Dasar Cempreng!

3K 599 41
                                    

Ale langsung menoleh kearah pintu kantin ketika mendengar teriakkan itu. Ia menatap aneh orang yang memanggil namanya itu dengan berteriak seperti ia memiliki hutang.

"Ale! Lo kena- eh! Si lembut kenapa?!" Tanya Nando histeris ketika melihat Tari.

"Ale nabrak Tari, Kak!" Adu Manda.

"Heh! Kunti! Mata lo rusak atau fungsinya udah kurang?! Jelas-jelas, teman lo yang jatuh sendiri!" Bentak Nesa membela Ale saat ia dan Deni sudah berdiri disamping gadis itu.

"Jelas-jelas, teman lo yang nabrak teman gue!"

Ale mengorek lubang telinganya karena merasa pengap mendengar teriakkan Nesa dan Manda. Lalu, ia menatap Nando yang hanya diam menyaksikan keributan itu.

"Jadi, lo percaya sama siapa Kak?" Tanya Ale.

"Gak tau. Gue gak tahu kronologi kejadiannya." Jawab Nando cuek.

"Ih! Kak Nando gimana sih?! Jelas-jelas, si Ale jaraknya agak jauh dari si Jenglot!" Kesal Deni sambil menunjuk wajah Tari.

"Ale? Lo kenapa?" Tanya Yogi yang baru datang bersama Raka.

"Gi, dia nabrak Tari!" Adu Manda kembali.

"Hah? Benar, Le?" Tanya Yoga sambil melirik Raka yang berdiri disampingnya.

"Kalau gue bilang enggak, apa lo bakalan percaya?" Tanya Ale kembali.

"Ka, gimana?" Tanya Yogi.

"Bukan urusan gue." Jawab Raka acuh.

Setelah mengatakan itu, Raka langsung pergi keluar dari kantin. Ia tidak jadi makan disana setelah melihat kejadian itu. Tetapi, sebelum ia pergi, ia melihat kaki Ale sebentar.

Mendengar itu, Ale hanya diam menatap Raka. Ia tidak mengeluarkan sepatah katapun untuk membela diri didepan laki-laki itu.

"Lo, bawa si lembut ke UKS ya. Ale, lo balik makan aja-"

"Gue udah gak nafsu makan Kak." Potong Ale.

Setelah mengatakan itu, Ale langsung pergi dari kantin. Ia tidak memperdulikan teriakkan dari Nesa dan Deni yang memanggilnya. Bahkan, Nando pun ia acuhkan ketika laki-laki itu mengejarnya.

"Le, lo mau kemana?" Tanya Nando yang berhasil mengejar Ale.

"Cari wangsit." Jawab Ale asal.

"Nyari wangsit kok siang-siang."cibir Nando.

"Bisa tinggalin gue sendiri kak?"

"Lo marah sama gue?"

"Untuk apa gue marah?"

Nando Melihat Ale dari samping. Ia terus berjalan berdampingan dengan gadis itu. "Ya.. gara-gara gue gak bela lo mungkin?"

"Gue gak butuh dibela siapapun." Balas Ale.

"Le-"

"Gue duluan Kak."

Ale langsung mempercepat langkahnya meninggalkan Nando setelah mengatakan itu. Ia mengusap air matanya yang mulai berjatuhan membasahi kedua pipinya.

"Gue percaya sama lo, Le." Gumam Nando.

Nando menghela nafasnya. Ia menatap punggung Ale yang semakin menjauh didepan sana. Lalu, ia membalikkan tubuhnya dan berjalan kembali kekantin.

***

Raka berjalan keluar dari gerbang sekolah. Ia hanya menganggukkan kepalanya ketika satpam sekolah menyapa dirinya dan membukakan pintu gerbang. Lalu, ia menyebrang jalan dan berjalan masuk ke warung yang ada didepan sekolah.

My Ale! (Side Story Of Raka)Where stories live. Discover now