TAK INGIN USAI

2K 480 124
                                    

Chapter 23 - Tak ingin usai

"Atsumu..."

"Even if I die, we will definitely meet again."

"Berapakalipun kita akan terlahir kembali nantinya. Lo tetep kakak kembar gue. Satu-satunya, dan gak akan pernah terganti."

*****

Pintu yang semula sudah ditutup rapat, kini dibuka lebar-lebar kembali oleh Atsumu. Tak masalah baginya jika teman-teman melihat dirinya dan Osamu bercengkrama untuk yang terakhir kali.

Dengan tubuhnya yang masih berdiri tegap itu, Astumu berbalik memandang Osamu yang kini terbaring di lantai.

Samar-samar, ada bayangan Osamu kecil disana. Atsumu ingat betul, kalau Osamu suka berbaring di lantai yang dingin. Hal itu membuatnya benar-benar terlarut dalam kenangannya yang berputar didalam kepala.

"Samu... Gue gapernah ngerasa segagal ini sebelumnya." Gumam Atsumu, begitu mendudukkan dirinya tepat disisi Osamu.

Sementara Osamu, masih berbaring, sembari mengatur napas pendeknya itu.

"Halahh..." Sambar Osamu kemudian, seperti tak bertenaga. "... Lo selalu aja ngerasa gagal, Tsum... Kapan sih Lo puas sama pencapaian sendiri?" Ledek Osamu yang wajahnya kini dihiasi oleh tawa.

Atsumu belum menjawab. Ia sibuk menahan Isak sembari menggigit bibir bawahnya sendiri. Sesak didalam hatinya semakin meluas, membuatnya ingin segera meninju rasa sesak itu- lalu meluapkan emosinya.

Setiap jam, setiap hari, dan setiap saat. Osamu selalu setia mendengarkan keluh kesah Atsumu. Terlebih, Osamu paham betul bagaimana labilnya sikap kakak kembarnya itu.

Orang periang seperti Atsumu, sebetulnya mudah merasa lelah dan juga lemah.

"Lo harus hibur gue terus..." Sahut Atsumu, menyambut gelakkan tawa dari Osamu.

Pelan-pelan Osamu mengangkat tangannya, seolah ingin segera menggapai salah satu pipi Atsumu. Tenaganya yang hampir tak tersisa lagi, membuat Osamu tak kuasa mengangkat tangannya sendiri.

Tentu saja Atsumu peka, dan langsung membantu Osamu. Ia meletakkan telapak tangan adiknya yang dingin itu tepat pada pipi kanannya.

"Sadar bego... Gue udah gak ada." Hanya ada getaran kecil dari tangan Osamu. Jika dalam situasi normal, mungkin Osamu akan memukul wajah Atsumu karena sudah mengatakan kalimat yang tak berbobot itu.

Sebuah imajinasi milik Atsumu, yang tak akan pernah mungkin berlangsung lagi di esok hari. Sangat mustahil untuk membuat Osamu tetap hidup.

"Huh...??" Gumam Atsumu, mengerutkan wajahnya. "... Lo bakal bener-bener pergi ya, Sam...?" Tanya Atsumu masih tampak berat melepaskan adik kembarnya.

Untaian memori mereka berdua berhenti. Semua hari-hari bahagia tak akan pernah terulang dengan sama, jika Atsumu tak melewatinya bersama Osamu.

Semuanya hilang, bukan tanpa sebab.

Semuanya hilang, bukan tanpa sebab

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Bloody Mary - Haikyuu [ END ] ✓Where stories live. Discover now