CERMIN

5.6K 657 241
                                    

Chapter 1 – Cermin

“seharusnya kamu tidak asal menyentuh barang yang mencurigakan. Ia bisa saja membuatmu terluka, bahkan membunuhmu.”

*****

Kilat tak henti menciptakan cahaya yang masuk melalui sela-sela ventilasi jendela. Membuat Tanaka tetap terjaga dibalik selimut yang menutupi seluruh tubuhnya. Suara hujan yang deras menambah kesan menyeramkan, hingga Tanaka menutup kedua telinganya menggunakan tangan.

Bayang-bayang tubuh Nishinoya yang terjepit masih terbayang jelas, ditambah dengan genangan darah yang sudah hampir mengering di lantai. Tanaka begitu ketakutan, karena ranjang diatasnya sekarang sudah tak berpenghuni lagi.

Nishinoya sudah tidak berbaring disana, dan tidak akan ada lagi orang yang mengejutkan Tanaka setiap bangun pagi.

“Noya…” gumam Tanaka, membayangkan tawa riang dari seorang Nishinoya.

*****

Seorang siswa tengah sibuk memeriksa  deretan ruangan yang berada di lantai empat bangunan sekolah. Dengan sekumpulan kunci utama yang ada didalam genggamannya. Usai memeriksa kondisi ruangan, ia kembali mengunci pintunya.

“Ah, Shinsuke!” Panggilan itu menghentikan gerakan tangan Shinsuke. Ya, Kita Shinsuke merupakan siswa kelas tiga- yang sedang melaksanakan tugas patroli sore usai pelajaran berakhir.

“Suga? Sudah selesai?” Tanya Shinsuke. melihat Sugawara Koushi yang berlari kecil dari ujung lorong didekat tangga. Ia adalah teman sekelas Shinsuke, yang juga mendapatkan tugas patroli sore. Keduanya sepakat untuk membagi tugas. Setiap orang mendapatkan bagian untuk menyusuri dua lantai.

“udah, tapi Kunci perpustakaan nggak ada.” Jelas Sugawara.

“ah, lewati aja.” Shinsuke kembali mengerjakan tugasnya. Ia membuka kunci laboratorium IPA, kemudian menyusuri tiap laci meja yang ada disana. Sama seperti ruangan lainnya, Shinsuke banyak menemukan barang milik siswa-siswa yang tertinggal disana. Karena itulah, setiap siswa yang sedang bertugas patroli pasti membawa keranjang untuk mengumpulkan barang-barang yang ditemukan.

“jadi, rumornya benar?” Tanya Sugawara, lalu menyandarkan tubuhnya di ambang pintu lab.

Meskipun pihak sekolah sudah berusaha menutupinya, banyak siswa yang nekat mencaritahu sendiri. Entah mengintip melalui celah perpustakaan dari bagian depan maupun belakang gedung.

Sangat aneh ketika melihat perpustakaan hanya ditutup, padahal alasan ruangan itu tidak bisa digunakan karena katanya ada beberapa bagian ruangan yang harus direnovasi.

Shinsuke mendengus, sembari meletakkan satu-persatu barang kedalam keranjang. “orang-orang penting di sekolah ini sungguh licik, tapi mereka juga bodoh.” Gumam Shinsuke, kemudian berjalan keluar dari ruangan lab.

Sugawara masih berpikir keras, ia mengekori Shinsuke yang sekarang sudah memasuki lab komputer 1.

“maksudnya?” Sugawara memutuskan untuk bertanya.

Jari shinsuke menunjuk salah satu kertas yang tertempel pada madding kecil di dekat pintu lab komputer. Itu adalah jadwal setiap kelas setiap harinya. Begitu Sugawara meneliti satu-persatu, ia mendapati kelas 2-A yang ternyata memiliki jadwal pelajaran Bahasa di perpustakaan. Mereka melakukan kegiatan pembelajaran disana selama dua jam terakhir, yakni pukul dua hingga tiga sore- setelah ruangannya selesai digunakan oleh kakak kelas 3B.

“Masuk akal.” Sekarang Sugawara sudah mengerti situasinya.

Bergosip kesana-kemari tidak akan pernah membuahkan hasil. Shinsuke lebih suka menelusuri melalui kemungkinan-kemungkinan yang bisa ia temui melalui jadwal yang tersusun rapi.

Bloody Mary - Haikyuu [ END ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang