Rakambing!

3.2K 575 56
                                    

"Nes, kenapa tuh?" Tanya Deni sambil menunjuk Ale dengan dagunya.

"Apalagi? Ya, pasti lagi ngebucinin si Raka lah!" Jawab Nesa.

Deni memutar kedua bola matanya mendengar jawaban Nesa. Ia langsung berjalan dan mendekati Ale yang sedang berdiri disamping tiang koridor didepan lapangan. Lalu, ia langsung berteriak dengan sangat keras ditelinga gadis itu ketika sudah berdiri disebelahnya
"RAKA ALLANDRA!"

"I LOVE YOU FULL!" Jawab Ale spontan.

Mendengar teriakkan Ale, semua murid kelas unggulan langsung menoleh kearahnya. Sedangkan Ale, ia langsung tersenyum kikuk dan memasang senyum manisnya sambil menyelipkan anak rambutnya kebelakang telinga ketika Raka menatap dirinya dari tengah lapangan.

"Bucinnya udah mendarah daging yah, Bund." Ejek Deni sambil tertawa-tawa ngakak.

"Malu-maluin banget sih, Le." Ucap Nesa yang ikut tertawa dari belakang mereka.

"Bebek lo berdua!" Kesal Ale.

Nesa dan Deni semakin tertawa terbahak-bahak mendengar kekesalan Ale. Mereka langsung menarik tangan gadis itu dan mengajaknya pergi masuk kedalam kelas.

"Gue masih mau lihat si Ganteng!" Protes Ale.

"Ck, masuk dulu, elah! Nanti lagi ngebucin nya!" Jawab Deni.

"Gak mau, Deni!"

"Harus mau!"

"Gak mau!"

"Mau!"

"Gak mau!"

"Mau!"

"DIAM!" Teriak Nesa.

Deni dan Ale langsung diam dan saling berpelukan. Mereka menatap horor Nesa yang kini sudah melototkan matanya.

"Masuk dan jangan ribut lagi!" Sambung Nesa.

"Tapi, Nes-"

"Masuk gue bilang!"

Ale langsung menyeret Deni masuk kedalam kelas. Ia memilih mengalah dan menuruti perintah Nesa. Sedangkan Nesa, ia langsung menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan kedua temannya itu.

Sedangkan dari tengah lapangan, Raka dan Yogi memperhatikan tingkah mereka bertiga. Raka hanya diam dan menatap datar Ale dan Deni yang kini saling bergandengan tangan karena melihat Nesa yang mengawasi mereka berdua dari belakang.

"Cem-ceman lo tuh, Ka. Gak cemburu lo, dia gandengan gitu sama teman cowoknya?" Tanya Yogi.

"Gak penting." Jawab Raka.

"Lo kalau ngomong hati-hati, Ka."

"Kenapa?"

"Yang tadinya lo bilang gak penting, bisa aja suatu hari nanti, bakalan jadi yang paling penting buat lo."

Raka tersenyum remeh mendengar perkataan Yogi. Ia langsung menatap temannya itu dengan senyum smirk nya. "Mustahil."

"Gak ada yang mustahil didunia ini, Ka." Balas Yogi.

"Itu gak berlaku sama gue."

"Jangan bilang gitu, Ka. Hati-hati kemakan omongan sendiri."

"Gak akan pernah."

"Ini nih, golongan dari orang-orang yang bakalan kemakan omongan sendiri suatu hari nanti."

"Bacot."

"Gimana kalau itu semua bakalan terjadi?"

Raka diam mendengar pertanyaan Yogi. Ia langsung mengalihkan pandangannya dan menatap kelas Ale dengan tatapan datarnya.

"Gue yang akan bucin sama dia, kalau itu semua emang terjadi." Jawab Raka.

My Ale! (Side Story Of Raka)Where stories live. Discover now