Merasa Bersalah

2.4K 460 25
                                    

Hari pertama ujian kenaikan kelas pun dimulai. Semua Siswa dan Siswi SMP Cakrawala mulai mencari kelasnya yang ditukar dan digabung dengan kelas lain untuk mengikuti ujian.

"Ih! Kok gue gak sekelas sama kalian berdua sih??" Keluh Nesa.

"Nama lo kejauhan sama nama kita soalnya." Jawab Deni

"Sendirian deh gue."

Ale menguap lebar mendengar keluhan Nesa. Ia sangat mengantuk karena tidur dini hari bersama Adit menonton Drama Korea kesukaan mereka berdua.

"Gunanya mereka semua apa, kalo lo merasa sendirian didalam kelas?" Tanya Ale sambil menunjuk semua murid yang ada dikelas Nesa.

"Ya beda, Le. Biasanya kan ada kalian." Jawab Nesa cemberut.

"Istirahat nanti kan masih ketemu pas kekantin." Celetuk Deni.

"Beda pokoknya." Rengek Nesa.

Saat asik bercerita, Raka berjalan masuk kedalam kelas ujiannya. Ia melewati Ale Cs begitu saja tanpa melirik mereka sedikitpun.

"Jodoh gue makin sembriwing aja." Ucap Ale.

"Dehhh!! Yang bucen mah beda!" Sindir Deni.

"Sadar, Le." Sambung Nesa.

"Sirik ae lo pada!" Kesal Ale.

Deni dan Nesa langsung memasang ekspresi ingin muntah. Mereka berdua menatap sinis Raka yang tiba-tiba keluar dari dalam kelas dan melihat mereka.

"Apa lo liat-liat?!" Teriak Deni.

"Biasa aja bisa gak sehhh?!" Sambung Nesa kesal.

Raka hanya menatap mereka berdua dengan datar. Lalu, ia kembali masuk kedalam kelas setelah melihat nama Ale yang tertera dikertas yang ditempelkan dikaca jendela.

Melihat itu, Ale dengan cepat mengejar Raka. Tak lupa, ia juga menarik dasi Deni dan menyeretnya paksa hingga langkah Deni tergopoh-gopoh mengikut langkahnya.

"Ih! Sakit tau!" Rengek Deni.

"Cot!" Bentak Ale.

"Kok gue ditinggal sih?!" Teriak Nesa.

Ale tidak memperdulikan teriakkan kedua temannya. Ia terus berjalan dan masuk kedalam kelas dimana ia akan mengikuti ujian seminggu ini.

"Hai, Kaka." Sapa Ale.

"Hii, Kiki." Nyinyir Deni.

Raka hanya diam tidak menjawab. Ia membuka buku catatannya dan membaca ulang materi yang telah dipelajari.

Ale dan Deni langsung berjalan ke kursi mereka masing-masing setelah guru pengawas masuk. Semua murid yang ada didalam kelas mengeluarkan alat tulis keatas meja. Lalu, guru pengawas pun membagikan lembar soal ujian beserta kertas untuk menjawab soal.

Raka fokus mengerjakan soal-soal yang ada. Ia baru mengerjakan setengah soal yang ada dihadapannya dan dibuat hilang fokus saat Ale tiba-tiba berdiri dan berjalan kedepan untuk mengumpulkan kertas ujiannya. Raka melihat jam dipergelangan tangannya, ia mengerutkan kening saat melihat jam masih menyisakan tiga puluh menit lagi untuk istirahat.

"Dia asal mengisi soal?" Batin Raka.

"Hebat sekali kamu? Jawaban kamu benar semua." Puji guru pengawas.

"Makasih, Bu." Jawab Ale.

"Kamu boleh keluar untuk istirahat duluan."

"Baik, Bu. Saya permisi keluar dulu."

Ale dengan cepat bergegas keluar dari dalam kelas. Ia duduk didepan kelas untuk menunggu Deni dan Nesa selesai mengerjakan soal ujian.

***

My Ale! (Side Story Of Raka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang