Tiga Puluh Sembilan

2.4K 145 109
                                    

Chapter 39 : Kisah Asmara di Gunung Phoenix : XiCheng

Jin GuangYao menghela napas kasar, kesal dengan kekacauan acara hari ini. Ia memang sudah menduga kalau pasti akan ada kendala seperti jumlah target buruan yang kurang (mengingat adanya beberapa orang---yang tak usah disebut namanya---yang suka membuat masalah), tetapi tidak dengan keributan omong kosong yang disebabkan Jin Zixun.

Bagaimana Jin GuangYao tahu kalau keributan itu disebabkan oleh Jin Zixun?

Mudah saja.

Semenjak ia menjadi anggota klan Jin, ia mau tak mau berinteraksi dengan mereka. Seperti yang ia duga, kebanyakan dari mereka persis seperti seseorang-yang-telah-membuatnya-lahir-ke-dunia.

Mereka sangat sombong dan merasa paling benar di dunia.

Menganggap seluruh kekayaan dan kekuatan adalah milik mereka.

Menyelesaikan masalah dengan uang.

Sejak awal, Jin GuangYao sudah membenci ayah, saudara-saudaranya yang lain, dan keluarga pihak ayahnya. Akan tetapi, dari semua orang yang ia benci, hanya ada satu orang yang tidak dapat ia benci sepenuh hati.

Jin GuangYao mengambil topinya dan menatap benda itu sambil mengingat kembali hari dia mendapatkan benda tersebut dari Jin Zixuan.

"Untukmu, GuangYao," kata Jin Zixuan sambil memberikan topi itu padanya.

Jin GuangYao terdiam, antara terkejut dan heran. Ia menatap Jin Zixuan lalu topi itu.

Jin Zixuan berkata, "Hadiahku untuk menyambutmu di keluarga ini."

"Oh ...." ada setitik perasaan hangat di hati Jin GuangYao ketika mendengar perkataan Jin Zixuan, namun pada saat yang sama hatinya merasa tercekat.

'Keluarga.'

Satu kata yang sangat dibenci Jing GuangYao.

Ia bertanya-tanya apakah Jin Zixuan benar-benar tulus mengucapkan kalimat tersebut atau hanya sekadar formalitas di bibir belaka?

Jin GuangYao mau tidak mau bersikap curiga. Semenjak Jin Guangshan menanyainya secara diam-diam tentang identitasnya setelah perang usai dan ia pun mengakuinya, Jin GuangYao sudah tahu bahwa ayahnya hanya memanfaatkan dirinya untuk nama baiknya serta Sekte LanlingJin.

Maka dari itu, ia tidak bisa mempercayai siapapun di Sekte LanlingJin kecuali dirinya sendiri.

Namun, perkataan Jin Zixuan selanjutnya membuat kewaspadaan Jin GuangYao goyah.

"Kamu tahu, ini pertama kalinya aku bisa menemui saudaraku setelah sekian lama."

Jin GuangYao tidak bisa berkata-kata.

Jin Zixuan kembali berbicara. "Aku tahu, ayah kita ini sangat brengsek. Dia punya banyak anak selain aku dan dirimu. Tapi, tidak pernah aku melihat ayah membawa saudara kita kemari. Saat aku mendengar bahwa ayah akan mengangkatmu sebagai adikku, aku ...."

Jin Zixuan terdiam sesaat sebelum tersenyum. Ia melanjutkan kata-katanya. "Aku sangat senang."

Satu tangan Jin Zixuan mengusap kepala Jin GuangYao. "Aku senang akhirnya kita bisa bertemu, adikku."

Ada berbagai perasaan berkecamuk dalam diri Jin GuangYao. Ada perasaan senang ketika ia dipanggil saudara oleh Jin Zixuan, namun pada saat yang sama ia mengingat kembali bagaimana ia dihina dan tidak diakui keberadaannya ketika ia bertemu saudaranya yang lain setelah mencari sekian lama.

Ada perasaan kecewa lantaran mengapa baru sekarang ia mendengar kalimat itu. Mengapa tidak dari dulu? Apakah Jin Zixuan tidak pernah berniat mencari adik-adiknya yang lain, termasuk dirinya?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 26, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

You Make Me Fall In LoveWhere stories live. Discover now