PROLOG

8.8K 799 131
                                    

“Mereka akan terus membunuh agar bisa terus hidup bersama layaknya manusia biasa.”

-----

Jika muncul pertanyaan, mengapa banyak lembaga pendidikan yang kerap menutupi suatu insiden buruk, jawabannya sangat menggores perasaan. Kebanyakan lembaga pendidikan swasta menutupi kejadian buruk sebagai bentuk mempertahankan reputasi wadah pendidikan tersebut. Berbagai cara mereka gunakan sebagai pengalihan isu, agar orang-orang tetap tertarik untuk berteduh disana- menjalani pendidikannya.

Sebuah cara kejam, agar lembaga tersebut tidak jatuh ke jurang kebangkrutan.
Ini sudah yang ketiga kalinya, ada seorang siswa yang ditemukan tewas didalam perpustakaan dengan tubuh yang terjepit oleh salah satu lemari yang tumbang.

Nishinoya Yuu, kelas dua Akademi Haikyuu. Langsung dilarikan kerumah sakit untuk diautopsi.

Menurut saksi, seorang siswa yang kebetulan hari itu mendapatkan tugas sebagai penjaga perpustakaan. Dia adalah Tanaka Ryuunosuke, yang juga duduk di bangku kelas dua- teman sebangku dengan Nishinoya.

“Saya menemukan Noya sudah tergeletak bersimbah darah. Tepat dari bagian kepala hingga perutnya terjepit oleh rak buku.” Begitulah kesaksian Tanaka usai diinterogasi oleh para guru, dan juga kepala sekolah. Ia masih berusaha bersikap tegar, meskipun dalam situasi sebenarnya- Tanaka merasa sedih karena sohib karibnya itu menemui ajalnya dengan cukup tragis.

Didalam akademi itu seluruh siswa diberikan tanggung jawab penuh atas fasilitas yang ada. Khususnya bagian keamanan yang bertugas berpatroli dan juga memantau cctv. Semuanya dilakukan secara bergilir, dari kelas satu hingga kelas tiga.

“ini semua terjadi karena kecerobohan saya.”    Miya Atsumu membungkuk dihadapan para guru.    “Saya malah tertidur ketika mendapat tugas jaga di ruang cctv.”    Sesal Atsumu kemudian. Ia masih tak memiliki keberanian untuk mengangkat pandangannya kembali.

Dari pengakuannya, Atsumu mengatakan bahwa ia terbangun pukul lima pagi- dan mendapati seluruh cctv dinonaktifkan.

Padahal sebelumnya, ia yakin kalau seluruh monitor menyala dan tidak ada kejadian ganjil yang terekam pada area gedung sekolah maupun asrama.

“sekitar pukul delapan malam, saya memang mendengar ada suara dentuman dari perpustakaan di lantai dua. Kebetulan, semalam saya baru saja selesai menata perabotan memasak di ruangan ekskul.” Jelas Osamu, yang ikut terseret kedalam ruangan bimbingan konseling. Ia diadukan oleh kakak kembarnya sendiri, Miya Atsumu yang sebelumnya menemukan keberadaan Osamu- tepat sebelum seluruh kamera cctv dimatikan.

Miya Osamu, ditemukan sedang mengunci pintu ruangan ekskul memasak. Usai dirinya memasuki area kamar mandi- cctv tak dapat lagi memantau keberadaannya.

Bukan hanya Osamu yang menjadi tersangka dalam insiden itu, tapi temannya, Suna Rintaro juga ikut mendapatkan tuduhan karena sedang bersama dengan Osamu dimalam itu.

“Ayolah Pak Ukai, bagaimana cara kami melakukannya?”      Suna masih membela diri atas kematian Nishinoya, yang jelas-jelas bukan perbuatannya. Bagi Suna, perbuatan Atsumu sangatlah konyol- karena menuduh adik kembarnya sendiri.      “Osamu hanya menemani saya buang air besar sejenak, lalu kami kembali ke asrama untuk beristirahat.”      Sambungnya lagi.

Para guru kesulitan untuk memastikan kejadian sebenarnya. Meskipun Suna dan Osamu bisa saja menjadi pelakunya, tapi pada kenyataannya- hal itu mustahil.

Baik Suna, maupun Osamu- Keduanya tidak memiliki kunci untuk masuk ke area perpustakaan. Ditambah lagi, kunci perpustakaan masih dipegang oleh Nishinoya. Pihak rumah sakit memberikan informasi, bahwa mereka menemukan kunci pada salah satu saku celana yang dikenakan oleh Nishinoya.

Sekarang, semuanya menjadi semakin rumit. Ada kemungkinan bahwa Nishinoya melakukan tindakan bunuh diri. Tapi dari situasi kematiannya, sangat mustahil bagi Nishinoya untuk membuat rak sebesar itu tumbang hingga menjepit tubuhnya sendiri. Terlebih, posisi rak itu benar-benar bersentuhan langsung dengan dinding.

Tidak ada celah bagi siapapun untuk mendorongnya hingga menimpa tubuh Nishinoya.

“Terimakasih atas penjelasan kalian. Rahasiakan ini dari teman-teman, ya… tetaplah belajar seperti biasanya.” Pak Ukai tersenyum kecil tapi pandangan matanya seolah sedang mengancam empat murid dihadapannya supaya tetap tutup mulut.

Dihari itu juga, perpustakaan tidak dapat digunakan- dengan alasan, sedang ada perbaikan atap yang bocor.

♣♠♪♥♦
To be continued

Fanfic ini akan di-update seminggu 2-3 kali.
Jangan lupa vote, komen, dan share, ya!
Sankyuuu~

⚠️ BUKAN BL ⚠️
Tapi di beberapa part terdapat salah satu karakter yang memiliki kelainan seksual.

Jumscare ⚠️ gak disaranin buat baca malem-malem.
Typo masih bertebaran dimana-mana, tolong koreksi ya. 🙏🏻

Semua art yang ada di fanfic ini buatan author sendiri. Kalau ada yang mau pesen gambar bisa DM di Instagram author ya.
@lailaalfy13

@lailaalfy13

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.
Bloody Mary - Haikyuu [ END ] ✓Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum