebelakang dan melihat Raka yang sedang mengangkat satu alisnya tinggi.

"Kenapa?" Tanya Raka was-was.

"Kak Aka." Panggil Ratu.

"Eng-"

Perkataan Raka terhenti saat Ratu secara tiba-tiba menariknya dan mendorong tubuhnya kedepan pintu. Ratu juga langsung menggedor-gedor pintu rumah Adit dan tak lupa menarik Azka dan Widya berdiri dibelakang Raka.

Sementara Raka, ia menatap horor Ratu yang kini sudah tersenyum manis bersama Azka. Lalu, ia melirik Widya yang saat ini sudah menutup matanya dengan sebelah tangan.

"Prik suami gue, kenapa harus nurun ke anak perempuan gue sih?!" Gerutu Widya.

Mereka berempat langsung melihat kedepan saat pintu rumah kembali terbuka. Disana, mereka melihat Adit yang sudah membawa sapu dan menodongkannya ujung sapu itu kearah mereka.

My Ale! (Side Story Of Raka)Where stories live. Discover now