PINTU LANTAI EMPAT

2.1K 428 96
                                    

Chapter 15 - Pintu lantai empat

"Semakin tinggi level game, maka akan semakin sulit. Seharusnya kau tahu itu."

*****

Pukul 19 : 30, di lantai empat gedung sekolah.

Tsukishima menarik napas panjang. Ia memberanikan diri untuk segera menggerakkan tangannya, memutar kunci laboratorium komputer pertama.

Putaran kunci itu terdengar begitu kencang. Mungkin karena hari sudah larut, dan tidak ada suara-suara lain disana.

Hanya terdengar bunyi-bunyian jangkrik dari bawah. Samar, namun jelas.

"Sebentar." Kenma mencegah Tsukishima dan Akaashi yang hendak masuk kedalam ruangan begitu saja. Melihat ruangan yang gelap gulita membuat Kenma berinisiatif untuk menyalahkan lampu, dimana saklarnya berada tepat pada tembok disamping pintu masuk.

"Cerminnya ada di pojok belakang." Tunjuk Akaashi.

"Tsukishima, bisa jaga di pintu? Biar gue sama Akaashi yang kesana." Jelas Kenma, meminta Tsukishima untuk berjaga tepat diambang pintu.

"Kenapa begitu?" Tanya Tsukishima.

"Buat jaga-jaga aja." Kenma langsung menarik Akaashi untuk menemaninya ke belakang laboratorium. Sembari berjalan, Kenma mengeluarkan glass breaker dari dalam tas miliknya.

Akaashi sedaritadi membawa sebuah kardus lebar dengan ketebalan tiga sentimeter. Sebenarnya, Kenma yang menyuruh Akaashi untuk membawanya. Akan tetapi, ia belum diberitahu apa fungsi dari kardus tersebut.

"Ngapain nyimpen glassbreak di asrama?" Tanya Akaashi. Ia bingung melihat Kenma memiliki barang yang kebanyakan tidak dimiliki oleh orang lain.

Iya, glass breaker adalah benda yang hampir sama seperti emergency hammer. sebuah palu yang biasanya disimpan didalam sebuah kotak kaca pada sisi dinding bus.

Emergency hammer berguna ketika pintu bus tidak dapat dibuka. Jadi penumpang ataupun petugas bus bisa memecahkan kaca jendela menggunakan palu tersebut.

Istilahnya, Emergency hammer atau glass breaker ialah perangkat keselamatan umum yang ditemukan pada banyak kendaraan untuk membantu dalam mengevakuasi penumpang dari dalam kendaraan, serta beberapa bangunan.

Hanya saja, penggunaan emergency hammer dan glass breaker sedikit berbeda. Dimana kita harus mengayunkan benda itu layaknya seperti palu pada umumnya, itulah cara menggunakan emergency hammer.

Glass breaker sendiri memiliki ukuran yang lebih minimalis dan mudah dibawa kemana-mana. Cara penggunaannya juga tidak diayunkan seperti palu biasa. Ada sebuah pin yang dapat ditarik ke belakang, kemudian akan dilepaskan untuk mengaktifkan pegas. Baik secara manual ataupun otomatis.

"Baru mesen online. Ongkos kirimnya juga lumayan karena pake jasa same-day." Jelas Kenma, sembari berancang-ancang untuk memecahkan palu nya.

"... Kalau cerminnya udah retak, cepet-cepet angkat kardus buat tameng." Kenma berbisik kepada Akaashi.

Tsukishima masih tampak bingung melihat Kenma dan Akaashi yang tak kunjung bergegas memecahkan cermin. Ia tidak bisa menghampiri kesana, karena firasatnya berkata- kalau ia akan lebih berguna jika tetap berdiri di ambang pintu.

"Gue mulai, ya." Kata Kenma. Ia menempelkan ujung logam pada glass breaker tepat pada cermin, menarik pelatuknya sampai pegasnya mendorong ujung logam, sampai membentur cermin.

Kenma berhasil membuat cerminnya retak, dan langsung mengeluarkan darah.

"Sekarang!" Pekik Kenma membuat Akaashi bergegas meletakkan kardus itu sampai menutupi sekujur tubuh mereka berdua.

Bloody Mary - Haikyuu [ END ] ✓Where stories live. Discover now