MENUJU AKHIR

1.8K 422 131
                                    

Chapter 22 - Menuju Akhir

Atsumu berlari ketika menaiki tangga. Irama napasnya menandakan kalau dirinya sudah cukup merasa lelah. Jantungnya memompa tak karu-karuan, membayangkan apa yang sedang terjadi kepada Osamu sekarang.

"OSAMU?!" Pekik Atsumu, begitu sampai di ambang pintu ruang musik yang terbuka.

Usai panggilan itu dikumandangkan, orang-orang didalam segera menoleh. Betapa terkejutnya Atsumu, saat mendapati diri Osamu yang duduk di sebuah kursi dengan tangan dan sekujur tubuhnya yang diikat.

Futakuchi, Yaku, Shirabu, Kenma, dan Akaashi. Mereka segera melakukan posisi siaga, sebab Atsumu tanpa ragu melanjutkan langkahnya.

Rupanya, Firasat Atsumu tidaklah salah. Orang-orang dihadapannya pasti berpikir kalau Osamu akan menyerang, untuk itulah mereka menyergap- mengikat Osamu disana.

"Lepasin adek gue." Pinta Atsumu. Kedua matanya bertemu dengan Osamu yang kini sudah semakin babak belur. Hatinya tergores, mendapati Osamu tersenyum ketika melihat kedatangannya.

"Atsumu, jawab pertanyaan gue." Kenma maju satu langkah. Ia masih ingin mendengar penjelasan langsung dari bibir Atsumu, sembari memastikan kalau jawaban yang akan diberikan oleh Atsumu sama atau tidak dengan apa yang dikatakan oleh Osamu.

"Apa..?" Tanya Atsumu.

"Suna mati..." Ucap Kenma, menunjuk salah satu sisi ruangan. Dimana ada Suna yang tergeletak disana, dengan darah yang menggenang. "...Siapa yang bunuh dia?" Tanya Kenma kemudian.

"Omi." Jawab Atsumu tanpa ragu.

Kenma terkejut. Kedua alisnya terangkat sejenak. Jawaban Atsumu sama persis dengan yang Osamu katakan.

"Terus, Sakusa mana?" Sahut Futakuchi.

"Lagi di susul sama Kak Shin... Gue minta tolong dia supaya--"

"LO SENGAJA YA?!" Kesabaran Futakuchi habis. Ia bergerak cepat, menyambar kerah Hoodie yang dikenakan oleh Atsumu. "... APA LO GA SADAR BETAPA CARE-NYA KAK SHIN SAMA LO DAN OSAMU?" Bentak Futakuchi sekali lagi, tak habis-habisnya mengguncang tubuh Atsumu.

"GUE TAU, TAPI CUMA KAK SHIN YANG BISA NOLONGIN OMI!!" Sambar Atsumu yang sekarang ikut menarik kerah baju milik Futakuchi. Keduanya masih saling dorong ketika debat itu berlangsung.

"OMI, OMI, OMI! ORANG BRENGSEK KAYAK DIA MASIH AJA LO PIKIRIN!" Bentak Futakuchi yang mulai muak mendengar nama Sakusa.

Atsumu menggertak. Ia menggunakan sisa kekuatannya untuk menepis tangan Futakuchi yang tak henti-hentinya menarik Hoodie.

"Udahlah, gue juga capek begini terus." Ucapan Atsumu lantas membuat semuanya menyerngit. Si bodoh itu akhirnya sadar kalau kelakuannya telah menyusahkan banyak orang.

"... Biarin gue ngobrol sama adek gue."

Baru saja Atsumu hendak mendekat. Kenma datang dari arah samping dengan jemarinya yang terkepal.

Kenma sudah cukup yakin, kalau Atsumu sedang lengah. Sayangnya tinju itu dapat di hindari dengan mudah oleh Atsumu.

Saat tubuh Kenma oleng karena tinjunya tak mendarat sesuai ke tempat yang ia inginkan. Atsumu segera meraih lengan Kenma.

Dalam waktu kurang dari satu detik, Atsumu membanting Kenma ke lantai.

"Akh!" Pekik Kenma, yang kini tergeletak di lantai. Tulang-tulang disekujur tubuhnya terasa seperti terhentak, hingga muncul rasa ngilu yang membuatnya kesulitan untuk bangun.

"Brandal kayak Lo mana bisa dipercaya... Lo bahkan ga ragu buat nyerang Kenma." Sahut Shirabu, buru-buru menyeret Kenma ke pinggir ruangan musik. Ia mengisyaratkan Kenma untuk bersandar di dinding, dan tak membuat banyak gerakan.

Bloody Mary - Haikyuu [ END ] ✓Where stories live. Discover now