Buah Hati

2.7K 468 50
                                    

Adit tertawa puas melihat CCTV sekolah Cakrawala yang ia retas. Hatinya terasa lega saat melihat kerja Kiranti yang menghalangi Raka untuk mendekati Ale.

"Lo ngapain sih, Pi? Pake acara retas CCTV sekolah dan nyuruh Kiranti ngerjain hal konyol kayak gitu?" Tanya Alin.

"Biar mereka tau, Ale anak gue." Jawab Adit.

"Ya tapi gak usah gitu juga."

"Harus! Gue gak terima anak gue dibuat kayak gitu sama mereka semua!"

"Yang penting kan udah selesai semua masalahnya. Jangan diperpanjang lagi. Cukup panjangin aja penderitaan keluarga yang buat Ale sakit."

"Lah? Caman kan juga ikut-ikutan. Gimana sih lo, Mi?"

"Ya tapi kan dia ngelakuin itu juga demi, Ale."

"Tapi tetep aja! Harus gantian!"

"Gantian gimana?"

"Biar dia yang ngejar Bibit gue! Selama ini kan, Bibit gue yang ngejar dia!"

Plak!

Alin menepuk bibir Adit. Ia sangat jengkel ketika mendengar anak kesayangannya selalu disebut Bibit Unggul oleh suaminya itu.

"Bibit babat, Bibit babat! Kalo ngomong difilter dulu!" Kesal Alin.

"Ya emang benerkan? Dia ada karna dari Bibit gue!" Keluh Adit.

"Ya gak mesti gitu juga manggilnya!"

"Biar beda dari yang lain."

Adit memanyunkan bibirnya setelah mengatakan itu. Ia menunjuk Raka dari dalam layar laptopnya dan kembali berbicara.

"Gue mau dia ngikut jejak gue. Dia harus berjuang sedari dini untuk dapetin anak kesayangan gue. Kayak gue ngejar lo dulu." Ucap Adit.

"Apaan lo ngejar gue?! Yang ada lo buat tensi gue naik mulu!" Kesal Alin.

"Yaelah, Mi. Gue buat lo kesal kan biar benih-benih cinta tumbuh dihati lo."

"Cih!"

"Cah cih, cah cih. Gue ngilang lo nyari gue."

"Pede sekali anda!"

"Pede dong! Buktinya waktu gue deketin primadona kampus pas ditolak sama lo, lo nya ngambek sampe minta pindah kelas."

Alin memalingkan wajahnya kearah lain. Ia merasa malu sendiri mengingat masa-masa mudanya yang sangat berkesan sampai sekarang. "Bacot lo!"

"Duh! Kalo mulai barbar ginikan, makin klepek-klepek gue sama lo!" Gemas Adit mencubit pipi Alin.

"Apaan sih! Sakit!"

"Mi, honeymoon lagi yuk berdua ke luar negeri."

"Heh! Urus dulu proyek terakhir ini! Kan emang mau pergi lagi!"

"Nanti aja, yuk kita pergi sekarang."

"Gue tampol juga lo!"

"Duh! Galaknya, makin pocong in lop gue."

"Bapak lo pocong!"

"Lah? Mertua elo dong? Kawin sama anak pocong lo berarti."

"Gue jadiin sate juga lo!"

Mendengar itu, Adit langsung tertawa terbahak-bahak. Ia memeluk istrinya itu dan mengajaknya duduk.

"Nanti malam, gue mau keluar sama Ale. Lo ikut?" Tanya Adit.

"Enggak, kalian berdua aja. Gue tau, ada yang mau lo omongin sama Ale." Jawab Alin.

"Lin, gue merasa gagal jadi Bapaknya Ale."

My Ale! (Side Story Of Raka)Where stories live. Discover now