SUGAWARA

1.7K 329 82
                                    

Chapter 32 - Sugawara

Atsumu segera menutup sebelah telinganya, sementara telinga yang satunya masih ia gunakan untuk mendengar detak jantung Osamu. Ia khawatir karena sedaritadi Osamu merintih kesakitan.

Deru napas Atsumu menjadi tak karuan. Ia dibuat semakin panik saat mendengar suara ketukan pintu.

"Atsumu... Osamu..." Panggilan itu terdengar begitu tipis. Suara yang familiar di telinga Atsumu.

Cepat-cepat, Atsumu bergerak membukakan pintu untuk Shinsuke. Rupanya, ia datang bersama dengan Yaku.

"Huaaaa, Kak Shin!" Begitu pintu terbuka, Atsumu langsung menerobos- membenamkan wajahnya pada pundak milik Shinsuke.

"Lah.. lah... Napa nih bocah?" Yaku kebingungan, lalu membelai-belai helaian rambut milik Atsumu yang masih menyembunyikan wajahnya pada bahu Shinsuke, dengan sedikit Isak tangis. "... Panas tau, Shin." Seru Yaku usai menyentuh leher Atsumu dengan telapak tangannya.

"Hum... Gue tau kok." Sahut Shinsuke. Ia bisa merasakan hembusan napas milik Atsumu yang sedikit panas menyentuh bagian lehernya.

Yaku dan Shinsuke setuju untuk segera masuk. Pasalnya, Kuroo memang meminta mereka semua untuk singgah di lantai dua- entah apa yang ingin Kuroo lakukan.

Tubuh Atsumu dibaringkan pada ranjangnya. Shinsuke segera membuka jaket yang dikenakan oleh Atsumu.

Biasanya, ketika sedang demam- sangat disarankan untuk mengenakan pakaian yang tidak terlalu tebal.

Kaos tipis yang bisa menyerap keringat  adalah pakaian yang cocok untuk orang yang sedang demam, karena bisa membantu panas tubuhnya untuk cepat keluar.

"Shhh... Shhh... Shh..." Shinsuke bersenandung kecil. Kali ini ia berpindah ke sisi ranjang satunya, dimana ada Osamu yang sedang merintih dengan suhu tubuh yang sangat rendah.

Anak kembar ini berhasil membuat Shinsuke khawatir. Ia bersyukur karena memutuskan untuk pergi singgah ke kamar si kembar.

Bagaimana, ya. Bagi Shinsuke- mereka berdua sudah ia anggap layaknya adik sendiri.

Terkadang, tingkah konyol mereka berdua membuat Shinsuke kesal. Tapi melihat mereka tak dapat ceria karena sedang sakit, membuat Shinsuke juga ikut bersedih.

"Gue... Gue harus cari korban dimana lagi...?" Atsumu hanya bisa membatin, dengan matanya yang masih terpejam.

Kekhawatirannya terhadap kondisi Osamu, membuat Atsumu ikut merasa pening. Ia sudah melihat ke segala tempat, tapi Atsumu tak menemukan siapapun yang bisa ia bunuh.

Osamu akan merasa kesakitan, jika mereka tak kunjung membunuh seseorang. Dimana nyawa orang itu akan dijadikan waktu tambahan supaya Osamu bisa tetap bernapas.

Didalam ruangan itu ada Yaku dan juga Shinsuke. Akan tetapi, Atsumu tak bisa membunuh mereka berdua.

Alasan mengapa ia memeluk Shinsuke saat baru membuka pintu, ialah karena Atsumu terkejut ketika melihat sosok kakek tua yang melemparkan tatapan sinis kepadanya.

Kalaupun kakek itu tidak ada, Atsumu tetap tidak akan pernah membunuh Shinsuke.

"Emh... Suga yang bener aja deh." Yaku menepuk dahinya. Disusul dengan kekehan dari Shinsuke.

"Ya, berani itu memang bagus. Tapi kalau begini, namanya nantang maut." Seru Shinsuke, lalu menyimpan kembali ponsel miliknya.

"Minimal minta temenin kek kalopun kebelet." Keluh Yaku kemudian.

Memang, sebelum mereka turun ke lantai dua- Sugawara sempat pamit kepada Shinsuke dan Yaku. Awalnya, ia berkata kalau ponselnya tertinggal di dalam kamar.

Bloody Mary - Haikyuu [ END ] ✓Where stories live. Discover now