IWAIZUMI, BANGUNLAH...

2.8K 542 228
                                    

Chapter 7 - Iwaizumi, bangunlah...

"Kak Shin, gue dituduh macam-macam sama Kak Oikawa!" Sambar Atsumu sembari menunjuk-nunjuk kearah Oikawa.

Sekarang, mereka tengah berada didalam ruangan si kembar. Ada Osamu yang masih terlelap dibalik selimutnya. Sesekali, ia mengerang karena suara berisik yang Atsumu timbulkan.

Alih-alih meminta anak kelas satu yang datang, Rupanya Shinsuke yang mengajukan diri untuk menyusul Oikawa. Ia terkejut melihat Oikawa dan Atsumu saling beradu argumen. Mereka berdua sama-sama egois, dan malah mengabaikan Iwaizumi yang sedang terluka.

"Fyuhh, untung lukanya nggak parah." Gumam Shirabu setelah membersihkan luka pada wajah Iwaizumi. Tak lupa, ia juga membubuhi sedikit Betadine atau obat luka disana.

Shinsuke memalingkan pandangannya dari Iwaizumi, sedangkan Oikawa dan Atsumu langsung menundukkan pandangan ketika Shinsuke sedikit melotot kepada mereka.

"Udah berantemnya?" Tanya Shinsuke dengan suaranya yang datar. Malam itu, suasananya menjadi semakin dingin.

"Ya, tapi ngapain coba malem-malem ke toilet sendiri. Wajar dong gue curiga." Oikawa memberanikan diri untuk bicara, sementara Atsumu yang mendengarnya mendadak geram. Ingin rasanya ia memukul Oikawa, seandainya disana tidak ada Shinsuke.

"Bukannya Iwaizumi juga ke toilet sendiri. Lalu apa bedanya?" Sahut Shinsuke tajam. Ia berhasil membungkam mulut Oikawa dengan kalimatnya itu.

"Gue minta maaf." Oikawa tidak memiliki pilihan lain, selain langsung meminta maaf kepada Atsumu.

"Kak, Sakusa beneran kesurupan?" Tanya Shirabu, setelah membereskan beberapa peralatan kedalam kotak p3k.

Shinsuke mengangguk, ia ingat betapa sulitnya menenangkan Sakusa yang terus memberontak.

"Omi? Omi kenapa?" Tanya Atsumu ketika mendengar kabar mengenai keadaan Sakusa.

"Serem pokoknya... Sakusa ketawa kenceng dan berusaha nyerang semua orang  yang ngehalangin jalan dia." Jawab Shinsuke, lalu menggosok punggung lehernya. Ia merasa sedikit merinding jika mengingat gelakkan Sakusa beberapa waktu lalu, bahkan- sampai terbayang masuk kedalam telinganya.

"G-gue mau liat Omi!" Atsumu panik, dan langsung berbalik arah. Sayangnya, sudah ada Shirabu yang berdiri disana.

"Selain OSIS, gak ada yang boleh keluar asrama." Kata Shirabu. Ia merentangkan kedua tangannya, menghalangi Atsumu yang masih nekat ingin menerobos keluar.

"Atsumu, pinjem charger." Oikawa mendekati salah satu meja belajar yang ada di ruangan itu, lalu menghubungkan kabel charger yang sudah terpasang pada stopkontak dengan ponselnya.

"Mungkin karena Sakusa yang nyaranin manggil orang buat ngusir hantu, jadinya ada hantu yang ngerasukin dia." Duga Shirabu.

Shinsuke tidak yakin, tapi hal itu mungkin saja terjadi. Akhirnya, ia mengangguk setuju.

"Tsumu... tolong gue, Tsum." Suara itu berasal dari Osamu. Shinsuke yang kebetulan ada di dekat ranjangnya, langsung buru-buru menarik selimut yang menutupi tubuh Osamu.

Betapa terkejutnya mereka semua, ketika melihat bantal yang  ditiduri oleh Osamu hampir dipenuhi oleh darah. Sementara Osamu masih terus merintih kesakitan.

"Samu!" Pekik Atsumu. Ia segera duduk di sisi ranjang, lalu menopang tubuh adik kembarnya itu.

Jelas saja, ketiga anggota OSIS yang ada disana langsung bertanya-tanya. Apa yang terjadi dengan Osamu?

"Atsumu, biar gue bantu." Shinsuke ikut duduk disana. Tangannya mengisyaratkan Atsumu untuk menyerahkan Osamu kepadanya.

Awalnya, Atsumu sedikit bingung. Ia bimbang apakah Shinsuke benar-benar bisa membantu Osamu atau tidak.

Bloody Mary - Haikyuu [ END ] ✓Where stories live. Discover now