Ale Menyeramkan!

2.3K 427 189
                                    

"Pak Beni, tolong anter Ale dan Bi Susi ke Mall, ya." Ucap Ale.

"Baik, Non. Mau berangkat sekarang?" Tanya Beni.

"Bentar lagi, Pak. Ale mau isi amunisi dulu."

"Baik, Non. Bapak panasin mobilnya dulu ya."

"Gak usah, Pak. Mobil yang lama mau disimpan aja. Nanti pake mobil baru yang Ale minta sama Papi."

Beni mengernyitkan keningnya bingung mendengar perkataan Ale. Ia melihat mobil yang masih sangat bagus dan baru didalam garasi. Terlebih, mobil itu jarang digunakan.

"Baik, Non." Jawab Beni.

"Bentar lagi sampe kayaknya, Pak." Ucap Ale.

"Non Ale minta mobil baru?" Tanya Susi.

Ale menyengir melihat Susi. Ia menganggukkan kepalanya sebelum menjawab. "Iya, Bi."

"Tumben, Non Ale minta beli mobil." Tanya Susi.

"Pengen aja, Bi. Mau jadi anak Sultan dulu."

"Ih! Si Non aneh-aneh aja. Non kan emang anak Sultan."

Ale tertawa mendengar perkataan Susi. Ia menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal karena perkataan Susi memang benar adanya. Sejak ia menangis dipinggir jalan dua hari yang lalu, Ale langsung menelpon Adit meminta mobil dengan keluaran terbaru dan Limited Edition.

Tentu saja, Adit sampai heboh dan ingin langsung pulang untuk meruqiyah Ale. Bagaimana tidak heboh, Ale sampai mengancam akan pergi dari rumah dan mencari Papi baru jika Adit tidak memenuhi keinginannya itu. Mengingat itu, Ale rasanya ingin tertawa saat mengingat wajah heboh Adit disambungan video call.

***

Ale berjalan masuk kedalam Mall bersama Susi. Ia pergi membeli sepatu baru dengan merek yang sangat terkenal dan harganya yang tidak main-main. Lalu, ia keluar dari toko sepatu dan masuk kedalam toko tas.

Susi yang menemani Ale berbelanja sampai dibuat bingung. Apa gerangan yang membuat anak majikannya ini bisa berubah drastis sampai seperti ini?

"Non, harga tasnya mahal banget." Bisik Susi bergidik ngeri.

"Namanya tas asli, Bi. Pasti harganya mahal." Jawab Ale ikut berbisik.

"Non, yakin? Mau beli tas sekolah yang harganya bisa beli satu mobil?"

"Yakin pake banget!"

"Non Ale, anak orang mana yang mau Non Ale buat mentalnya dangdutan?"

"Satu sekolahan!" Batin Ale.

Ale diam tidak menjawab. Ia menyerahkan kartu debit untuk membayar tas yang ia pilih. Melihat cermin yang ada didepannya, Ale memegang rambut panjangnya yang tidak bermodel sama sekali.

Mengajak Susi ke salon, Ale langsung menyuruh karyawan salon untuk memotong rambutnya dengan membentuknya. Lalu, ia menyuruh karyawan itu untuk mengikalkan rambutnya dibagian ujung agar terlihat cantik dan modis.

"Sesekali jadi, Deni." Ucap Ale sambil terkikik.

Setelah selesai, Ale mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto selfie nya. Ia langsung memposting fotonya dengan jumlah pengikut yang sangat banyak diakun pribadinya. Tidak tahu saja dirimu, Raka. Jika Ale ini sebenarnya sangat terkenal didunia sosmed. Hanya saja, ia menggunakan nama pengguna lain di akunnya.

My Ale! (Side Story Of Raka)Where stories live. Discover now